POINT OF VIEW - 1

2K 311 61
                                    

"Terima kasih, jangan lupa datang kembali." Lisa dengan ramah melayani pembeli yang berada di hadapannya yang membeli makanan via drive thru, gadis jangkung itu menyusun uang tunai pada laci meja kasir sambil melayani pembeli selanjutnya.

"Lisa." Panggilan dari rekan kerjanya membuat Lisa menoleh, dia juga mematikan microphone terlebih dahulu agar suaranya tidak terdengar oleh pembeli yang sedang dia layani.

"Biar aku gantikan posisimu, kekasihmu datang, dia menunggumu di pintu belakang." Gadis muda itu mengerutkan keningnya bingung kala Seulgi, rekan kerja sekaligus sahabatnya langsung mengambil alat di telinganya Lisa yang biasanya mereka gunakan untuk berkomunikasi dengan pembeli yang tengah memilih menu.

"Jennie?" Tanya Lisa dan gadis berambut coklat muda itu segera menganggukkan kepalanya, "cepat temui dia, jangan sampai kekasihmu menunggu terlalu lama, aku akan membantumu berbicara pada manajer jika dia bertanya keberadaan mu nanti." Belum sempat Lisa mengucapkan terima kasih, Seulgi sudah lebih dahulu kembali menjalankan microphone untuk menggantikan pekerjaannya.

Lisa memilih untuk membalikkan langkahnya dan segera berjalan menuju pintu belakang, tidak biasanya kekasihnya mau menghampirinya di jam kerja apalagi di siang hari yang panas dan terik seperti ini, apa Jennie membawa makan siang untuknya? Itu yang Lisa pikirkan dan entah kenapa Lisa tersenyum salah tingkah memikirkannya.

Dengan senyuman tipisnya, Lisa menghampiri Jennie yang duduk di sebuah bangku, sejauh Lisa memandang, kekasihnya tidak membawanya apapun, Jennie hanya duduk di sebuah kursi sambil memainkan ponselnya, bahkan raut wajah Jennie sedikit ditekuk, Lisa bertanya-tanya dalam hati, apa yang membuat kekasihnya yang cantik ini kesal?

"Sayang." Lisa memanggil dengan lembut, dia mendekat, hendak merangkul Jennie sekaligus mengecup puncak kepala kekasihnya, namun Jennie langsung menolak dengan menyingkirkan tangan Lisa di bahunya.

"Ada apa? Kenapa kau datang kemari? Apa kau menyetir, sayang?" Tanya Lisa lagi, dia tidak tersinggung dengan penolakan kekasihnya barusan, mungkin Jennie malu karena mereka kini berada di lingkungan pekerjaan Lisa, apalagi, Lisa hanya menjadi kasir di sebuah restoran cepat saji.

"Ada yang ingin aku sampaikan padamu dan aku tidak bisa berlama-lama." Lisa manggut-manggut mendengar ucapan kekasihnya, karena Jennie melirik sekilas pada mobil yang terparkir tak jauh dari mereka, Lisa langsung paham jika kekasihnya memang menyetir kemari.

"Katakan saja kalau begitu, aku yakin pasti sangat penting sampai kau mendatangiku kemari." Ucap Lisa, dia segera memfokuskan diri untuk menatap wajah cantik kekasihnya, sungguh, Lisa bisa hanya diam selama berjam-jam sambil melihat wajah kekasihnya.

Hubungan mereka yang terjalin juga bukan sebentar, keduanya sudah menjadi sepasang kekasih selama dua tahun lamanya, dan bagi Lisa, selama ini hubungan mereka terjalin dengan baik.

Dia bekerja begitu keras untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan gadis yang begitu dia cintai, meski terkadang pasti ada salah paham diantara mereka, bagi Lisa itu juga bukan hal besar, sebagai pihak yang mendominasi, dia harus lebih banyak bersabar menghadapi kekasihnya yang sering merajuk atau meributkan hal-hal kecil, bagi Lisa, itu hanya bumbu dalam hubungan mereka, biasanya setelah bertengkar mereka justru malah akan semakin romantis!

"Aku ingin kita putus." Bagai disambar petir di siang hari, senyum di bibir Lisa mendadak pudar, dia menelan saliva nya susah payah, putus? Tidak ada yang pernah menyangka jika dia akan mendapatkan kabar yang begitu buruk hari ini, apalagi setelah ini dia harus kembali bekerja.

"Hey.. apa yang terjadi sayang? Kenapa tiba-tiba mau ingin putus dariku, aku tidak berpikir kita memiliki masalah sebelumnya, apa aku melakukan kesalahan? Atau ada yang mengganggu pikiranmu sampai kau ingin putus? Katakan saja padaku, kita bisa mencari jalan keluarnya."

POINT OF VIEW - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang