kini Freya sudah berada di sebuah kelas yang kosong, hanya dirinya saja yang berada di kelas tersebut
"gw kenapa sih?" ucapnya sambari melihat tangan nya yang masih berlumuran darah
BRAKK!!
ia kembali memukul meja yang membuat tangan nya semakin banyak mengeluarkan darah
mengingat kejadian tadi, ia sedikit menyesal karena melesatkan pukulannya demi gadis lemah itu
"ngapain juga gw kasian sama dia" gumamnya lagi, Freya semakin pusing dengan pikiran nya yang terus menerus mengingat gadis itu
"ekhm" tiba tiba saja terdengar suara dari belakang Freya, tebakan Freya tidak pernah meleset ia langsung mengetahui suara itu
"kenapa del?" tanya Freya tanpa membalikan badan nya
yap, orang yang berada di kelas tersebut adalah adel, ia mulai berjalan mendekati Freya lalu duduk tepat di sebelahnya
"nih" adel memberikan beberapa perban dan ramuan milik gita kepada Freya
bukan nya mengambil ia hanya terus menatap perban dan ramuan itu, dari awal masuk Freya belum sama sekali merasakan ramuan tersebut ia hanya bergantung pada Chika yang selalu setia mengobati dirinya
"malah diliatin doang, peggel nih tangan gw" omel adel ia langsung meletakkan benda itu ke tangan Freya
"gw ga butuh." balas Freya ia kembali meletakkan benda itu ke tangan adel
"sok banget lo Fre, udah sini" ucap adel ia langsung mengambil tangan Freya untuk ia obati
Adel sudah memaklumi hal seperti itu, Freya memanglah gadis yang sangat jarang memperhatikan dirinya sendiri mau itu luka kecil atau besar ia tetap tidak peduli pada dirinya bahkan adel sempat melihat beberapa luka parah di bagian tubuh Freya dan gadis itu tetap seperti tidak terjadi apa apa pada dirinya, entah terbuat dari apa tubuh gadis itu
"Fre.." panggil adel yang masih Fokus mengobati tangan Freya
"hm?"
"segasuka itu ya lo sama Flora?" tanya adel ia terus Fokus memasangkan perban pada tangan Freya
"apa urusan nya sama lo?" tanya balik Freya
"yaa gaa ada sih Fre, tapi lo udah kelewatan tau ga" Freya terus terdiam tanpa menjawab ucapan adel tadi, tidak terasa Adel sudah selesai memasangkan perban itu di tangan Freya
nah dah selesai" ucap adel sambari menyimpan sisa perban ke dalam jaket nya
"thanks del" ucap Freya ia terus menatap tangan nya yang ditutupi perban
"jangan terlalu keras ama diri lo sendiri, tubuh lo juga punya batasan Fre.."
"yaudh gw pergi dulu" pamit adel ia langsung pergi dari kelas tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Gold Star48
Randomseorang gadis yang bercita-cita bersekolah di Zenith High School48.. sayangnya perjalanan dia di sekolah impian nya tidak segampang itu, banyak hal baru yang ia temui di dalam sana apakah gadis itu akan berkembang disana atau tidak?