" Bagai-
****
" Bagaimana jika kita menghabisi mereka lebih cepat? Isn't it better, my brother?" Ujar gara menatap ketiga orang dihadapannya
( Bukankah lebih baik, Abangku )
Axel menatap datar Sagara " Do you think? apakah lu pikir menghabisi mereka sekarang bisa membuat misi balas dendam Daddy berjalan sesuai rencana awal? Tidak, Dude."
" Ingat batasan mu ax, gue bukan berarti takut buat lu babak belur sekarang. Tapi gue masih punya batasan bahwa lu masih adik gue, Axel. " ujar gara dingin Dengan tatapan tajam miliknya
Rafael hanya menatap kedua orang itu dengan datar, elvino mengalihkan tatapannya kearah hp miliknya dengan acuh. Tapi entah mengapa Elvino ingin sekali membuat kedua Abang nya bisu untuk sementara, itulah isi pikiran Elvino saat ini.
" Sudah. " Tekan Rafael kedua pemuda tersebut langsung diam dan duduk di tempat masing masing
Rafael menatap Axel " What was your mistake ax? And what should you do to make up for the mistakes you have made? Tell Brother now."
( Apa kesalahanmu Ax? Dan apa yang harus kamu lakukan untuk menebus kesalahan yang kamu buat? Beritahu Abang sekarang. )
Axel menundukkan kepalanya tidak berani melihat wajah Abang tertuanya, wajah Rafael semakin dingin saat melihat Axel menunduk dan tidak melihat orang yg sedang mengajaknya berbicara
" Angkat kepala mu Axel. Tidak ada putra keluarga Alvarendra yg menundukkan kepalanya jika dia melakukan sebuah kesalahan." Suara penuh tekanan membuat Axel segara mengangkat kepalanya menghadap Abangnya
" Sorry, I admit that I was wrong to speak impolitely to an older person" Ujarnya dengan menegakkan kepalanya dan menatap tepat pada mata tajam Rafael
( Maaf, aku mengakui bahwa aku salah telah berbicara tidak sopan pada orang yg lebih tua )
Rafael menghelan nafas panjang berdiri dari duduknya dan menatap Axel " Go to Sagara and apologize to him, if you still don't understand bow your head to the person you have hurt and say sorry properly, Axel." Tutur Rafael tegas
( Pergi ke Sagara dan minta maaf padanya, jika kamu masih tidak paham Tundukkan kepalamu pada orang yg telah kamu sakiti dan ucapkan kata maaf dengan benar, Axel.)
Axel mengangguk dirinya berjalan kearah Sagara dan menunduk kepalanya " Sorry bro, I won't do it again."
( Maaf Abang, aku takkan mengulanginya lagi )
" Gara? "
Gara mengangkat kepalanya " OK, I'll forgive you, dan jangan mengulanginya Axel."
Mendengar itu membuat Rafael menarik sudut bibirnya " good, Abang akan membangunkan Leo setelah ini kita akan bersiap untuk pergi ke mansion milik Daddy"
Elvino memandang Rafael bingung "Abang masih mengingat tua Bangka itu? Bukannya Abang tidak dekat dengan tua Bangka itu? Dan dari kapan Abang memanggilnya Daddy?" Tanya Elvino
" Sudahlah El. Abang mengingat segalanya. Kamu tidak perlu khawatir. Cukup ikuti perintah Abang. Dan jangan protes." Ujar Rafael dingin berjalan meninggalkan ketiga orang itu dengan banyak pertanyaan di otak mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Benitez Or Sapphire
Teen Fiction" Don't give up. Life is sometimes painful and sometimes happy. Keep fighting until you are at the highest point." Rafael seorang pria berusia 28 tahun Bertrasmigrasi ke raga seorang bocah SMA. Yang di abaikan, dan tidak dianggap oleh keluarganya...