Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.
Heppy reading!!!
"Nyesel gue bilang lo baik Del"
"Lahh, nyesel kenapa bjir?"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-"Floo, tungguin napa!!" Flora menghiraukan teriakan Adel, dan tetap melanjutkan jalannya menuju parkiran sekolah.
"Folrah, kok lo gak nungguin gue sih!!" gerutu Adel saat di parkiran sekolah.
"Nama gue bukan folrah njir, nama gue F L
O R A" Flora menekankan setiap huruf di namanya."Ehh iya iya maaf, folrah"
"ADELL!!" kesal Flora memukul mukul perut Adel lumayan kencang, sampai Adel meringis kesakitan.
"Adohh, ampon nona Floraa" teriak Adel memohon agar Flora tidak memukulinya lagi.
Flora pun menyudahi aktifitas memukulnya. Karna sedikit kasian melihat wajah Adel yang sepertinya kesakitan. Tak lama kemudian, ada dua orang yang menghampiri mereka ber dua.
"Flo, ayo pulang" ucap salah satu orang yang menghampiri mereka. Lalu menarik tangan Flora untuk pulang.
"Dell, aku pulang dulu yaa, bayy" pamit Flora. Dengan perlahan bayangan Flora dan seorang yang menarik Flora, menghilang dari pandangan Adel.
"Bayy Flora. Hati hati yaa, soalnya muka kak Freya kaya penculik mau nerkam korbannya" teriak Adel sedikit keras. Karna Flora sudah cukup jauh, dari tempat Adel berada.
"Del, lo pulangnya dijemput siapa?" tanya seseorang
"Eh ada Zee. Gue pulangnya sendiri, jalan kaki"
"Pulang bareng gue aja yuk, pake motor"
"Eh gausah, takut ngerepotin. Lagian rumah gue lumayan dekat" tolak Adel takut merepotkan Zee, jika harus mengantarnya ke rumah.
"Gabaik loh nolak rejeki" kekeh Zee
'Iya juga sih, kapan lagi coba di bonceng kakel spek cakep gini' batin Adel
"Iya deh, gue mau." Tangan Adel spon-tan di tarik oleh Zee menuju motornya.
"Naik Del"
Adel pun menaiki motor Zee. Lalu motornya langsung di tancap gas oleh Zee, dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Angin sepoy sepoy di sore hari membuat rambut mereka ber dua menari nari di udara.
"Pegangan, nanti jatuh", "Jangan di bahu, di pinggang aja" sambung Zee.
"H-hah?"
"Pegangan di pinggang aja" Ucap Zee lagi, lalu menaruh tangan Adel di pinggang nya.
"Del, rumah Lo dimana?"
"Di komplek earth people, blok D, rumah warna oren"
Setelah itu tidak ada lagi yang membuka suara. Hanya ada suara mesin motor yang memenuhi jalanan raya. Awan mendung membuat udara sore menjadi sejuk dan nyaman untuk di hirup oleh indra penciuman siapa saja.
"Del, kalo ngasih tau alamat rumah tuh yang bener lah. Bilangnya rumah yang warna oren, emang bener sih warna oren. Tapi di blok ini semua rumahnya warna oren njir!!" kesel Zee.
"Hehe, lupa kalo rumahnya warna oren semua" Ucap Adel cengengesan seperti orang yang tidak punya salah.
"Rumah gue yang tingkatnya 2. Terus pagarnya warna putih"
"Reva Fidella Adel!!. Semua rumah pagarnya warna putih, sama tingkat dua semua woy lah. Lama-lama gue turunin di rumah tetangga aja nih"
"Ehh jangan dong. Rumah gue yang angkanya no 17"
Zee langsung mengendarai motornya menuju rumah yang bertuliskan angka no 17, di sebelah dinding pagarnya.
"Dah sampai" ketus Zee
"Jangan ketus gitu dong ngomongnya. Maaf deh soal yang tadi. Makasih udah nganterin gue ya, Zee" Saat Adel ingin memasuki rumahnya, tiba tiba tangan Adel di tahan oleh Zee.
"Eh Del. Boleh minta no wa lo gak"
"Boleh, ni no wa gue." Lalu Adel menyerahkan hp nya. Setelah selesai, Zee mengembalikan hp milik Adel.
"Dadahh Zee" ucap Adel seraya melambaikan tangannya ke arah Zee.
Ketika Zee sudah tidak terlihat lagi di pandangannya. Adel pun memasuki rumahnya, lalu menaiki anak tangga untuk pergi ke kamarnya. Setelah Adel berada di kamarnya, dia langsung pergi mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah cukup lengket dan gerah. Karna hari ini cuaca panasnya cukup luar biasa.
Sesudah selesai dengan ritual mandinya. Adel berjalan menuju meja nakas, untuk mengambil hp nya. Setelah Adel membuka hp, di hp nya terdapat notif dari nomor yang tak ia kenal. Lantaran Adel penasaran, Adel alhasil membuka notif itu. Saat melihat chat dari orang yang tidak dia kenal, Adel pun tau siapa yang mengirimkan chat itu.
||||||||||
Azizi Zee
Azizi Zee
Sv AziziOke
Besok mau ikut
ke kantin gak?Azizi Zee
Mau mau aja si,
kapan?Jam istirahat pertama,
mau gue jemput ke
kelas lo gak?Azizi Zee
Boleh...Sip, ntar gue jemput
Good night, sweet
dreams my dear friend,
Azizi Shafa Asadel Zee.Azizi Zee
Night too, sweet
dreams to you too,
Reva Fidella Adel.||||||||||
Chatan pun berakhir. Berhubung Adel mengantuk, dia berjalan menuju kasur. Kemudian merebahkan dirinya sembari melihat langit langit dinding yang di penuhi warna biru ke tuaan.
5 Menit berlalu. Akhirnya Adel tertidur, dan memasuki dunia mimpi indahnya yang lumayan bisa menghilangkan rasa lelah di kehidupannya yang nyata.
TBC.
Maaf kalo ada yang typo, seperti biasa, bantu fote dan komen yaa. Terima kasihh.
See you next chapter(。•̀ᴗ-)✧
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in your heart, Reva.(Hiatus)
Random"Kak Zee ngga bakal ninggalin Adel kan?" "Iya, kak Zee ngga bakal ninggalin Adel kok, sayang" • Up kalo udah kepikiran kelanjutan alur ceritanya. • 100% CERITA FIKSI, Tolong jangan membawa cerita ini ke dunia nyata yaa • ALUR LAMBAT