Renjun - Bagian 2

9 2 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pelajaran hari ini benar-benar membuat otak Tasya seolah mengeluarkan asap seperti adegan dalam film kartun, belum lagi adanya kuis yang begitu memusingkan membuat Tasya pasrah jika ia mendapatkan hasil yang tak sesuai harapan.

Begitu kelas dibubarkan, Tasya kembali masuk ke dalam kelas, ya, ia menunggu bergantian karena kuis dibagi menjadi 2 sesi artinya sebagian murid lain menunggu di luar dan sebagiannya masuk ke dalam untuk mengerjakan soal. Tasya hampiri kedua temannya sembari menyandarkan kepalanya pada bahu Regina dengan lemas. "Pusing banget mau pingsan aja rasanya."

"Gue juga sama gak expect kalau soalnya bakal sesusah itu mana materinya baru awal doang yang dipelajarin," ujar Regina.

"Untung aja pas bagian sesi kedua tadi si ibunya lagi sibuk ngobrol sama dosen lain, hahaha, jadi gue bisa kerja sama bareng Dovan." tawa Clarissa karena ia dan Dovan kebetulan duduk bersampingan, bahkan mereka berdua sempat membuka handphone untuk mencari jawaban dari internet.

"Kalian berdua habis kelas pengganti nanti mau ikut gue gak?" tanya Clarissa. Kedua temannya menoleh bersamaan menunggu Clarissa melanjutkan ucapannya, "Gue mau mampir ke toko kue baru yang di Dago, lagi pada diskon tau."

"Ih mau! Tapi ... " Tasya tiba-tiba cemberut. "Gue ada bimbingan nanti sama Pak Bryan."

"Untung aja gue udah kemarin tinggal revisian, gue ikut dong! Butuh asupan yang manis-manis nih biar otak gue bisa jalan lagi."

"Oke, lo bener gak mau ikut? Bimbingannya lama gak? Biar kita tungguin." Tasya lantas menggeleng, "Lagian gue juga belum bilang Reigan, kapan-kapan aja deh."

Clarissa mengangguk. "Eh gaes btw skripsi kalian udah sampai mana?" tanyanya dengan penasaran. Clarissa, Tasya, dan Regina sama-sama mengajukan judul dihari yang sama karena mereka ingin mengerjakan skripsi di waktu yang sama dan lulus bareng.

"Revisian Bu Ayu banyak banget asli, gue masih stuck di bab dua."

"Lo, Tas?"

"Kemarin tuh baru beres revisian bab dua akhir kayaknya sekarang lanjut bab tiga deh."

"Ih! Kalian kok cepet-cepet amat sih? Katanya mau lulus barengan tungguin dong gue masih revisian bab dua yang awal banget mana dari kemaren bulak-balik cari buku di perpus." Regina terkekeh, "Tenang aja, Sa, gue juga gak terlalu ngeburu-buruin kok anak kelas aja masih pada santai tuh." Tasya mengangguk setuju.

Tiba-tiba suara gemuruh dari perut Tasya terdengar membuat kedua temannya saling pandang dan tertawa. "Lo kayaknya emang butuh asupan, Tas."

"Iya! Gue laper banget asli mana otak gue capek dipake mikir, ayo kantin." Tasya dan kedua temannya pun memutuskan untuk pergi ke kantin selagi menunggu kelas selanjutnya yang harus menunggu sekitar 2 jam lagi.

Saat Tasya hendak menyantap soto madura yang baru saja datang, ia tiba-tiba teringat akan janjinya dengan Reigan. "Mampus!" ucapan Tasya membuat Clarissa dan Regina menatap dengan heran. "Kenapa?"

NCT DREAM || MY HUSBAND SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang