BAB 2

860 68 1
                                    

Dalam perjalanan pulang, Jennie menyusuri setiap berita tentang Lisa yang dia beritakan oleh media. Dan, ya, rupanya banyak sekali rumor tentang Lisa beredar.

Seperti, Lisa yang suka bermain dengan banyak aktris. Entah itu pendatang baru atau aktris lama. Lisa adalah wanita yang bisa memuaskan hasrat seksual para wanita yang tidak puas dengan seks yang di dapatkan oleh pasangannya.

Yang teratas adalah, jika kalian berhubungan seks dengan Lalisa, di pastikan kalian menyukai sikap kerasnya karena jika sedang berhubungan seks, jangan harap Lisa melakukan kelembutan karena dia tidak pernah melakukan hal itu pada siapapun.

Kehidupan Lisa sepertinya hanya berputar sekitar seks. Lisa seperti pengoleksi wanita dan setiap Jennie menggulir berita lainnya, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Tidak ada berita apapun tentang keluarganya. Tapi meski begitu, Lisa adalah model kelas atas. Hampir tidak mungkin menyingkirkan seorang Lisa. Karena siapapun tahu, jika kalian menggunakan model bernama Lisa, bisa di pastikan kalian puas dengan kinerjanya.

Impact Lisa dari seorang model sudah bisa di bandingkan dengan seorang aktris bahkan idol. Tak heran, meski Lisa bisa dibilang red flag dalam sebuah hubungan bersama para wanita, Lisa tetap menjadi model teratas.

Untuk satu hal itu, dia kagum. Lalisa Manoban dengan impact-nya tidak perlu di ragukan lagi.

Publik tahu, Lisa tidak pernah menjalin hubungan yang nyata. Dia hanya tipe model yang suka mencium siapapun yang dia lihat. Sebenarnya, tipenya persis seperti Jennie.

Hanya saja, media tidak tahu Jennie juga melakukan hal seperti itu. Sejujurnya, Jennie mengkhawatirkan hari esok karena dia kedapatan sedang berciuman dengan Lisa.

Lisa yang publik tahu hanya mencium orang sembarangan. Dan, agensi jelas pasti akan marah jika mereka tahu orang yang Lisa cium adalah dirinya. Karena dengan begitu, Jennie akan di cap sebagai orang yang suka berciuman dengan sembarangan orang juga.

“Brengsek,” Gumam Jennie sambil mematikan ponselnya. Dia sudah tidak mau lagi membaca berita tentang Lisa. “Jisoo pasti sangat marah. Belum lagi Mr Jeon. Dia benar-benar akan mengamuk jika rumor buruk tentangku muncul begitu saja.”

Jennie memejamkan matanya, membayangkan cara mata Lisa menatapnya, bibirnya yang menciumnya, tangannya yang mencekiknya.

Dan bahkan ketika dia menyebut kata daddy yang membuat Lisa semakin bergairah. Semua itu terekam jelas dalam ingatan Jennie. Dan sekarang, dia merasa terangsang. Dia membutuhkan dildonya malam ini.

***

“Aw, kepalaku!” Pekik Jennie ketika dia baru saja membuka mata dan berusaha bangun dari tidurnya, kepalanya berdenyut kesakitan.

Alkohol itu memang nikmat tapi Jennie sama sekali tidak menyukai efek yang dia dapatkan keesokan harinya setelah dia sadar.

“Puas kau membuat keributan, hah?!”

Suara dengan nada tajam dari pintu membuat Jennie menoleh dan dia melihat Jisoo bersandar di dekat pintu, tangan terlipat di bawah payudaranya dan ekspresinya sama sekali tidak menyenangkan.

“Hai, Jisoo. Ada apa dengan wajahmu yang merengut itu?” Tanya Jennie. Perlahan, dia meminum obat yang mungkin sudah Jisoo siapkan di sampingnya kemudian dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat giginya.

“Apa sih yang kau pikirkan, Jennie? Bukankah sudah aku peringatkan untuk tidak membuat kesalahan? Kenapa kau malah berperilaku semakin parah?”

Tak mengerti apa yang di katakan oleh Jisoo, Jennie menoleh sambil melengkungkan alisnya. Tangannya masih sibuk menyikat gigi dan dia sama sekali pusing melihat ekspresi kesal Jisoo saat ini.

JENLISA - FAKE GIRLFRIEND [GIP] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang