Sebat mendribble bola basketnya dengan sekuat tenaga dan membawanya ke ring basket lawan. Beberapa bulan lagi akan di adakan event sekolah yang turnamen antar sekolah. Jadi sebisa mungkin tim basket harus latihan ekstra sekarang, bahkan mengambil jam belajar.
Ketika berhasil memasukan bola ke ring, pluit pun di tiup membuat Sebat menepi dan beristirahat sembari meminum air yang di sediakan oleh pelatih.
”Makin jago aja lo bat,” puji Jidan yang merupakan teman karib nya itu. Sebat terkekeh dan menatap temannya.
”Bisa aja lu, lu juga makin keren.” lanjut Sebat sembari dengan kekehan nya tadi.
Hingga tiba tiba ada suara pinjakan dari sepatu membuat Sebat dan Jidan mendongak, dan itu adalah Harley yang tiba dengan membawa makanan dan minuman berasa.
”Heyyo,” ujar Harley menghampiri mereka berdua.
Sebat mengintip hpnya dan ternyata sudah menunjukan jam istirahat, pantesan adiknya itu bisa di sini, tidak mungkin kan Harley bolos tapi malah ke sini? yang ada Sebat akan memarahinya.
”Harley membawa makanan untuk abangku.” ujar Harley yang memang perhatian dan selalu memberinya perhatian lebih begitupun kepada Marlo, walaupun adiknya mengeluh sebab respon berbeda dari keduanya yang ketara.
”Wow, terimakasih, Adek yang siapin?,” tanya Sebat sembari mengajak adiknya untuk duduk di sampingnya itu.
”Stop panggil adek kalo di sekolah, Harley, oke.” ujar Harley dengan gemas.
Sebat pun mengiyakan, ”Iya deh Harley.” ujar Sebat.
Harley terkekeh, ”Iya itu gua yang siapin anjay.” ujar Harley.
Jidan terkekeh dengan tingkah kedua davidson itu, namun kurang satu pikirnya.
”Marlo mana?,” bukan jidan yang bertanya tetapi Sebat.
”Gatau lagi pacaran kali sama gitarnya, atau lagi makan gitar.” kesal Harley yang masih teringat omelan paginya, ceramah pagi hari.
”Pasti lu abis di omelin Marlo ya cil.” ucap Jidan membuat Harley melotot pelan.
”Jangan sok tau lu jidan, enak aja, gua jadi anak baik hari ini.” ucap Harley dengan bangga.
”Udah makan?,” tanya Sebat, sebab biasanya Harley akan memberikan dirinya bekal dan baru berangkat ke kantin menyusul teman temannya.
”Belum, kan gua mampir dulu terus baru ke kantin.” ujar Harley sembari berdiri.
”Mau ikut ke kantin? jidun gua juga masakin lu, liat aja ya di tas, bang kasih jidun satu ya, duluan.” lanjut Harley sembari berjalan ke arah kantin sambil bersiul.
”Tumben tumbenan tu anak baik ama gua.” ujar Jidan yang menaruh rasa curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
David(son) ; brothership
Teen Fictionsebat, marlo, dan harley, kembar tiga dengan sifat yang membuat duda ganteng geleng geleng kepala. ★Jasuke.