Saat ini Beomgyu, Soobin dan Jeongin sedang berada di cafe hanya berbicara ringan sambil menunggu pelanggan datang. Dari pagi pelanggan yang datang tidak seramai hari-hari biasanya makanya mereka bisa mengobrol dengan santai, entahlah mereka pun tidak mengerti mengapa cafe begitu sepi hari ini.
"Jadi besok kalian sudah mulai kembali kuliah?" tanya Jeongin sambil menikmati setoples cookies yang kini berada didekapannya, tentu saja itu cookies milik cafe hanya saja mereka memang suka mengambilnya.
"Ya begitulah" jawab Beomgyu enggan, ayolah dia sebenarnya sudah terlalu nyaman berlibur dan sangat malas untuk kembali ke kampus. "Jujur saja aku sangat malas kembali ke kampus" lanjutnya sembari mengambil alih toples yang tadinya dipelukan Jeongin.
"Kau kira aku tidak malas?" timpal Soobin sambil memutarkan bola matanya malas, hei dia juga tidak jauh berbeda dengan Beomgyu dia sudah terlalu nyaman mengelola cafe nya dan rasanya jiwa dan raganya sudah menyatu dengan cafe miliknya.
"Lalu, apa hanya aku yang akan sendiri disini selama kalian kuliah?" tanya Jeongin yang kini memasang raut sedih, hei dia tidak mau bekerja sendiri itu akan sangat melelahkan apalagi saat kembali kuliah maka akan banyak mahasiswa yang akan lebih sering mengerjakan tugas sampai larut malam.
"Haruskah aku memasang iklan lowongan? Nampaknya iya aku akan memasang lowongan pekerjaan jadi bantu aku untuk membuat iklan yang menarik" ucap Soobin yang kini sudah mengotak-atik laptopnya mencari design yang menarik untuk iklannya.
Lalu setelahnya percakapan mereka hanya seputar iklan dan plan mereka kedepannya untuk cafe selama Beomgyu dan Soobin kuliah, mereka terlalu larut dalam obrolan hingga tidak memperhatikan bahwa cafe saat ini benar-benar tidak ada pengunjung bahkan mereka tidak membersihkan meja yang digunakan pelanggan sebelumnya. Setelah selesai dengan urusan lowongan mereka langsung membersihkan cafe agar bisa segera pulang dengan cepat.
"Baiklah itu saja untuk hari ini dan Beomgyu ingat untuk mencetak iklan tadi, kita akan mulai menyebarkannya besok" ucap Soobin lalu mereka segera meninggalkan cafe untuk menuju ke tempat tinggal mereka masing-masing. "Istirahat yang cukup kurasa besok pekerjaan kita akan sedikit lebih banyak" tambahnya, lalu akhirnya mereka benar-benar meninggalkan cafe.
Seperti biasa Beomgyu tidak langsung pulang melaikan akan menyusuri jalan terlebih dahulu tentu saja sambil menikmati lagu yang terputar dari playlistnya yang tersambung ke mobil, tentang mobil sebelumnya dia sudah diwawancara oleh Soobin mengenai dirinya yang tertidur didalam mobil diparkiran cafe. Beomgyu tentu tidak menceritakan yang sebenarnya dia berbohong bahwa hyungnya lah yang mengirimkannya mobil karena Soobin dan Jeongin hanya mengetahui tentang hyungnya dan sangat tidak memungkinkan untuk dirinya menceritakan tentang keluarga yang sebenarnya.
Terlalu larut dalam pemikirannya hingga tidak sadar bahwa dirinya kini sudah sampai ditepi sebuah sungai yang cukup besar, lalu menuruni mobilnya dan berjalan dipinggir sungai sekedar menikmati angin malam yang berhembus. Malam ini angin berhembus tidak terlalu kencang namun cukup membuat tubuh kedinginan, untungnya Beomgyu menggunakan hoodie yang cukup tebal sehingga angin tidak menusuk kulitnya.
Tak terlalu jauh dari terlalu jauh dari mobilnya dia menemukan bangku taman dan akhirnya memilih untuk mengistirahatkan dirinya disana sambil mendengarkan suara arus sungai yang cukup deras namun menenangkan. Terkadang dia mempunyai pikiran untuk menenggelamkan diri kedalam sungai jika merasa hidupnya sudah terlalu berat, namun dia mengingat bahwa perjalanannya masih panjang dan dia masih memiliki banyak hal yang harus dicoba serta hyung nya yang masih berjuang tidak mungkin ia tinggalkan.
"Permisi, boleh aku ikut duduk bersamamu?"
Beomgyu mengalihkan pandangannya dan menemukan seorang pemuda bersurai pirang yang terlihat seperti bule lalu hanya menganggukan kepalanya mempersilahkan pemuda tersebut duduk bersamanya. "Apa yang kau lakukan malam-malam disini?" Tanya Beomgyu ketika pemuda tersebut mendudukan dirinya disebelah Beomgyu.
"Hanya mencari angin, kau sendiri?" Balas pemuda itu yang kini menikmati terpaan angin malam diwajahnya yang sangat putih itu. "Ah perkenalkan aku Felix Lee" lanjutnya sembari mengulurkan tangan ke Beomgyu.
"Choi Beomgyu, sama sepertimu aku hanya sedang mencari angin" ucap Beomgyu sembari menerima jabatan tangan Felix dan akhirnya mereka kembali menatap kearah sungai sembari membicarakan hal-hal kecil. Ternyata Felix pribadi yang mudah akrab dengan orang baru sehingga Beomgyu tidak begitu canggung dengannya.
"Kau bilang tempatmu bekerja sedang membutuhkan pekerja tambahan? Boleh aku tau kau bekerja dimana? Aku sangat bosan jika hanya berdiam diri mungkin aku bisa melamar pekerjaan disana."
"Aku bekerja disebuah cafe tidak jauh dari sini, jika kau mau coba langsung datang saja besok pagi nama tempatnya "Soo's Cafe and Eatery" kebetulan besok pagi aku dan yang punya cafe masih disana karena jadwal kuliah kami siang."
"Cafe? Kurasa akan sangat cocok dengan ku, baiklah besok pagi aku akan datang kesana" ucap Felix sambil menganggukan kepalanya, dia pandai dalam memasak jadi dia yakin cafe akan sangat cocok dengannya. "Kurasa aku akan kembali lebih dahulu dan kau jangan pulang terlalu larut angin sudah semakin dingin tidak bagus untuk tubuhmu, baiklah sampai jumpa besok Beomgyu."
Beomgyu hanya menatap kepergian Felix tidak menghiraukan perkataannya walau memang angin sudah berasa semakin menusuk tetapi dia masih membutuhkan ketenangan ini, dia masih ingin berlama-lama disini. Beomgyu kembali hanyut dalam pikirannya yang kini menerawang ke masa lalu dimana hari-harinya masih baik-baik saja tidak seberat ini, namun dia ditarik kembali ke kenyataan saat mendengar dering teleponnya.
"Halo hyung, ada apa?" tanyanya setelah mengetahui bahwa yang menelponnya adalah Yeonjun, hyung menyebalkan yang sangat disayanginya. Terdengar nada marah dari seberang sana sedangkan Beomgyu hanya menjauhkan teleponnya dan meringis pelan, hei bagaimana hyungnya bisa tau bahwa dirinya saat ini tidak berada di apartement.
"Iya maaf, ini aku baru mau pulang. Baiklah kumatinkan teleponnya, selamat malam hyung" lalu Beomgyu segera mematikan teleponnya sebelum hyungnya kembali mengomel seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya. Kalau dipikir-pikir hyungnya dengan Soobin sangat cocok karena sama-sama suka memarahinya, haruskah dia menjodohkan keduanya? Baiklah pikirkan itu nanti sekarang dia harus kembali ke apartement terlebih dahulu sebelum hyungnya yang seperti cenayang itu kembali menghubunginya dan memarahinya.
Beomgyu melangkahkan tungkainya menuju tempat mobilnya terpakir lalu segera melajukan mobilnya menjauhi area sungai dan kembali ke jalan utama menuju apartement nya tetapi mungkin dia akan pergi ke minimarket 24 jam terlebih dahulu untuk mengisi perutnya yang sudah mulai bergemuruh minta diisi, salahkan dirinya yang tidak ingat untuk mengisi perutnya ketika hendak merenungi kehidupan dipinggir sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
life flaws, like a song.
Fiksi Penggemarno description could fit with this story cause it's just came up straight from my brain if you want to read just read it. note: - judul chapter tidak sesuai dengan isi. - judul chapter dibuat berdasarkan lagu apa yang pertama kali aku denger waktu n...