Chapter 1

291 29 9
                                    

Tahun 2020, Korea Selatan.

Tuan Kim pengusaha hebat, berkat sang anak Minzu yang membantunya dia mampu bangkit membesarkan seluruh perusahaannya. Sedangkan kedua kakaknya hanya menjadi benalu di dalam perusahaan sang ayah karena kedua istrinya selalu menghambur-hamburkan uang suaminya.

Minzu pria yang dingin, dia hanya pokus pada pekerjaannya bahkan dia tidak pernah merasakan cinta di usianya saat ini yang menginjak 25 tahun. Minzu juga seorang pria yang polos, dia selalu mengikuti perkataan dari sang kakak termasuk kedua kakak iparnya Yea dan Chaeyoung.

Suatu hari tuan Kim jatuh sakit dan harus masuk rumah sakit. Saat masih dalam keadaan sakit. Tuan Kim meminta pengacaranya tuan Oh untuk menemuinya datang ke rumah sakit dengan membawa surat wasiat yang sudah dia minta buatkan untuk di tanda tangani. Tuan Kim meminta agar kedua putranya Minzu dan Vhie untuk segera menikah jika ingin seluruh hartanya. Jika dalam 5 bulan setelah tuan Kim meninggal, Minzu dan Vhie belum juga menikah maka seluruh aset hartanya akan di sebar dan di berikan kepada seluruh panti asuhan yang ada di Korea. Tuan Kim menegaskan wasiat itu dengan menandatanganinya. Selang beberapa hari tuan Kim meninggal dunia, pengacara tuan Oh menemui keluarga tuan Kim dan meminta mereka berkumpul. Tuan Oh menjelaskan perihal isi wasiat sang ayah. Saat mendengar isi wasiatnya nampak terlihat ketidaksukaan di wajah kedua kakak iparnya. Namun, Minzu dan Vhie terlihat santai menanggapi perihal isi wasiat bahkan cenderung mereka masa bodoh.

3 bulan kemudian, tuan Oh meminta Daejin dan Yoonsu untuk ke kantornya. Di sana tuan Oh menanyakan kembali perihal wasiat ayah mereka.

Apa kalian sudah menyampaikan pada Minzu dan Vhie untuk segera menikah?" tanya Tuan Oh pengacara keluarga tuan Kim.

"Minzu saja belum mempunyai seorang kekasih," jawab Daejin menatap ke arah Tuan Oh.

"Apa harus segera menikah?" tanya Yoonsu dengan wajahnya yang terkejut.

"Dalam wasiat tertera 5 bulan sejak sepeninggal ayah kalian." Tuan Oh menjelaskan, "Minzu dan Vhie harus menikah maka kalian akan mendapatkan bagian kalian masing-masing."

Yea yang berdiri di depan jendela sambil menatap ke arah luar, "Sudah mati saja tetap masih mempersulit anak-anaknya," celetuk Yea. Yoonsu melotot kepada istrinya, Yea.

"Bagaimana kalau kita jodohkan saja?" sahut Chaeyoung. Dia mulai mengeluarkan ide konyolnya seperti biasanya.

"Baiklah, kalian rundingkan saja ini di rumah bersama Minzu dan Vhie!" kata Tuan Oh. Lalu Daejin dan Yoonsu beserta istrinya pun pergi meninggalkan kantor pengacara itu.

Di dalam perjalanan mereka saling memikirkan bagaimana agar Minzu dan Vhie segera menikah.

Saat tiba di rumah, mereka duduk di ruang tengah lalu mendiskusikannya bersama.

Yea lebih dulu membuka suaranya dari pada Chaeyoung, "Aku rasa kita harus mencari wanita miskin dan bodoh untuk Minzu." Semua tercengang dengan perkataan Yea.

"Apa maksudmu, sayang?" tanya Yoonsu pada istrinya.

"Kamu tahu kan sayang, Minzu selalu mengikuti perkataan dan perintah kalian? Kalau dia mendapatkan wanita pintar, Minzu bisa terpengaruh oleh istrinya. Apa kalian mau Minzu seperti Vhie?" Yea menatap suaminya sambil menaikan alisnya. Yoonsu hanya terdiam melihat ke arah istrinya.

"Kak Yea benar, kalian lihat tingkah Vhie. Dia selalu memberontak dan cenderung mengintimidasi kita di depan ayah," ucap Chaeyoung sambil mengedikan bahu.

Yea melanjutkan ucapan Chaeyoung, "Dan untuk Vhie kita carikan wanita yang pintar yang bisa menjadi pemegang kendali atas suaminya lalu kita bisa memperalat istrinya agar Vhie mau menuruti perkataan kalian." Yea menyunggingkan senyumannya.

"Wanita pintar dan licik seperti kalian banyak, tapi wanita polos?" tanya Daejin sambil menyindir istri dan iparnya.

Yea mendekat pada Daejin lalu menatap Daejin dengan tajam, "Aku akan mencari wanita yang polos untuk Minzu Dan istrimu itu akan mencari wanita pintar nan licik untuk Vhie!" Menatap Daejin sambil memiringkan kepalanya.

Setelah perbincangan yang panjang dan matang akhirnya semua setuju dengan ide perjodohan itu. Mereka tinggal memikirkan cara agar Minzu dan Vhie mau menerima perjodohan itu. Walau pun Yoonsu tidak yakin dengan wanita pilihan istrinya. Sebab dia pun selama pernikahan sangat tertekan dengan Yea.

***

Minzu yang masih berada di kantor lalu bergegas untuk pulang. Saat di perjalanan dia hampir menabrak mu yang sedang berlari dari kejaran pamanmu. Minzu keluar mobil untuk memeriksa mu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Minzu cemas dengan memiringkan kepalanya menatap ke arahmu. Namun, kau menunduk seperti ketakutan dengan napas yang tidak beraturan, "Hei, apa kau baik-baik saja?" tanya Minzu kembali. Kau hanya menatap wajah Minzu sesaat lalu berlari pergi, "Hei, tunggu... Apa kau luka?" Minzu berteriak sambil melambaikan tangannya memanggilmu yang berlari, "Apa dia wanita tidak waras?" Minzu mengerutkan keningnya lalu kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalananapas

Kau melihat dari kejauhan mobil Minzu melaju pergi. Lalu kau kembali ke rumah bibimu, "Apa aku harus kembali ke rumah bibi?" gumammu sambil berjalan melangkahkan kakimu dengan rasa berat harus kembali ke rumah bibimu yang kejam.

***
Sesampainya di rumah, Minzu menghampiri keluarganya yang sedang berada di ruang makan.

"Minzu, kau sudah pulang?" tanya Yea dengan tersenyum melangkah menghampiri Minzu.
"Iya Kak, maaf telat." jawab Minzu.
"Tidak apa-apa, duduklah Minzu. Kakak ingin bicara denganmu dan Vhie." kata Daejin menyambung percakapan Minzu dan Yea.

Minzu memajukan kursi lalu duduk dan wajah yang tegang menunggu apa yang akan di bicarakan oleh kakaknya. Vhie yang sedari tadi di ruang makan pun merasa penasaran.

"Ada apa ini sebenarnya, Kak?" tanya Vhie sambil meletakkan sendok dan garpu di atas piring.

"Kalian dengar, kakak ingin kalian segera menikah! Kakak sudah menjodohkan kalian dengan dua wanita cantik." jelas Daejin sambil melihat ke arah Vhie dan Minzu.

Minzu yang sedang minum pun tiba-tiba tersedak saat mendengar perkataan kakaknya, "Apa? Menikah?" ucap Minzu dengan wajah tercengang.

"Menikah? Aku belum siap menikah! Mungkin Minzu sudah siap, biarkan dia saja dulu yang menikah." Vhie menolak keinginan kakaknya.
Wajah Yea dan Chaeyoung seketika berubah dengan mengerutkan kening.

"Aku juga belum siap, Kak!" jawab Minzu lembut menolak permintaan kakaknya.

"Tapi ini permintaan ayah sebelum meninggal, apa kalian tega tidak mewujudkannya?" Yoonsu menyilangkan tangan di dada sambil duduk di kursi.

"Maaf Kak, pekerjaanku banyak. Aku tidak ada waktu memikirkan pernikahan," ucap Minzu lalu di sambung oleh Vhie, "Aku juga, lagi pula aku tidak yakin dengan pilihan kalian!" sindir Vhie. Wajah Yea dan Chaeyoung terlihat kesal dengan ucapan Vhie.

"Apa maksudmu berkata seperti itu?" Yoonsu emosi mengangkat alisnya menatap tajam ke arah Vhie.

"Kalian berdua saja tidak bisa memilih istri yang baik!" celetuk Vhie menyunggingkan bibirnya.

"Apa coba yang di maksud bocah tengil ini?" gerutu Chaeyoung dengan wajah kesal.

Yea mengambil gelas lalu menuangkan minuman di gelasnya, "Jadi kau mau yang seperti apa Vhie?" tanya Yea sambil menuangkan air hingga memenuhi gelas itu dengan mata melirik ke arah Vhie.

Vhie justru tertawa saat melihat kedua kakak iparnya dengan wajah yang memerah penuh amarah, "Yang satu selalu ribut setiap hari dan satu lagi suami takut istri. Lalu calon seperti apa yang akan kalian jodohkan kepada kami?" tanya Vhie sambil tersenyum menggigit jempol tangannya.

Lalu Yea menjelaskan pada Minzu dan Vhie bahwa gadis yang mereka jodohkan adalah gadis baik-baik dan pintar berpendidikan. Tidak mau memperpanjang perdebatan Minzu menyetujui permintaan kakaknya begitu pun dengan Vhie. Namun, Vhie mengajukan syarat. Jika gadis yang di jodohkan untuknya sifatnya sama seperti kedua kakak iparnya maka Vhie tidak segan-segan akan menceraikan mereka. Yea dan Chaeyoung pun menyetujui semua itu.

***
Setelah perdebatan malam itu. Yea dan Chaeyoung mencari gadis sesuai kriteria yang mereka tetapkan untuk Minzu dan Vhie.

Apakah kau akan menjadi salah satu gadis yang di jodohkan dengan Minzu atau Vhie? Tunggu kelanjutannya besok. 🙏

𝐈𝐏𝐀𝐑 𝐊𝐄𝐌𝐀𝐓𝐈𝐀𝐍 (PROSES TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang