5•

749 89 6
                                    

Tandai typo!!
●●●

ChrsTIANJG is calling ...

Hoam!
Adel menguap pelan, merasa masih ngantuk. Tapi, terpaksa harus bangun. Karena, suara dari nada dering telephone yang sangat menganggu.

"Ganggu aja," ujar Adel pelan, lalu ia mengangkat telephonenya dengan mata yang masih terpejam.

"Hallo?" panggil Adel seraya berusaha membuka matanya yang masih ingin terpejam.

"....."

"Hah?" Adel langsung melototkan matanya, saat mendengar sahutan dari sebrang sana. "Emang lo, siapa?"

"Liat nama, El. Aduh, shh,"

"Chris-tian-jg," Adel mengeja nama yang tertera dipanggilan itu. Setelahnya, ia mengerutkan keningnya merasa heran, "Lho? Tian? emang Muthe kemana?"

"Matkulh. shh, El cep-peth,"

Adel langsung bangkit dari tidurnya lalu mengambil jaket dan kunci motor, serta menuruni tangga dengan tergesa-gesa, hingga tidak mengindahkan sapaan dari anak kos lainnya. "Sabar. Gua otw," setelah mengatakan itu, Adel langsung menyimpan handphonenya disaku jaket dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju Apart Christian.

●●

"CHRIS," panggil Adel seraya berteriak saat memasuki Apart christian dengan mata yang celingukan ke kanan kiri mencari dimana Christian sekarang. "Tinggal kamar, yang belum di cek." lalu setelahnya, ia pergi ke kamar Christian yang ternyata dikunci.

"Chris, lo minggir. Pintunya mau gua dobrak," ujar Adel sedikit berteriak.

Brugh!

Brugh!

Brugh!
Adel menghela nafas lega, meskipun lengannya sekarang sedikit mati rasa.

"CHRIS!" pekik Adel saat melihat Christian sudah tak sadarkan diri dilantai dengan lengan yang memegang dada-nya.

Dengan gesit Adel menelphone Marshel untuk segera ke Apart Christian. Tak lama kemudian, Marshel datang dengan muka bantalnya, sepertinya sama dengan Adel baru bangun tidur langsung tancap gas kesini.

ya meskipun ini sudah pukul 10:45.

"Elie," panggil Marshel seraya berjalan kearah Adel dan Christian dengan nafas yang belum teratur karena sedikit berlari(?)

"Lo bawa mobil 'kan?" tanya Adel saat Christian sudah digendong belakang oleh Marshel.

"Bawa, kenapa?" tanya balik Marshel.

"Gua yang bawa. Biar nanti ga ribet," ujar Adel seraya mengadahkan tangannya kedepan Marshel.

"El. Lo, kalo, punya otak, gunain dah. Gua lagi gendong Chris, susah ngambilnya," jelas Marshel dengan geram.

Adel menatap Marshel dengan cengengesan seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya hingga berbentuk peac.

Marshel mendengus pelan, melihat kelakuan Adek Sepupunya itu. "Ambil kuncinya dikantong jaket."

Lengan Adel langsung memasuki kantong jaket Marshel untuk mengambil kunci mobilnya.

Nah! ketemu!
"Mobilnya udah diparkirin 'kan?" tanya Adel, lagi.

"Iyaa, udah. Eh, pacarnya udah dikasih tau?" tanya balik Marshel, saat sadar kenapa Pacarnya tidak ada disini, disaat kondisi Christian jauh dari kata baik - baik saja.

Adel menggeleng 'kan kepalanya sebagai jawaban, "Kata Chris. Mumu, hari ini lagi full matkul dari pagi sampai siang," sahutnya.

Marshel hanya ber-oh ria.

Adelie Raina [TIDAK DILANJUTKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang