zeno

116 7 0
                                    

𓆗Happy Reading𓆗



Saat kavaro melihat kedalam toilet ternyata zeno juga ada di dalam toilet, tetapi raut wajah zeno berbeda dengan reno, Zeno tampak senang dan bahkan cengengesan, ia bingung ini ada kejadian apa sampai-sampai reno yang biasanya jail tidak bisa diam tetapi malah seperti orang ketakutan.

"Reno kenapa zen?" Tanya kavaro, ia benar-benar penasaran.

"Kenapa ya??" Ledek zeno, kavaro yang sudah malas menanggapi nya langsung memasang wajah cemberut tanda ia bete dengan Zeno.

"Hayoyo, sini gua jelasin" Kavaro mulai menghampiri zeno dan terlihat ia benar-benar penasaran, ya gimana ga penasaran pasalnya waktu itu Zeno pernah memukul reno karena kejadian ciuman itu.

"Lo bales dendam?" 

Zeno menggelengkan kepalanya.

"Gua cuma goda dikit doang dia langsung cabut, lemah banget"

"Lu godain gimana anak orang?"

Flashback on

"Zen cepet gua mau makan, keburu bel nih" Ujar knov yang sedari tadi gerutu mulu.

"Duluan aja, ral bawa ni anak" Moral manggut-manggut aja dan langsung menarik knov untuk ke luar dari toilet, zeno juga sebenarnya punya rencana ia tahu bahwa ada reno di dalam bilik toilet 1 tetapi ia terheran kenapa reno sama sekali belum keluar, padahal zaki tadi sudah memanggilnya berkali-kali tetapi ia tidak menjawab panggilan itu. Zeno melangkah ke arah pintu, ia berpura-pura menutup pintu toilet seolah-olah ia sudah pergi meninggalkan toilet.

Dan benar saja reno keluar dari bilik 1 itu, dengan tatapan senang yang ia tampakkan di wajahnya

"Akhirnya tuh orang keluar"

"Keluar apa sayang?" Dengan reflek reno menoleh, ia mendapatkan Zeno yang sedang memperhatikan dirinya, reno sih tidak takut tetapi ia cuma tidak enak dengan Zeno karena kejadian waktu itu, takut Zeno tidak ingin melihat wajah nya lagi dan benci kepada dirinya.

"Masih disini lo ternyata, gua kira udah cabut"

"Masih dong babe, gua kan nungguin lo keluar"

"Ceritanya lo nungguin pangeran lo yang tampan ini?"

"Pangeran? Omg pangeran ku" Zeno menghampiri reno dengan tatapan lapar nya, ia mengelus surai rambut reno. Tinggi mereka sama ya teman-teman. Bukannya takut atau apa reno pun melangkah ke depan untuk mendekati Zeno, memegang pinggang zeno dan mulai menggelitikan nya, alhasil Zeno pun geli dan tertawa ia meminta ampun kepada reno.

"Woi jancok udahh woi.. Hahaha anjir" Karena terlalu asik menjahili Zeno sampai-sampai ia tidak tahu kalau setuasi toilet sedang kotor dan terlihat licin alhasil mereka tergelincir dan zeno menimpa badan reno, membuat reno meringis kesakitan.

"Akhh anjing berat minggir lo"

"Aduhh untung empuk, makasih ya babang reno"

KavaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang