"Maaf? Tentang Han Yi-gyeol?"
"Ya."
Mendengar pertanyaan Cheon Sa-yeon, Kim Woo-jin memasang wajah bingung. Dia tidak menyangka akan dipanggil secara tiba-tiba dan ditanyai pertanyaan seperti ini. Tapi tidak mungkin seorang pelayan seperti dia dapat memahami maksud dari Tuan tampan itu. Kim Woo-jin yang sedang menggaruk bagian belakang kepalanya langsung menjawab.
"Tidak ada yang istimewa. Sampai Tuan menelepon, dia ada di kamar seperti biasa."
"Hmm."
Cheon Sa-yeon bertanya lagi sambil mengenakan dasi biru tua, “Selain itu?”
"Maaf?"
"Apakah ada hal lain yang tidak biasa?"
"Ya, um..."
Kim Woo-jin ragu-ragu sejenak. Tidak biasa. Wajah Han Yi-gyeol, yang sebelumnya menghadapnya secara alami, terlintas dalam pikiran. Dia adalah orang idiot yang bahkan tidak bisa melakukan kontak mata dengannya, tapi kali ini berbeda. Cara dia (Han Yi-gyeol) memandangnya bermartabat dan menunjukkan kepercayaan diri. Bahkan postur tubuhnya yang selalu membungkuk menjadi tegak seperti model, dan segalanya berubah, termasuk nada suaranya, aksennya, dan kepribadiannya. Dia seperti menjadi orang yang berbeda.
"Agak aneh. Dia tidak menangis atau.. Sulit dijelaskan, tapi suasana di sekitarnya telah berubah."
Tapi entah bagaimana sulit untuk memberi tahu bos tentang hal ini. Dia mencoba menjelaskan sebanyak mungkin, tapi dia tidak tahu apakah dia melakukannya dengan benar.
"Benar."
Untungnya, Cheon Sa-yeon mengenakan jas dan mengatakan hal lain. "Hari ini, Han Yi-gyeol akan keluar."
"Ya."
"Ikuti dia. Dan jika kau menemukan sesuatu yang aneh, laporkan."
Kim Woo-jin sedikit terkejut dengan perintah selanjutnya, tapi dia tidak mengungkapkan keterkejutannya dan menundukkan kepalanya. Sampai saat ini, Cheon Sa-yeon belum pernah mengakui Han Yi-gyeol sebagai seorang manusia.
Dia tahu, tentu saja, itu bukan karena alasan konyol seperti dia percaya pada Han Yi-gyeol. Itu adalah pilihan yang wajar karena dia menahan kelemahannya. Semua pengikut tahu bahwa Cheon Sa-yeon ada hubungannya dengan kerabat sedarah terakhir Han Yi-gyeol yang tersisa.
'Memang... dia benar-benar terlalu berbeda untuk diabaikan.'
Perintah dikeluarkan untuk memantau Han Yi-gyeol.
Kim Woo-jin teringat akan keterkejutannya karena Han Yi-gyeol yang keluar dari ruangan Cheon Sa-yeon kemarin, dia bahkan tidak menangis. Dia biasanya menangis dan gemetar seperti sedang kejang. Akan lebih baik jika bukan itu masalahnya, tapi jika Han Yi-gyeol berencana menyerahkan kerabat sedarahnya dan punya rencana lain...
"Bajingan yang menyebalkan."
Kim Woo-jin mengerutkan wajahnya dan mendecakkan lidahnya. Dia seharusnya hidup dengan tenang seperti tikus mati. Menyebabkan begitu banyak masalah.
Hari berikutnya. Kim Woo-jin menyeringai sambil mengikuti Han Yi-gyeol meninggalkan hotel dengan santai setelah memesan layanan kamarnya. Ada apa dengan waktu luang itu? Apakah kamu benar-benar menjadi gila? Kim Woo-jin mengaktifkan kemampuannya.
Kemampuan Kim Woo-jin adalah 'mengaburkan kehadirannya'. [seperti membuat orang-orang tidak sadar akan kehadirannya]. Meskipun bukan kemampuan tingkat tinggi yang membuatnya tidak terlihat, tetap berguna untuk mengikuti orang lain.
Dengan menggunakan kemampuannya, kesan orang lain terhadap dirinya menjadi kabur dan kehadirannya berkurang drastis. Bahkan orang yang mengetahui penampilan asli Kim Woo-jin akan lewat tanpa mengenalinya saat sedang menggunakan kemampuannya. Efeknya bertahan hingga kemampuannya non-aktifkan, dan tidak ada beban selain fakta bahwa dia mudah lelah karena konsumsi kekuatan mental yang terus-menerus [terlalu tertekan atau stress].
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐍𝐕𝐋 𝐁𝐋] 𝐈 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐖𝐚𝐧𝐭 𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐢𝐧𝐜𝐚𝐫𝐧𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧.
FantasyTerjemahan Novel BL : I Don't Want This Reincarnation by 차선. Main story: 557 Chapters (Completed). ind translation by me. ⚠️ please read quietly, vote, comment, and don't share it on tiktok. if i find one, i will unpublish this. ⚠️