18. sebuah pilihan

80 8 0
                                    


































































Isagi, berjalan menelusuri jalan, melihat sekitar dan mencari sesuatu, yang mungkin bisa menjadi sebuah petunjuk, isagi berhenti di depan toko barang antik

Seharunya toko itu tidak ada lalu dia mengingat sesuatu "ah benar juga, bachira pernah bilang ada toko ini, ternyata ini benar ya, mungkin aku bisa menemukan petunjuk soal kutukan ini, aku ingin menghapus kutukan ini."

Isagi masuk ke dalam toko dan isagi di sambut oleh seseorang dengan wajah cantik, dia tersenyum ke arah isagi

"Selamat datang" ucap sosok itu

Isagi tersenyum juga dan mendekati sosok itu "permisi mba, saya mau cari sesuatu"

Sosok yang isagi panggil mba terdiam sebentar dan dia berdehem "maaf kak, saya bukan mba, saya laki-laki"

Isagi yang mendengarkan itu terkejut, dan wajah nya memerah karna malu "maaf kak, saya ga tau"

Pria itu hanya tertawa kecil "tidak apa-apa, ah omong-omong apa yang ingin anda cari?"

Isagi membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah buku "apa buku ini, berasal dari sini?"

Pria itu mengangguk, isagi menghela nafas lega "boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja" saut pria itu

Isagi diam sebentar memikirkan kata-kata yang akan ia ucapkan "anda bukan manusia kan?"

Pria itu tersenyum menandakan bahwa dia memang bukan manusia

Isagi melanjutkan kata-kata nya "saya datang kesini sebenarnya ingin mengetahui apakah ada cara untuk menghentikan kutukan tanpa harus membunuh kutukan itu sendiri?"

Isagi berharap, agar cara itu ada, isagi tidak ingin kehilangan Rin, dan juga dia masih berharap bahwa bachira adalah sahabat nya

Pria cantik itu mengangguk "saya tahu, sebelum itu, silahkan duduk dulu"

Pria itu menuntun isagi ke sebuah meja di toko barang antik, itu isagi duduk, pria itu pergi dan kembali membawa secangkir teh dan memberikan nya pada isagi, isagi tersenyum dan meminum teh nya

"Sebelum itu, saya sudah tahu tentang kamu isagi. Ah perkenalkan nama saya ada Xavier" ucap pria itu

Isagi cukup terkejut karena pria itu mengetahui nama nya padahal ia belum memberitahu tapi isagi hanya mengangguk untuk sementara waktu

Pria itu menarik nafas dan melanjutkan ceritanya "isagi, kamu pasti udah tahu soal dunia tanpa batas kan? Itu berhubungan dengan altar, isagi Yoichi yang kamu hadapi bukan hanya bachira, tapi pembuat dunia itu sendiri, dunia mu adalah sebuah cerita"

Isagi memproses semua informasi itu "tunggu ini sebuah cerita, kalau begitu ada 'orang' yang mengatur semua ini?"

Pria itu mengangguk "benar isagi, dari awal semua sudah di atur"

"Lantas bagaimana caranya agar kutukan dan semua ini selesai?" Tanya isagi

"Isagi, cara satu-satunya adalah menghancurkan inti dari altar itu, atau kamu harus membunuh bachira, tapi ada cara ketiga juga, yaitu menemui orang yang membuat cerita ini melalui dunia tanpa batas, itu adalah resiko paling tinggi" pria itu menjelaskan dengan kata yang mudah di pahami

Isagi terdiam, dia sungguh frustasi, kenapa semakin rumit, kenapa masalah nya begitu rumit, dia menghela nafas dan menatap pria di depan nya

"Sebentar, aku paham soal cara ke 2 dan 3 tapi bagaimana dengan yang pertama? Bukankah altar itu sudah tidak ada, itu sudah sangat lama, di tambah lagi itu ada di dunia antara demon dan angel"

Pria itu terkekeh mendengar hal itu "isagi Yoichi, dunia mereka dan kita sama, ada sebuah pembatas antara dunia ini, kamu pasti tahu itu dimana, dan altar itu masih ada sampai sekarang, saya yakin kamu bisa menemukan intinya, pilihan ada di kamu, menghancurkan inti altar, membunuh bachira, atau menemui sosok pembuat cerita ini, hanya itu yang bisa saya berikan untuk mu"

Mendengar perkataan Xavier, isagi mengangguk dan berdiri "terimakasih Xavier, sekarang aku tau caranya, aku sangat berterimakasih"

Xavier tersenyum dan mengangguk, isagi keluar dari toko itu dan saat isagi menoleh toko itu menghilang bagaikan angin tapi setidaknya dia tahu cara untuk menghentikan semua

Tapi isagi juga berfikir, Xavier itu siapa, dan kenapa dia tahu tentang semua ini, sungguh memuakkan, bagaimana bisa semua hal menjadi sangat rumit, tapi ia yakin dia bisa memutuskan apa yang harus dia lakukan, dan dia akan berhasil.




























"Sebuah masalah pasti ada jalan keluarnya"


























______________________________________________________________________________________

Oh ya, aku bakal bikin beberapa ending -c

Another Life [Rinsagi] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang