30 𝔻𝕒𝕪

0,02 🥀

𝕃𝕠 𝕡𝕚𝕟𝕥𝕒𝕣 𝕥𝕒𝕡𝕚 𝕓𝕠𝕕𝕠𝕙

"Ngapain Lo jongkok?" Tanya Bara yang sejak dari tadi tidak berbicara.

"Mau BAB kali."

Canda Kevin seraya nyengir bak seperti kuda lantas Bara pun menoyor kepala temannya dengan sengaja.

"T4i Lo nggak mungkin lah."

"Gue bilang minggir, Lo nggak denger apa gimana?"

Kali ini aku membalikkan badan, mata Aska terbelalak ternyata gadis itu adalah Nana pacarnya sendiri , terlihat jelas wajahnya nampak sayu, apalagi kedua matanya memerah seperti sudah habis menangis, tapi karena apa?

"Nga-ngapain Lo di si-sini?"

"Hayo loh jadi gagap."

Celetuk Bara sembari tertawa renyah kala mendengar suara Aska yang berubah menjadi terbata-bata.

"Berisik Lo!" Lirik Aska kepada Bara kemudian beralih menatap aku yang sama sekali tidak menjawab pernyataannya, akan tetapi aku malah men4ngis di hadapannya padahal sudah sekuat mungkin aku menahan air mata agar tidak jatuh.

"Na, gue butuh jawaban, bukan tangisan Lo!"

Aku masih terdiam entah mengapa tenggorokanku merasa sangat s4kit ketika akan menjawab pertanyaan dari cowok itu, hal itu membuat Aska menjadi semakin kesal.

"Ngapain Lo duduk di sini? Di sini tuh k0tor Nana." Tanya Aska sekali lagi, rasanya ada yang mengganjal melihat tingkah lakuku yang berbeda dari biasanya.

Sebisa mungkin aku mencoba untuk angkat bicara agar kemarahan Aska tidak menjadi-jadi.

"E-emang nya... Kenapa... Kalo k0tor."

"Lo itu pinter tapi b0doh!"

Bahkah Aska pun mengatakan bahwa aku itu b0doh, apakah aku tidak berhak untuk hidup di dunia ini?

Kemudian Aska berdiri untuk beranjak pergi meninggalkan aku sendirian di sini, namun sebelum melangkah jauh sudah terlebih dahulu aku menarik tangan Aska kebelakang.

"A-ada yang mau aku omongin."

Dengan segera cowok itu menepis tanganku secara k4sar.

"Gue sibuk, nanti aja ngomongnya."

"Tapi ini penting."

"Palingan Lo mau ngomongin hal b0doh lagi kan?"

Padahal aku ingin membicarakan tentang peny4kitku, namun jika dilihat dari sorot mata Aska membuat aku