rasanya masih seperti baru, saat membuka mata dan hal pertama yang nampak adalah sebuah wajah yang teduh, masih larut dalam dunia mimpi. dengan mulut yang terbuka lebar, sedikit basah karena digenangi air liur. awan hanya bisa terkekeh gemas melihat wajah pulas suaminya. pasti pulang tengah malem lagi. pikirnya. sehingga dengan pergerakan sekecil mungkin ia bangkit dari tempat tidurnya untuk menyiapkan sarapan dan bekal suaminya.
sudah satu tahun umur pernikahan mereka, tapi gelagat keduanya seolah baru saja menikah kemarin. masih suka tersipu jika ada pihak yang merayu dengan gombal murahan, bahkan keduanya masih memerah setiap kali berciuman. meskipun begitu, bahagia selalu singgah diantaranya. awan bahagia menemukan pundak yang senantiasa siaga untuk disandarkan, dan jagat menemukan bahagianya.
suara langkah kaki terdengar dari belakang, menampilkan perawakan jagat yang berantakan, mata yang mengecil menghindari cahaya matahari pagi, sambil menggaruk perutnya. awan tersenyum lebar melihat suaminya, ia buru-buru menaruh pancake yang baru saja ia panggang dari atas penggorengan supaya dapat disantap oleh jagat. tanpa sepengetahuannya, jagat malah memeluk dari belakang dan memberikan sejuta kecupan di punggung awan.
"jangan dulu, ini nanti gosong," dengan wajah yang tersipu ia mencoba melepaskan rangkulan hangat suaminya. "padahal niatnya mau bantuin," alasan yang lebih muda.
"bantuin apaan kalo modelannya kayak gini," gurau awan, jagat hanya bisa tertawa kecil, "bantu dari aspek emosionalnya aja," tambahnya, meninggalkan tawa ringan dari lawan bicara.
kini keduanya sudah duduk menyantap sarapan mereka, keduanya duduk terdiam menikmati makanan yang disiapkan oleh awan. hanya pancake ala-ala dan stroberi yang dipotong setengah-setengah. hingga akhirnya jagat yang memecahkan keheningan, "hari ini aku lembur lagi ya, sayang," katanya dengan sedikit keraguan.
yang lebih tua hanya bisa menghela napas pasrah dengan senyuman pahit, mengangguk kecil dan melanjutkan makannya. jujur, ada perasaan tidak ingin di masing-masing hati, tapi apa boleh buat jika ini hanya satu-satunya cara agar segala kebutuhan mereka terpenuhi? jadi satu-satunya solusi agar tidak semakin runyam adalah saling menerima. jagat bekerja menjadi asisten produser musik di salah satu label kecil jakarta, dan awan yang bekerja sebagai guru taman kanak-kanak di dekat rumah kecil mereka. hitung-hitung untuk membantu pemasukan kebutuhan pangan mereka.
✩
tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul dua siang hari. awan sampai dirumah dengan keadaan yang lumayan tidak nyaman. sedikit mual dan pusing. kata teman guru di sekolah tadi ada kemungkinan kalau dia sedang mengandung. awalnya awan tidak percaya, karena ia pikir mungkin ini hanya efek dari mengajar anak-anak di tk. tapi akhirnya ia memutuskan untuk mampir sebentar ke apotek dan membeli beberapa test pack, lalu sekarang betapa terkejutnya dia saat satu garis pelan-pelan muncul menambahkan garis yang sudah ada, menjadi dua garis. awan menutup mulutnya dengan satu tangan, melihat lebih jeli dua garis itu, air mata bahagia dengan mudahnya membasahi pipi yang kelak akan menjadi seorang orang tua.
awan bahagia, sangat bahagia. niat hati ingin cepat-cepat memberi tau jagat, namun ia pikir akan lebih baik jika ini menjadi kejutan, bukan? jadi dengan begitu ia hanya mengirim pesan untuk meminta jagat pulang cepat karena ia memiliki 'kejutan'.
detik menjadi menit dan menit menjadi jam. awan makin tidak sabar menunggu kepulangan jagat saat pesannya tadi siang dijawab bahwa jagat akan pulang jam 8 hari ini. ketika ia melirik kearah jam, arah jarumnya menunjukkan pukul 7.30. setengah jam lagi! pikirnya.
senyum tidak sedetikpun luput dari wajahnya semenjak melihat hasil test pack sampai sekarang. masih setia ia genggam alat itu ditangannya, pastinya sudah dicuci, agar ia bisa langsung menunjukannya ke depan wajah jagat. segala ekspresi yang memungkinkan dari wajah jagat sudah awan imajinasikan dari sore tadi, apakah jagat akan terkejut? atau langsung menangis histeris? atau bahkan tidak suka?
KAMU SEDANG MEMBACA
awan jagat buana ✩ joonghwa
Fanfic❝ sekarang bahagianya bakal nambah, ya,❞ awan menambahkan dengan kekehan kecil, jagat mengangguk dan menceritakan betapa tidak sabarnya dia menanti kehadiran suara langkah kaki kecil yang mengisi sunyinya rumah, membayangkan jemuran baju yang dipenu...