Bab.03🫀

29 17 6
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow ,vote dan komen ya.
.
.

Di rumah sakit ,tepatnya di ruang rawat inap hafiz , Zahra mulai mengetuk pintu yang ada di depannya
'Bismillah..'gumam Zahra

"Assalamualaikum bunda".

Pandangan yang pertama kali Zahra lihat adalah hafiz yg sedang berbicara dengan seorang wanita yg mungkin umurnya hampir sama dengan Zahra.
Sedetik Zahra tak sengaja memandang sosok hafiz ,Astagfirullah dengan cepat Zahra menundukkan Pandangannya ketika hafiz juga tidak sengaja memandang ke arahnya.

"Eh ada tamu ya ,kamu cari bunda ainun kan ?"
Tanya seorang gadis yg tadi sempat berbincang dengan hafiz. Zahra menganggukkan kepala tanda mengatakan iya

"Bunda ainun lagi ke kantin sebentar, nanti bunda bakal ke sini. Kamu ada perlu apa?" Tanya gadis itu lagi.

"Ah..ini ,bunda ainun sempat meminta tolong untuk di bawakan selimut"

"Kalau kamu ingin menunggu, kamu bisa menunggunya di sofa itu " kali ini hafiz yang membuka suaranya.

"Terimakasih, tapi saya sedang tidak bisa menunggu jadi saya akan menaruhnya di sini saja, katakan pada bunda ainun bahwa ini selimut yg di titipkan tadi malam" senyum Zahra kepada gadis yg ada di samping hafiz.

Hafiz sempat tertegun ketika melihat manik mata teduh milik perempuan bercadar di depannya ini. Hafiz merasa seperti mengenali sosok perempuan itu.
Tapi ia tidak bisa menginggatnya.

***

"Zahra .."

"Iya ibu ,ada apa ?" Tanya Zahra kepada pada sesosok wanita paruh baya yg baru saja masuk ke dalam butiknya.

"Pakaian dengan desain taburan mutiara sudah siap ?"

"Ouh itu ..,itu sudah siap .Tunggu sebentar biar Zahra ambil"
Jawab Zahra yg mulai hilang di balik pintu bercat putih ,setelah Zahra menemukan baju yg dipesan oleh wanita paruh baya itu ,Zahra langsung kembali ke ruangan yg dipenuhi oleh baju yang didesainya dan juga sofa sofa tempat duduk para pelanggan.

"Ini ibu ,ibu bisa membayarnya di kasir sebelah sana " tunjuk Zahra ke arah kasir yg ada di sebelah pintu.

"Terimakasih nak zahra" senyum ramah wanita itu .

'Mengapa wanita itu tidak asing bagi Zahra' batin Zahra

Ktring...

Terdengar bunyi lonceng ,pertanda ada seseorang yg datang ke butiknya. Mata Zahra dapat melihat siapa yg baru saja masuk ke butiknya. Lagi lagi mata zahra beradu pandang dengan sosok di depannya.

"Permisi..apakah di sini ada baju yg bisa saya.." ucapan nya terputus saat melihat seseorang yg ia kenal ada di depan matanya.

"Eh kamu, kamu yng minggu lalu datang ke rumah sakit kan ,kamu org yang pernah cari bunda ainun kan?" Tanya perempuan itu.

Dia perempuan yg ada di ruang hafiz minggu lalu. Gumam Zahra

"Iya " jwb Zahra singkat ,entah kenapa Zahra merasa tidak suka akan kehadiran perempuan yg dekat dengan hafiz ,tapi Zahra tidak punya hak untuk marah ,hafiz bukan milik Zahra lagi.

"Kak Zahra, ada yang cariin kakak " teriak seorang gadis yg merupakan karyawan tetap di butik ini.

"Saya ke belakang dulu ,kamu bisa minta tolong pada karyawan saya yg satu ini "
senyum Zahra, walau senyum nya tertahan oleh rasa sakit yg muncul secara tiba tiba di hatinya. ketika Zahra melihat perempuan itu memanggil hafiz untuk membantunya memilih milih pakaian untuknya.

Kini Zahra sudah di ruangan pribadi nya yang ada di lantai dua .
Nuasa putih ke abu abuan menjadi kesan tersendiri bagi Zahra. Kaca jendela di ruangan itu menghadap langsung pada jalan yang di penuhi oleh lampu lampu yang indah.

Rotasi kornea mata Zahra sedari tadi tidak berpindah dari mobil yg berwarna hitam ,mobil itu mungkin milik hafiz.
Dari arah luar Zahra bisa melihat hafiz yang sedang memasuki mobilnya.Tapi..
Sebelum hafiz memasuki mobil,hafiz sedikit melirik ke arah Zahra yg ada di balik jendela besar.

Deg...

"Apa yang mereka berdua bicarakan , mengapa hafiz tersenyum, tapi mengapa senyumannya seakan akan mengarah padaku. " batin Zahra

"Hafiz kamu melihat apa?"

"Aku tidak melihat apa apa "

***
Ketika hafiz keluar dari butik milik zahra. Mata hafiz tidak sengaja melihat ke arah jendela besar yang ada di lantai dua. Matanya melihat sosok gadis berseragam sma senang melambai lambaikan tangannya ke arahnya. Hafiz bisa melihat Senyumnya yang terukir indah di wajahnya. Dari matanya yang menyipit.

"Jangan lupa janjinya hafiz..habis lulus dari sini. Kamu harus tepatin janjinya hafiz"

"Hafiz kamu melihat apa?"

Astafirullah,tadi hafiz seperti berputar kemasa smanya kembali, ketika melihat sosok perempuan pemilik butik ini. 'Siapa perempuan berseragam sma itu. Dan janji apa yang harus ketepati.' Batin hafiz.

"Aku tidak melihat apa apa" jawab hafiz yang kemudian memasuki mobilnya.

ya raby, please dont make him forget meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang