RUMAH JENO
"Mark ayo makan sudah dua hari elo nggak makan " Jaemin berusaha membujuk Mark untuk makan .
"Kalau elo kayak gini terus gue sama Jeno jadi bingung. Sebenarnya apa yang terjadi hah ?? Setidaknya Lo bicara sama kita " lanjut Jaemin .
"Jaem gimana kalau suatu saat Jeno bilang dia akan pergi ninggalin elo ? Apa yang akan terjadi sama elo ???
Kalimat itu membuat Jaemin terdiam .
Ia juga pasti akan sangat sakit dan mungkin akan menyerah dalam hidup jika Jeno pergi meninggalkan nya ."Gue sama Haechan udah selesai dia ninggalin gue dan nggk mau lagi sama gue . Gue nggk tahu dimana letak salah gue , kenapa dia pergi ninggalin gue ? " Lanjut Mark .
Sekrng Jaemin mengerti apa yang terjadi dengan Mark .
Mark sangat sedih dan putus asa seperti gairah hidupnya sudah hilang ."Jadi ini yang bikin elo kayak gini ? Kenapa elo nggak ngomong mungkin kita bisa bantu elo Mark "
"Bantu apa ? Buktinya kalian aja belum ketemu sama Haechan kan ? "
Ucapan itu menghantam Jaemin dan membuat nya tak mampu lagi untuk bicara.
"Setidaknya gue sama Jeno sudah berusaha buat cari dia dari pada elo cuman diem kayak gini "
Seketika suasana jadi hening ,
Mark terdiam kehabisan kata-kata."Elo bener gue emang nggk ada mau berusaha buat cari dia , seharusnya gue nggk kaya gini. " Mark menundukkan kepalanya .
"Mark _"
Jaemin terhenti tak melanjutkan bicaranya .
Melihat betapa hancurnya Mark saat ini .Jaemin terbangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Mark untuk sendiri dan menenangkan pikiran juga perasaan nya yang kacau .
"Gimana jaem ? "tanya Jeno yang ingin tahu keadaan Mark .
Jaemin tak mengatakan apapun, ia hanya menggelengkan kepalanya dan Jeno mengerti akan yang di maksud Jaemin melalui raut wajahnya .
Jaemin tiba-tiba memeluk Jeno dengan erat sembari mengingat apa yang dikatakan Mark tadi.
Bagaimana jika Jaemin kehilangan Jeno.
Dan Jaemin takut itu terjadi . . .Sedangkan Jeno hanya membalas pelukan Jaemin dengan bingung .
Ditempat lain .
Ibu sedang sibuk merapikan kasur putranya yang nampak berantakan meski sebenarnya tidak ada berantakan sama sekali .
"Selamat pagi sayang . . .
Sudah 1 bulan kamu di sini, apa kamu nggk mau pulang? " Ucap ibu sembari memeras handuk kecil yang sudah di celupkan ke dalam air hangat."Kamu nggk kangen sama ibu ya ? betah banget tinggal di sini " lanjut ibu sembari menyeka tubuh putranya itu .
Dengan perlahan ibu mengelap tangan anaknya dengan handuk yang sudah basah .
Menatap dengan sedih keadaan putranya yang tidak ada peningkatan perubahan sama sekali."Mah udah jangan nangis terus "seorang pria sembari mengusap air mata ibunya yang tanpa sadar sudah turun begitu deras .
"Bang tolong bujuk adikmu supaya mau pulang kerumah , kamu tanya adikmu kenapa dia betah tinggal di sini? Hikss " ucap ibu yang sudah tidak sanggup lagi .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angells
Short Storyaku tidak bisa memutuskan tali kematian jika di beri kesempatan aku ingin membahagiakan mu mark_