BAB I

72 28 0
                                    

HALO SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA!

AAMIIN!

KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR!✨

---

"Asal lo tau, dia ngak sekuat yang lo kira!" bisik Adam pada Reyhan yang duduk disampingnya. Sedari tadi Reyhan fokus mengamati salah satu pelari 400 meter yang kini berada di posisi terdepan dari pemain lainnya.

"Orang gue ngak peduli!" jawab Reyhan tanpa menatap Adam sedikitpun.

"Sekali lagi gue ingetin, dia ngak sekuat yang lo kira!"

"Kata siapa Adam? orang-orang bahkan mengakui kalau dia itu sosok yang ngak pernah ngeluh sedikitpun!" bela Reyhan.

"Bohong, itu semua bohong!" tolak Adam.

"Ada apa denganmu Adam? apa kau punya dendam pribadi dengannya?" tanya Reyhan dengan bahasa yang sedikit halus sembari menatap ke arah Adam karena tertarik dengan topik saat ini.

Dilihatnya Adam yang nyaris membeku tak bergerak sedikitpun karena canggung mendengar pernyataan Reyhan.

🛵✨🛵

Senin, 16 April 2023

Pekan Budaya digelar dengan meriah di SMA 1 Bandung. Beragam sponsor ditarik masuk untuk memeriahkan acara ini. Untuk cabang lombanya sendiri dibagi kedalam 3 kategori, yaitu kesenian, kompetisi sejarah, dan olahraga. Untuk angkatan 2023 ini merupakan pekan budaya terakhir bagi mereka sebelum menyandang gelar sebagai alumni.

Elina tak habis pikir dengan ide teman sekelasnya yang memilihnya untuk menjadi perwakilan kelas dalam lomba lari 400 meter. Dan lihatlah, saat ini ia berada di barisan paling depan diantara pelari lainnya dan masih memikirkan hal yang sama.

"ELINAAAAA!!!!!!!" sorak teman sekelas Elina yang duduk berjejer rapi di kursi stadion.

Elina tak menggubris sorakan temannya. Ia menambah kecepatan larinya karena tersisa 7 meter garis finish dengan dirinya. Pelari yang lain juga tak kalah fokus menambah kecepatan larinya.

Nyaris saja Najwa berada di posisi terdepan, tapi Elina tak mudah menyerah. Dia berhasil mencapai garis finish kemudian disusul oleh Najwa dan peserta lainnya.

"Yap!" teriak Adam sembari menahan dirinya untuk tetap duduk.

"Sudah kuduga ada masalah!" tukas Reyhan yang baru saja berhenti berteriak.

🛵✨🛵

Elina mengunyah rotinya perlahan ditemani dengan teman sekelasnya yang masih heboh dengan kemenangan Elina barusan.

"Hore! gue menang taruhan!!!" ucap Bobby memecah keramaian membuat semua teman kelasnya spontan merogoh uang di saku masing-masing.

"What? kalian jadiin gue bahan taruhan?" tanya Elina tak percaya dibalas anggukan oleh teman sekelasnya yang jumlahnya kisaran 15 orang.

"Kenapa bawaannya jadi judi sih!" Elina meletakkan sisa rotinya di meja, lalu mengambil uang yang sedang dipegang oleh Bobby. "Anggap saja ini uang patungan!" ucap Elina sambil merogoh uang di sakunya dengan nilai yang sama dikumpulkan temannya.

NERVOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang