Alfin bercumbuh dengan adek kelas (II)

312 8 3
                                    

Alfin: dek gimana rasanya dek.
Tio: enak ka.
Alfin: bisa kan kk dek pijat titit adek dengan enak gak bikin sakit.
Tio: yah ka.

Alfin memijat begitu lihay seperti tukang pijat profesional saja. Tio masih menikmati pijat dari kk kelas nya itu. Beberapa menit keluarlah peju dari kontol Tio itu.

Tio: ka itu cairan apa yang keluar dari titit aku ka.
Alfin: itu namanya peju dek.
Tio: oh, kok aku baru tahu ka cairan itu itu.
Alfin : kan kamu belum pernah keluarin peju dek.

Mereka bergegas kembali memakai pakai. Bel pulang pun berkeringat

                      --------------------

"Kering......" waktu pulang tabah

Alfin : "Tio bareng sama kk yuk kan rumah kita sehara dek."
Tio : "yah ka."

Mereka pulang bareng lewat jalan yang sepi.

Alfin: "dek tunggu kk, kk mau pipis dulu."
Tio: "yah ka."

Tio melihat lagi kontol dari kk kelasnya itu yang besar membuat kontolnya berdiri tegak lagi.

Alfin: "kontol kamu ngaceng ya dek."
Tio: "gak kok ka."
Alfin: "itu buktinya ada yang nongol dek, coba buka dek."

Tio pun menurutin kemauan alfin membuka celana nya.

Alfin: "kan betul ngaceng dek."
Tio: "habis lihat kontol kk yang besar jadi ngaceng de."

Alfin memegang kontol Tio yang ngaceng itu sambil mengocok kontol nya. Setelah kontol Tio di kocok mereka pulang ke rumah.

                     ‐‐------------------------------

Sesampainya di rumah Tio ganti baju dan makan lalu tiduran di kamar. Saat di kamar Tio kepikiran oleh kk kelasnya yang kontol nya gede itu sampai kontol ku ngaceng lagi. Tio ngeliat kontol nya ngaceng dan gak tahu apa yang harus di lakuin oleh Tio.

Tio mulai teringat yang di lakuin kk kelasnya itu dan Tio pun memberanikan diri untuk coli yang sudah di ajarkan kk kelasnya itu. Tio pun merasa keenakan dan kenikmatan saat kocok kontolnya.

Berapa lama Tio kocok kontolnya mulai keluar cair putih kental. Akhirnya Tio mulai bisa kocok kontol nya tidak di kocokin Alfin lagi di malam itu.

Sedangkan Alfin kebayang tubuh nya Tio yang mulus dan putih itu. Mereka saling mengingatkan wajah dan bentuk badan dari tadi siang main kocok.

temanku yang terlalu nafsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang