izinkan aku menulis dirimu kembali ya.
bagaimana kabarmu?
apakah dirimu selalu bahagia?
baik-baik saja bukan hubunganmu?
jika semuanya baik-baik saja tolong jangan sampai menyakiti hati yang lain lagi ya, cukup aku saja yang kau sakiti.aku memang tidak bilang jika semua itu tidak sakit, kenanganitu masih ada bahkan fotomu masih tersusun rapih dalam galeriku, jika kau bertanya kenapa masih kusimpan maka ku jawab 'semua kenangan mu takkan kuhapus walau kenangan mu padaku berisi kisah yang menyakitkan, namun ku merasa ini cara terbaik untuk berdamai dengan semuanya'. bagiku melupakanmu hal yang mudah, dengan memutus semua jalur komunikasi itu sudah cukup tapi bagiku dengan melihat fotomu, isi percakapanmu dulu dan foto terbaru dengan gadismu itu bagai cara terampuh bagiku menghilangkan dirimu. aku hanya mencoba menghilangkan dirimu tidak dengan rasaku, dia masih ada hanya tak sespesial dulu mungkin sekarang hanya mati rasa yang ada.
maaf mengabadikan dirimu pada buku ketigaku, maaf menjadikanmu tokoh utamanya, maaf jika dirimu menjadi dikenal orang lain selain aku dan gadismu, maaf membuat dirimu merasakan sakit, harusnya kita tidak bertemu, harusnya tak ada rasa yang hadir pada diri ini, harusnya mungkin akan terlalu banyak kata maaf dan harusnya yang tertulis disini namun sekali lagi maaf jika kamu harus mengenal aku.
teman-temanku semua sudah muak dengan ceritaku yang isinya tentangmu tapi yang harus kamu tau aku juga muak dengan diriku. jangan merasa bersalah ya karena aku yang salah karna hadir dalam hidupmu, aku selalu menunggumu meski semua itu mustahil cerita kita telah usai dan ending cerita ini adalah kamu bahagia dengan dia, sedangkan aku bahagia bersama lukaku.
kata orang pergi tinggalkan kotanya namun aku berbeda akan kupijakkan kakiku dikotamu, tidak aku hanya berkunjung bukan menemuimu tapi jika semesta merestui aku dan kamu bertemu tidak apa-apa akan kutunggu hari itu tiba. kamu tau cuaca dikota ini sedang cerah apa dia tau bahwa aku sedang datang seperti terakhir kali aku datang kesini, atau memang sedang menyambutku yang sedang patah hati ini? haha tidak aku sedang baik-baik saja kok cuma sedikit murung karna aku berkeliling sendiri.
namun aku terdiam seperti berhalusinasi, aku seperti melihatmu tersenyum didepanku sambil melambaikan tangan dan mengucap 'hai aku disini menjemputmu' dengan cepat ku dekatimu seraya berkata 'jika ini mimpi jangan bangunkan aku dulu tuhan'.
'dasaar kau ini, aku tuh nyataa kamu kenapa lama banget sih aku udah cape ya tunggu'
'kamu beneran sendirian? boong ya kamu?'
'aku udah bawa sesuatu sesuai janjikuu, nanti kita pasang bareng yaa'
'udah yaaa ini ga mimpi'
dering telfon membuatku kaget sehingga aku tersadar dari lamunanku dengan cepat ku terima telfon itu dan terdengar suara dari sebrang sana.
"kamu itu masih mau diem sendiri disitu? ini aku udah capeee tunggunya buruaaan"
"sabarr nggit langit malang lagi cerah gaboleh aku sia-siakan"
"dasar pengabdi langit, udah buruan yaa ini kopi kamu loh udah mencair esnya"
"iya nggit sabar yaa, kamu pesan es kopi kesukaanku kan?"
"iya sampai bosan aku pesannya" setelahnya aku tak mendengar kembali omelannya karena ia langsung menutupnya begitu saja, untukmu kenalkan dia anggita teman baruku dimalang jangan meminta dijabarkan ya dia terlalu sensitif jika berurusan denganmu dan dia tidak mau juga berkenalan denganmu.
sudah ya mungkin itu saja untuk kali ini, aku tutup buku ini sampai bertemu dititik terbaik menurut tuhan ya, selamat berkelana pada luasnya laut jangan lupa beristirahat tanpa meninggalkan luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENGANMU ITU LUKA. [end]
Historia Cortajika merelakanmu bisa memberi ruang yang baik, maka izinkan aku merelakan kamu yang belum mau aku genggam. cover by canva.