apa yang terjadi dimasalalu bukankah seharusnya kita lupakan? namun kenapa aku tidak mau melupakan ya apakah dirimu semenarik itu untuk selalu ada dalam ingatanku sungguh dirimu membuatku gila.
dering telfon genggamku mengalihkan fokusku, tertera nama yang ku nanti kabarnya itu.
"halo, Alitha kamu sudah siap untuk melihat luasnya kota ini?"
"haha, sudah. jangan terburu-buru membawa kendaraannya ya."
"siap, aku berangkat ya,"
waktu itu kamu mengajakku keliling kota dengan motormu, kamu bercerita bahwa hari ini terasa indah karna kamu bisa mengajakku berkeliling namun sejenak kamu terdiam tanpa kata.
"kamu kenapa, kok diam?"
"aku baru ingat kamu disini hanya beberapa hari kan? apa kamu tidak mau lebih lama sedikit disini?"
"bukankah kamu sudah mengajakku berkeliling dari kemarin aku sampai, apa masih kurang cukup?"
"kurang, ini kurang bagiku. aku masih ingin bersamamu tapi kamu malah pergi lagi"
"nanti kamu yang menghampiriku kekota tempat ku kuliah ya"
"tidak mau, aku maunya kamu tetap disini"
"lamar lah aku dulu, dan halalkan aku agar aku bisa selalu berada disisimu"
"ayo kita beli cincin"
sungguh memilukan jika mengingat kenanganku bersamamu kala itu, cincin yang kamu berikan masih tersimpan rapih di kotaknya dulu kamu berjanji tidak akan meninggalkanku namun aku salah kamu rela melepaskanku begitu saja.
merelakan, merelakan, merelakan dan teringat kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGANMU ITU LUKA. [end]
Short Storyjika merelakanmu bisa memberi ruang yang baik, maka izinkan aku merelakan kamu yang belum mau aku genggam. cover by canva.