selamat membaca
.
.
.
"gee"
gre tersentak mendengar namanya dipanggil,suara itu... shani yang memanggilnya.
buru-buru grcia membawa jauh shani dari toilet agar mantan betina itu tidak lagi dapat melihatnya.
shani yang lemah kini kesadarannya mulai hilang,lalu apa yang terjadi setelahnya?shani jatuh kepelukan gre.
"Ehh shan?duh pingsan lagi,kebanyakan minum nih pacar boongan gue"gre berguman sembari menahan berat badan shani dipelukannya tanpa babibu dia pun mengangkat tubuh semampai shani ala bridal style,melangkah lebih cepat meninggalkan arena club,masa bodo teman mereka yang tertinggal didalam,saat ini keselamatan shani no satu.
takut diketahui papi natio jika anaknya dibawa pulang larut malam dengan keadaan mabok,gre akhirnya memiliki ide membawa shani ke hotel.
sesampainya dihotel,sambil menggendong shani yang sudah teler, gre menuju ke resepsionis untuk memesan sekaligus membayar terlebih dahulu namun apa yang terjadi setelahnya?Puji tuhan uang gre aman setelah mba-mba nya bilang gaperlu repot2 bayar karna sosok yang ada di gendongan gre sendiri anak dari pemilik hotel tsb.
"Olang kaya"batin gre
***
"loh hotel?"shani mengucek matanya beberapa kali,bangun-bangun ia dikejutkan dengan kamar yang berbeda bahkan bajunya juga ikut berbeda dari sebelumnya,siapa yang menggantinya pikir shani.
mengingat semalam mereka menghabiskan sisa waktunya di club, jantung shani berdegup dengan kencang,siapa yang membawanya kemari,apa jangan-jangan om-om hidung belang?ah engga shani beneran panik sekrang.
tapi bentar!
gracia mana?cih bodyguard itu! sama sekali gabecus menjaganya.
ditengah keresahannya shani bangkit lalu berdiri dari baringnya,hendak ingin melangkah...entah kenapa titik sensitifnya sedikit berdenyut nyeri.
kekhawatiran shani semakin bertambah,bahkan matanya ikut berkaca-kaca membayangkan tubuhnya dijamah oleh priaa tua yang tak diakenal.
bayangan shani melayang-layang entah kemana,namun jika diingat-ingat lagi,apa mungkin pria asing yang membawanya kemari? pasalnya semalam mereka party bukan hanya seorang diri namun berenam,apa lagi temannya sisca memesan private room untuk mereka semua,tentu keamaanan yang mereka dapat 75% kurang lebih,cukup aman lah.
seingat shani mereka hanya ada diruangan itu tanpa meninggalkan satu sama lain,apa mungkin teman-temannya ada dikamar hotel yang berbeda,mungkin iya,oke shani mencoba berfikir positif sembari menghirup dalam2 oksigen untuk merileks kan kepala nya yang sedikit pusing.
namun tak lama setelah itu.
"shan"
shani terlonjak mendengar sepasang suara disampingnya,suara itu,suara itu terdengar sangat dekat dari posisi shani berdiri,dia pun balik badan ketika mendapati gracia dibalik selimut tebalnya dengan muka bantal, dengan gerakan cepat shani layangkan pukulan bertubi-tubi di lengan gracia.
"awsss awss aws...shan kenapa sih enteng banget tu tangan kalo mukul,ahh shan sakit woiii..."
dibalik selimut gracia memekik sakit sembari melindungi dirinya dari pukulan maut shani.
melihat shani belum juga berhenti memukulinya,akhirnya gracia merangkul pinggang ramping shani bahkan menariknya lalu mendekap erat wanita itu untuk mengunci pergerakan shani,cara kali ini berhasil.
shani melototkan matanya kearah gracia"lo tau nggak jantung gue hampir aja keluar ngeliat baju gue beda dengan baju semalam?lo tau nggak kalo gue kaget tiba-tiba ada dihotel?kenapa gabilang sih kalo lo yang bawa gue kesini,terus kenapa lo bisa seranjang sama gue?lancang banget lo! punya gue juga sakit,lo apain gue gracia!!"shani memekik keras didekapan gracia.
gracia memejamkan matanya erat-erat ketika shani berteriak tepat disamping kupingnya"nanya satu-satu ci astaga telinga aku sakitt nih"
"Gabisaaa! jelasin sekrang!!"
"Okee okee aku jelasin tapi plis kamu jangan tantrum dulu"
"ck jangan bertele-tele graciaa!!!"sekali lagi shani berteriak dengan muka merah padam,wanita itu benar-benar marah,bahkan untuk pertama kalinya nyali gracia ciut ketika dimarahi shani.
"yaudah sebelum cerita aku mau mintaa maaf sama kamu,tapi tunggu dulu aku ngelakuin itu juga karna kamu yang maksa ci, demi tuhan aku gabohong!"
"cerita lebih jelas! bodo amat mau gue yang minta juga gapeduli,intinya gue lagi mabok dan lo ngelakuin itu dengan kesadaran penuh! karna gue tau lo gaminum semalam"
"iyaa-iyaa jadi giniii"
-----------
"Gilaaaa berat bgt nih cewe"gre meluruhkan badannya dilantai hotel setelah menidurkan shani diatas ranjang.
beberapa menit kemudian tiba-tiba shani mengeluarkan isi perutnya bahkan mengaduh kesemutan dibagian dadanya.
gre bingung harus apa,males mikir panjang gre akhirnya cepat-cepat keluar meninggalkan shani untuk membelikan wanita itu baju baru,karna baju sebelumnya terkena muntah cukup banyak,mumpung shani nya lagi tutup mata gre menyempatkan keluar sebentar.
usai membeli baju kaos serta celana pendek,gre merangkak naik ke atas ranjang untuk menggantikan baju shani dengan yang baru.
"sstt gee gatel,tolongin"ucap shani dengan mata yang sedikit terbuka meminta gre menolongnya"
gracia yang sedang mengganti baju shani dengan mata ditutup sebelah sedikit melirik kearah buah dada wanita itu dengan intens,alih-alih muncul yang tidak-tidak tetang shani gre justru merasa kasihan melihat dada shani yang memerah bahkan sedikit membengkak, sepertinya bekas gigitan semut api yang membuat shani jadi tidak tenang saat tidur.
"geee tolongin pliss,ini panas bgttt"masih dibawah kesadaran, shani meminta gre menolongnya.
gracia bingung harus apa, dengan cara apa menghilangkan gigitan semut?akankah dengan menghisapnya akan hilang?gre ingin melakukan itu tapi takut.
"graciaaa cepetan!!!"kembali shani memaksa gracia.
tak ada pilihan lain,gracia juga sudah sangat mengantuk,tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama gracia pun dengan perlahan mendaratkan mulutnya didada shani,menghisapnya pelan agar rasa sakit shani hilang,cara itu membuahkan hasil,terbukti shani kembali memejamkan matanya sembari menekan kepala gracia agar sedikit lebih kuat menghisap dada atasnya.
jantung gracia berdetak lebih cepat,entah kenapa jantungnya susah diajak kerja sama jika sudah berdetakan dengan shani,apa lagi dengan posisi seperti ini.
TBC.