Setelah selesai dengan urusan kuliah dan cafe Beomgyu bergegas kembali ke apartementnya untuk sekedar membersihkan kamar bekas hyungnya, sangat tidak sopan jika memberikan tamu kamar yang masih dengan keadaan kotor dan juga masih banyak waktu untuknya merapikan apartement. Selesai merapikan apartemennya yang sebelumnya seperti tidak terurus Beomgyu langsung menuju kamar mandi hanya untuk berganti pakaian, dia tidak mungkin mandi malam-malam begini.
Selesai bersiap dia langsung pergi meninggalkan apartemennya namun tidak langsung menuju bandara melainkan menuju tempat makan terlebih dahulu, perutnya lebih penting daripada teman hyungnya yang tiba-tiba menjadi tamu. "Semoga dia tidak menyebalkan" monolog Beomgyu sembari melihat sisi jalan mencari penjual makanan yang sekiranya bisa mengganjal perutnya.
Tak jauh kemudian dia melihat penjual tteokbokki lalu segera menepikan mobilnya dan memesan, mungkin dia akan makan dibandara saja nanti sambil menunggu teman hyungnya sampai sekalian dia akan mencari makanan lainnya. Dia akan menghubungi hyungnya terlebih dahulu untuk memberitahu hyungnya agar memberi tahu temannya bahwa dia akan menunggu di parkiran saja, dia sangat malas jika masuk kedalam pasti akan sangat ramai.
"Halo hyung, bisa kau sampaikan pada temanmu bahwa aku menunggu di parkiran saja aku ingin menikmati makanan ku dengan tenang tanpa diganggu siapapun. Sampaikan pada temanmu bahwa aku menggunakan mobil mustang hitam legam dan kupastikan hanya aku yang menggunakan mobil seperti ini nantinya."
"Hei, kau mendapatkan mobil itu darimana?"
"Tentu saja aku mengambilnya dari tua bangka sialan itu hyung" jawab Beomgyu sembari terkikik membayangkan muka cengo hyungnya diseberang sana. "Kumatikan teleponnya ya hyung aku akan kembali melanjutkan perjalananku ke bandara" ucapnya setelah menerima sekotak tteokbokki, lalu memasukan handphonenya ke kantong celana setelah sambungan telepon terputus.
"Terima kasih" ucapnya setelah menerima kembalian, lalu kembali melangkahkankan kakinya menuju mobil. Baiklah dia mengurungkan niatnya untuk membli makanan lain karena tteokbokki tadi ternyata porsi nya lumayan banyak dan mungkin dia tidak akan menghabiskannya karena terlalu banyak.
Beomgyu kembali memasuki mobilnya, setelah menyetel playlist untuk menemani perjalanannya dan menaruh makanannya dengan aman dia kembali melajukan mobilnya menuju tujuan utamanya yaitu bandara. Beomgyu mengingat dia tidak menyiapkan apapun untuk menyambut tamunya tapi apa pedulinya tugasnya hanya menjemput dan memberikan tempat beristirahat untuk teman hyungnya.
"Siapa namanya? Kang Taehyun? Entahlah apa peduliku kuharap dia segera menemukan apartemen atau tempat tinggal lainnya" monolog Beomgyu sembari menikmati lagu yang kini terputar kencang dari speaker mobilnya. Lagipula mengapa hyungnya menyarankan apartement mereka kenapa tidak tawarkan tempat lain saja atau hyungnya bisa saja menghubungi temannya yang di Korea, dia tau walaupun hyungnya diluar negeri tetapi masih berhubungan dengan teman-temannya disini.
Tidak terasa kini Beomgyu sudah sampai di bandara lebih tepatnya diparkiran, dia tidak akan masuk kedalam dan memilih untuk menikmati tteokbokki nya disini tanpa mematikan mesin mobil Beomgyu meraih kotak ttepkbokki dan mulai menikmatinya. Menikmati tteokbokki yang masih panas sembari memandangi orang yang baru datang ataupun baru berangkat ke negara lain bukanlah pilihan yang buruk, apalagi ditemani musik walaupun suara pesawat yang lepas landas lebih besar.
Sementara itu dipesawat kini Taehyun tengah menikmati makanannya dengan telinga yang tersumpal headphone, dirinya sangat lelah berada di walaupun tadi dia sempat tertidur namun setelah mendengar informasi bahwa pesawat mereka akan segera sampai dia langsung terbangun dan menemukan pramugari yang tengah membagikan makan malam atau harus dia menyebutnya late night snack? Tiba-tiba dia teringat bahwa dirinya tidak tau wujud dari adik seorang Choi Yeonjun walaupun hanya tau namanya saja namun mengetahui wajah juga penting, baiklah ingatkan dia nanti untuk menghubungi Yeonjun agar dia tidak seperti anak hilang di bandara nantinya.
Mungkin sesampainya disana dia akan segera mencari informasi mengenai apartemen atau mungkin dia beli rumah saja langsung? Menurutnya lebih efisien jika dirinya membeli rumah daripada seunit apartement, namun dia juga perlu memastikan bahwa dia tidak akan kekurangan uang walau dia yakin uangnya tidak akan habis tetapi dia harus tetap berjaga-jaga tidak ada yang tau apa yang akan terjadi kedepannya.
Terlalu sibuk memikirkan antara beli rumah atau apartement Taehyun sampai tidak sadar bahwa pesawatnya kini sudah mendarat dan beberapa penumpang sudah siang keluar, baiklah dirinya akan menunggu belakangan saja agar tidak berdesakan. Taehyun mengecet handphonenya sembari keluar dari pesawat dan bodohnya dia masih memakai kartu luar sehingga tentu saja handphonenya tidak memiliki jaringan akhirnya dia memutuskan untuk mencari kopernya terlebih dahulu dan untungnya ketika memasuki sesampainya didalam ada wifi, tidak mungkin juga bandara sebesar ini tidak memiliki wifi untuk umum.
Tepat setelah dia selesai membaca pesan Yeonjun dia menemukan kopernya pula, setelah memastikan barangnya benar tidak tertukar dan tidak ada yang tertinggal ia segera melangkahkan tungkainya menuju parkiran sesuai arahan Yeonjun. Sesampainya di parkiran Taehyun mengedarkan pandangannya mencari mobil mustang yang dimaksud Yeonjun dan ya gotcha! Hanya ada satu mobil mustang disana dengan mesin yang masih menyala lalu Taehyun segera menggeret kopernya menuju mobil tersebut dan mengetuk jendelanya dengan pelan.
"Choi Beomgyu?" tanya Taehyun begitu kaca mobil turun menampakkan seorang pemuda dengan pipi penuh dan tangan yang memegang sekotak kue beras khas Korea dengan saus merah namun tidak pedas. Manis, begitulah kesan pertama Taehyun ketika melihat Beomgyu menganggukkan kepalanya masih dengan pipi mengembung dipenuhi dengan tteokbokki.
"Bisa kau bukakan bagian belakang? Aku ingin menaruh barangku" pinta Taehyun yang kini sudah menuju bagian belakang mobil guna memasukkan koper dan barangnya, lalu dia kembali ke bagian depan namun tidak langsung masuk ke mobil melainkan menatap Beomgyu yang kini tengah minum. "Biarkan aku yang menyetir kau bisa menikmati makanan mu kembali selama perjalanan cukup arahkan saja aku harus kemana."
Ide yang bagus, tanpa mengatakan apapun Beomgyu segera berpindah ke kuris penumpang yang berada disamping kemudi lalu membiarkan Taehyun mengambil alih untuk menyetir sementara dia akan menikmati tteokbokki nya. "Maps nya sudah tersetel sesuai dengan titik apartement" ucap Beomgyu yang hanya diangguki Taehyun lalu setelahnya mobil melaju meninggalkan area apartement.
"Sebelumnya aku ingin minta maaf karena menganggu waktu istirahat mu dan terima kasih karena sudah mau dinganggu" ucap Taehyun kepada Beomgyu, tentu saja dia merasa tidak enak bahkan sangat tidak enak karena menyusahkan orang ditengah malam begini. Lagipula kenapa ayah dan ibunya malah menjual rumah mereka sebelumnya dan lagi tidak menyiapkan tempat tinggal ataupun kendaraan untuknya, dia masih kesal walaupun uang yang diberikan orang tuanya lebih dari cukup namun tetap saja.
"Tidak apa, santai saja dan salam kenal aku Choi Beomgyu dan kau? Kang Taehyun?" tanya Beomgyu yang kini tengah melirik Taehyun, baiklah Beomgyu akui pemuda disampingnya ini cukup tampan. Apalagi setelah melihat senyumnya dan mata bulat itu katakan saja Beomgyu gila tapi kini pipinya cukup panas lalu segera mengalihkan perhatiannya kepada sisa tteokbokki dikotak, setelahnya perjalanan hanya diisi dengan kesunyian canggung dan alunan lagu dari playlist Beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
life flaws, like a song.
Fanfictionno description could fit with this story cause it's just came up straight from my brain if you want to read just read it. note: - judul chapter tidak sesuai dengan isi. - judul chapter dibuat berdasarkan lagu apa yang pertama kali aku denger waktu n...