"Kau sudah agak tenangan?" Masaki bertanya dengan nada yang lembut.
Pria mungil itu mendongkakkan kepalanya. Dia menghapus air matanya dan mengangguk padanya. Perasaannya sedikit jauh lebih baik setelah dia meluapkan sakit hatinya pada Masaki.
Yuuki bertanya dengan nada yang sangat lirih. "Matsu-san kemana?"
"Matsu-san sedang membeli makanan dan cemilan untuk makan malam bersama Hiro-san. Mereka juga membeli stock untuk sarapan dan makan siang." Kata Masaki dengan senyuman lembutnya.
"Masaki-san.."
"Heum?"
Pria mungil itu bertanya dengan nada yang bergetar, seolah dia akan menangis lagi. "Apa.. Apa aku salah melahirkan anak-anakku?"
Pria manis itu terdiam mendengar pertanyaan dari Yuuki. Perkataan wanita muda tadi pasti membuatnya tertekan secara batin dan kepikiran. Secara dia tahu dia orang yang selalu terlalu banyak kepikiran.
Dia menepuk kedua pundaknya sambil menatapnya dengan hangat. "Kau tidak salah mengandung dan melahirkan mereka. Bukankah itu impianmu? Tidak hanya omega saja yang bisa mengandung, bahkan alpha dan beta pun bisa. Kelahiran mereka bukan kesalahanmu. Bukan juga kesalahan Matsu-san. Hiro-san dan aku lihat betapa bahagianya kamu dan Matsu-san bisa mengemong buah hati kalian sendiri."
Yuuki tertegun mendengar perkataan lembut dari Masaki. Dia sangat membutuhkan ini dikala dia sedang kalut dalam terlalu banyak berpikirannya.
Masaki tersenyum hangat lalu melanjutkan. "Anak-anak itu anugerah dari Tuhan. Tuhan menitipkan mereka padamu dan Matsu-san untuk membesarkan mereka, mencintai mereka, memberi mereka lingkungan rumah yang hangat, menciptakan atmosfir yang menyenangkan dan mendidik mereka.
Anak-anak terlahir sebagai pelengkap hidup dan penerus warisan kita. Tanpa anak-anak, siapa yang akan mengurus kita kelak kita akan menua nanti? Hikari, Hinata dan Mamoru adalah kekuatan terbesarku dan Hiro-san. Tanpa mereka, kami tidak akan sebahagia ini."
"Masaki-san.." Gumam Yuuki dengan nada sendu. Air matanya menetes dari matanya.
Masaki tersenyum manis. "Yuuki-kun dan Matsu-san membuktikan pada dunia bahwa kalian adalah orangtua yang hebat. Yusuke-kun, Suzuna-chan dan Amane-chan sangat beruntung menjadi anak-anak kalian."
Beberapa duri yang menancap dihatinya mulai berjatuhan. Kelahiran Yusuke, Suzuna dan Amane menciptakan kehangatan dan kebahagiaan yang selama ini mereka impikan. Mereka ingin seperti Hiromu dan Masaki.
Yuuki sempat ragu apakah dia bisa mengandung secara dia adalah beta. Dia tidak seperti Masaki yang spesial karena bisa mengandung dan melahirkan. Tapi Tuhan berkata lain. Tuhan menganugerahi tiga anak-anak manis untuknya dan Matsuo. Impiannya untuk membangun keluarga bersama akhirnya tercapai.
Dia teringat sebuah kilas balik dimana Yusuke dan Suzuna yang baru saja lahir dengan tangisan mereka. Dia dan Matsuo saling berbagi tangisan mereka saking bahagianya impian mereka terwujud.
Mereka bukan kesalahannya dan Matsuo, Mereka adalah anugerah terindah yang mereka milikki dimana awalnya itu tidak mungkin menjadi mungkin.
Pria mungil menyatukan kedua telapak tangannya pada dadanya sambil tersenyum penuh syukur. Dia bersyukur bisa menjadi Ibu untuk anak-anak mereka.
"Masaki-san.. Terima kasih." Kata Yuuki dengan nada yang lirih.
"Sama-sama. Kau ingin melihat anak-anakmu?" Kata Masaki.
Yuuki mengangguk mantap. Dia berdiri dengan bantuan dari Masaki. Sesampainya di kamar dimana Masaki dan sekeluarga menetap, dia melihat para bocah sedang tidur pulas entah mungkin mereka lelah bermain dan bersenang-senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
College Reunion
RomanceAfter for so many years Yuuki joined the reunion with his alumnous from the same departement as him. He brings his family and his friends who like a family to him. thus the reunion doesn't get so well.