Bab 14 Edisi Sisi Pandang Aldebaran 1

260 4 0
                                    

Pagi hari yang indah, Aldebaran sedang menjaga Gibran dan Karen. Gibran dan Karen sedang belajar mewarnai dan menulis

Lalu istri Aldebaran, Ruby turun menggunakan pakaian yang bagus, kemana Ruby akan pergi?

"Sayang aku pergi dulu ke rumah teman-teman ku ya"

"...? Mau aku antar?"

"Ga usah, aku bisa pesan taksi online"

"Baiklah, hati-hati"

Ruby menutup pintu rumah, menandakan bahwa Ruby sudah keluar dari rumah untuk pergi ke rumah teman nya

"Papa, mama mau kemana?" Tanya Gibran dengan ekspresi wajah polos nya

"Mama mau pergi ke rumah teman nya, arisan mungkin" jawab Aldebaran sembari menepuk lembut kepala Gibran

"Papa! Lihat gambar Karen!" Karen menunjukkan gambaran nya pada Aldebaran dengan penuh semangat

Itu gambar keluarga kecil Aldebaran, ada Ruby, Gibran, Karen dan tentunya ada Aldebaran di gambar itu

Walaupun gambaran nya tidak jelas, tapi Aldebaran memuji gambar buatan Karen. Wajarlah anak kecil gambaran nya selalu tidak jelas, tetapi kebanyakan gambaran anak kecil selalu lucu dan memiliki makna yang berarti di dalam gambar nya, seperti yang Karen gambar

"Itu bagus Karen" Aldebaran mengusap rambut Karen dengan lembut

Karen senang saat rambut nya di usap pelan oleh Aldebaran, Karen tersenyum senang saat Aldebaran mengusap rambut nya

"Hari Senin kalian kembali masuk TK?"

Mendengar pertanyaan Aldebaran, Gibran dan Karen merasa tidak bersemangat untuk kembali masuk ke  Taman Kanak-kanak

"Sehari aja ga masuk boleh ga?" Tanya Gibran

"Loh kenapa? Kenapa gamau masuk hari Senin? Coba bilang sama papa, kenapa? Ada yang bully kalian?"

"Ga ada, gamau masuk aja"

"Kenapa gitu? Harus masuk, nanti ga papa beliin es krim lagi buat kalian" mendengar itu membuat Gibran dan Karen merengek

"Es krim, mau es krim" Karen merengek meminta es krim pada Aldebaran

"Makannya kalian besok pergi ke TK lagi, pulang nya kita beli es krim"

Mendengar itu Gibran dan Karen mengangguk, mereka akan pergi ke TK besok agar bisa membeli es krim saat pulang nya

Suatu hari Aldebaran sedang fokus mengerjakan dokumen nya di kantor, lalu Ruby mengirimkan pesan pada nya

"...? Bertemu di hotel kenangan siang ini? Kenapa tiba-tiba?" Walaupun begitu Aldebaran tetap menyetujui pesan yang di kirimkan Ruby tanpa memikirkan hal-hal aneh

Saat tepat jam nya, Aldebaran pergi ke hotel kenangan itu. Sampai lah Aldebaran di hotel kenangan, tapi tidak ada Ruby, apa masih di jalan?

Aldebaran memutuskan untuk menunggu, lalu ia melihat seorang wanita yang pernah ia temui di suatu tempat

"Itu kan... Aluna...? Ngapain dia disini? Kemana suami nya?" Aldebaran bergumam pada dirinya sendiri

Tapi merasa penasaran, Aldebaran menghampiri Aluna "hai" sapa Aldebaran

Aluna yang merasa di panggil menoleh dan melihat Aldebaran, Aluna tidak terkejut tapi apa yang di lakukan Aldebaran disini?

"Ngapain disini?" Tanya Aluna

"Istri ngajak ketemuan disini, tapi dia nya belum datang, udah sekitar 30 menit nunggu. Kamu sendiri? Ngapain disini? Mana suami kamu?"

"Aku di minta sekertaris Zavran buat datang ke sini, katanya Zavran sendiri yang minta buat aku datang ke sini, tapi waktu aku sampai dia nya ga ada"

"Oh, yaudah kita nunggu bareng aja di cafe dekat sini"

"Boleh"

Aldebaran pergi membawa Aluna ke cafe sebrang hotel kenangan, Aldebaran memesan kopi hitam dan Aluna memesan teh

Mereka duduk di kursi yang kosong. Hening, tidak ada yang membuka suara, ini sedikit canggung. Mereka sudah lama tidak mengobrol sejak mereka putus 4 tahun yang lalu

"Permisi kak, ini pesanan nya ya, kopi hitam dan teh nya" pelayan membawakan pesanan milik Aldebaran yang Aluna

"Oh iya, terima kasih"

"Saya permisi" pelayan itu pergi meninggalkan Aldebaran dan Aluna untuk kembali bekerja

Karena merasa tidak ada yang berani membuka suara, Aldebaran memutuskan untuk bertanya pada Aluna "gimana keluarga kamu sama Zavran?"

"Baik-baik aja kok"

"Syukurlah kalau begitu" Aldebaran mulai menyesap kopi nya dengan perlahan

Beberapa menit setelah nya, Aldebaran merasakan tubuh nya panas 'apa ini...? Kenapa tiba-tiba panas? Pelayan itu masukin sesuatu ke kopi nya? Sialan!'

Aluna yang menyadari itu pun bertanya "Al? Kenapa?"

Bukannya menjawab Aldebaran justru menarik tangan Aluna ke hotel kenangan tadi dan memesan ruangan untuk mereka dengan single bed

Aluna masih memproses apa yang terjadi, namun setelah masuk ke dalam kamar hotel ia mulai tersadar di saat Aldebaran sudah mengunci pintu nya

"Al...? Mau ngapain...?" Aluna yang sedikit panik dan takut mencoba untuk mundur, namun Aldebaran membanting tubuh Aluna ke kasur dan mengunci kedua tangan Aluna agar diam

Di sisi lain, Ruby melihat semua nya, ia tersenyum kemenangan "Aldebaran Aldebaran, hamilin aja itu Aluna, sekarang kita imbas Zav, aku hamil anak kamu dan nanti Aluna yang hamil anak Aldebaran"

"Obat perangsang nya manjur juga ya, ga sia-sia aku kerja sama sama pelayan cafe nya" Ruby tertawa kemenangan dan mulai pergi meninggalkan tempat kejadian

Ini adalah hari terburuk bagi Aluna, ia terpaksa keperawanan nya di ambil oleh Aldebaran, bukan Zavran. Tapi bagi Aldebaran yang dalam keadaan obat, ia merasa bahwa hari ini adalah surga bagi nya

Tepat pukul 20.45 mereka selesai melakukan nya sejak pukul 14.55, Aldebaran justru tertidur pulas akibat obat yang mengambil alih tubuh nya

Sedangkan Aluna ia meringkuk sembari menangis tanpa suara, ia masih tidak percaya dengan apa yang menimpa nya hari ini

'kenapa... Kenapa jadi gini...? Zavran beneran ga dateng...? Padahal dia sendiri yang bilang mau ketemu disini... Tapi aku malah... Apa yang harus aku bilang ke Zavran nantinya...'

ZAVLUNA: Menikahi CEO Yang LumpuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang