06

532 87 5
                                    

~ Royallatte Zone ~

Jeno Lee

Giselle

JenSelle




Tembus 50 vote aku double update hihihi
Yuk jangan lupa klik bintang yg di pojok ya.

~Hari ke dua jadi pacar Jeno


Hari ini Giselle rencananya berangkat lebih pagi dari biasanya agar tidak usah pergi dengan Jeno, dia masih belum terbiasanya jika harus menjadi pusat perhatian di sekolah.

Tapi siapa sangka rencana Giselle hanyalah rencana semata, saat membuka pintu apartemen Jeno sudah berdiri dengan gagahnya didepan pintu dengan seragam dan jaket kulit andalannya.

"Lo ngapain kesini pagi banget?" tanya Giselle.

"Sarapan,"

"Hah maksud Lo?"

Jeno menghembuskan nafas kasar lalu menerobos masuk ke apartemen Giselle.

"Ehh mau ngapain Lo, jangan masuk sembarangan ya,"

"Sarapan," Jeno mengulangi kata yang dia ucap tadi.

"Gue ngga masak, cuma bikin roti isi doang nih," ucap Giselle sambil mengangkat tas bekal yang sedari tadi dipegang tangan kirinya.

Jeno berbalik dan mengambil tas bekal yang ada di tangan Giselle tapi berhasil di cegah olehnya.

"Ini punya gue, kalo Lo mau bikin sendiri tuh bahannya masih ada di meja,"

"Males, sini punya Lo,"

"Gue juga belum sarapan Jeno, jadi ini buat gue kalo Lo mau bikin aja itu di meja sana,"

Jeno melirik jam di pergelangan tangannya lalu beralih menarik tangan Giselle dan membawanya keluar dan berangkat ke sekolah.
Mengurungkan niatnya numpang sarapan.

Sementara itu di sebuah rumah tampak melangsungkan sarapan pagi tapi dengan personil tidak lengkap.

"Loh Jeno kemana mah, kok ngga keliatan," tanya sang kepala keluarga.

"Jeno udah berangkat pagi-pagi banget tadi Pah," jawab sang wanita cantik nan awet muda yang tak lain mama Jeno.

"Tumben, biasanya juga mepet bel bunyi baru berangkat,"

"Ngga tau tuh udah 2 hari ini Jeno berangkat pagi terus,"

"Wah jangan-jangan,"..


**
Sesampainya disekolah, seperti kemarin Giselle berniat langsung kabur meninggalkan Jeno tapi sang empu menahan tangannya dan menariknya ke kantin.

"Pelan-pelan Jeno, tangan gue sakit," keluh Giselle sambil menyamakan langkah kakinya dengan Jeno.

Mendengar keluhan Giselle, Jeno memelankan langkah kakinya dan sedikit melonggarkan genggaman tangannya.

Saat sampai di kantin sudah ada beberapa siswa yang tengah duduk menyantap sarapan mereka, entah yang membeli langsung di kantin atau yang membawa bekal untuk dimakan disekolah seperti Giselle.

Who's The Victim | JenSelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang