Two years later
Memperlihatkan seorang wanita cantik yang sedang duduk dengan melipat kedua kakinya di depan sebuah cermin,Jennie sedang di makeup oleh beberapa staf untuk melakukan pemotretan hari ini.
Waktu memang berjalan begitu cepat,sejak hari dimana orang tuanya tiada dua tahun lalu,Jennie lebih memilih menyibukkan dirinya untuh lebih fokus berkembang dalam karirnya sampai akhirnya saat ini dia bisa mendirikan Agensi pribadi miliknya sendiri.
Tentu tidak mudah bagi Jennie untuk melewati itu semua,sulit baginya menerima kenyataan bahwa kematian orang tuanya disebabkan karena kecalakaan sedangkan banyak kejanggalan yang Jennie terima.
Mulai dari kebenaran yang ternyata orang tuanya musuh bebuyutan keluarga kekasihnya,kebusukan Kai yang berpura-pura mencintainya bahkan sampai kebenaran bahwa Kai sudah menikah jauh dari sebelum mereka menjalin hubungan.
Tapi pada akhirnya Jennie lebih memilih untuk ikhlas menerima keadaan yang telah ditakdirkan untuk dirinya,ia yakin nanti keadilan pasti berpihak padanya,bahkan ada pepatah mengatakan "sepandai-pandainya orang menyimpan bangkai pasti akan tercium juga."Bukankah begitu?
"Apa jadwalku setelah ini Eonnie?" tanya Jennie pada Jisoo yang ada di belakangnya,karena memang sedari tadi Jisoo berdiri disana memperhatikan dirinya yang sedang di makeup.
"Sepertinya tidak ada lagi,hari juga sudah hampir malam,selesaikan pemotretan ini dan aku akan mengantarmu pulang."jawab Jisoo sambil beberapa kali memotret Jennie karena menurutnya riasan Jennie kali ini sedikit berbeda,terlihat lucu karena rambut Jennie di ikat dua. "Kau tidak terlihat seperti wanita berusia dua puluh delapan tahun sekarang,Jennie."tambah Jisoo lagi sambil terkekeh.
"Aku ke agensi saja kalau begitu." Jisoo yg mendengar jawaban Jennie pun langsung menyipitkan matanya sambil menantap Jennie melalui cermin didepannya.
"Tidak pulang lagi? kapan kau akan pulang,Jennie?
"Baiklah terserahmu saja,aku akan mengantarmu nanti." Karena Jennie tidak menjawab pertanyaan nya Jisoo hanya bisa menurut saja.
Pasalnya memang beberapa hari ini Jennie tidak pulang kerumahnya, ia lebih memilih bermalam di agensi,Jisoo juga mengerti mungkin Jennie kesepian karena dirumahnya hanya ada dirinya dan beberapa pekerja rumahnya saja.
Jisoo juga tidak mungkin menginap dirumah Jennie setiap harinya bukan,ia juga memiliki keluarga,tapi sebisa mungkin ia akan berbagi dengan Chaeyong untuk bergantian menginap menemani Jennie.Tapi untuk malam ini sepertinya ia dan Chaeyong sama-sama sedang tidak bisa.
Jennie hanya berdehem sebagai jawaban,karena riasannya sudah selesai,ia berdiri dan memperhatikan penampilannya didepan cermin."Kau benar Eonnie,aku terlihat lucu dengat riasan rambut seperti ini,ahh lucu sekali."ucapnya senang.
"Eonnie bisa fotokan aku sebentar?"
"Berdirilah disana." Jennie langsung mengambil posisi dan berpose beberapa kali.
"Sudah,sudah cukup."
"Aku ingin lihat hasilnya" ucap Jennie karena penasaran
"Nanti saja,Jennie. pergilah pemotretannya akan dimulai" Jisoo langsung menyimpan ponsel nya ke dalam saku celananya.
"Pelit sekali"jawab Jennie sambil mengerucutkan bibir nya menuju lokasi pemotretan.
**********
Sedangkan di lain tempat,seorang anak perempuan sedang duduk disebuah bangku yang berada ditepi jalan,dengan pakaian yang sedikit lusuh,rambut yang yang diikat satu sedikit berantakan menyisakan poninya yang tipis menutupi keningnya.
Tidak peduli langit yang sebentar lagi akan gelap ia masih setia duduk sambil menawarkan dagangan nya kepada orang yang berlalu-lalang lewat di didepannya.
Senyum tidak pernah luntur dari bibirnya,ia yang dengan ramah dan sabar terus berusaha menawarkan agar bunga nya laku.
"Silahkan..."
"Bunganya..."
"Eonnie bunganya.."
"Huuuh..sepertinya cukup untuk hari ini"ucap gadis itu sambil melihat beberapa sisa bunga yang tidak terjual.
Ia bergerak mengumpulkan satu-persatu bunga dan dimasukkannya kedalam keranjang,lalu dengan hati-hati ia memposisikan keranjang itu untuk ia dukung di bagian belakang tubuhnya.
"Mari pulang.." ucapnya sambil berjalan pelan menuju ke tempat toko bunga yang merupakan pusat dimana bunga-bunga yang ia jual ini setiap harinya.
**********
"Ah Lisaa,bagiama? Apakah laku banyak?" tanya seorang pria yang merupakan pemilik toko bunga.
"Lumayan Uncle,tapi tidak sebanyak kemarin."jawab Lisa sambil tersenyum.ia langsung memberikan keranjang bunga itu untuk di hitung agar tau berapa upah yang akan dia dapat.
"Tidak masalah,sebentar.."
"Ini upahmu hari ini." ucap Pria itu memberikan beberapa lembar uang kepada Lisa.
"Terimakasih.." balasnya.
"Sama-sama,tidur di tempat biasa? Kau bisa tidur di toko ini jika kau mau,Lisa."
"Tidak perlu uncle,lagi pula teman-teman ku pasti sudah menungguku sekarang."
"Yaya baiklah,pulanglah kalau begitu, sebelum malam semakin gelap."
"Aku pulang dulu,sampai besok,uncle " Jawab lisa sambil sedikit berlari karena ia memang sedikit takut gelap.
"Hmm anak yang malang."
**********
Happy reading ❤️
Semoga suka 🖤
Tapi kalo gk suka jg gpp 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Peri
General Fiction"tinggallah bersamaku" "tidak.. aku tidak mau" Karya pertama ku Happy reading.. Shipmom ❤️ Jenlisa