Bab 2: Pressure

15 2 0
                                    

Menurutmu apa itu keluarga? "Life's greatest blessing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menurutmu apa itu keluarga? "Life's greatest blessing. A group that dreams, laughs, plays and loves together. Those whom you can always count on. Always present not only in the good times. The most precious gift" - unknown

♛☏♛

Sabtu ini seperti biasanya, Sania harus pulang ke rumah. Agenda setiap hari Sabtu dan Minggu Sania adalah menghabiskan waktu bersama bundanya di rumah mereka. Sebenarnya jarak rumah mereka hanya terpaut empat puluh lima menit perjalanan. Namun, karena bundanya juga mengerti bahwa Sania perlu istirahat setiap kali pulang sekolah. Beliau memilih melarang Sania untuk mengunjunginya setiap saat. Dan memperbolehkan Sania untuk mengunjunginya ketika weekend saja ataupun hari libur. Usulan seperti itu memang sempat ditolak oleh Sania. Namun, beliau membuktikan bahwa tanpa Sania pun beliau masih bisa menikmati hari-hari tuanya sendirian. Yakni, dengan banyak mengikuti kegiatan sosial bersama teman-teman seusia beliau. 

Sania keluar dan menutup pintu apartemennya. Lantas, pandangannya mengarah ke arah pintu sahabatnya yang sejak kemarin belum juga nampak dipandangnya. Namun, karena dirasa tak ada itikad baik dari Octa. Akhirnya, Sania memilih bodo amat dan langsung saja menuju elevator untuk segera pergi ke parkiran dan pulang ke rumah bundanya. 

Apalagi memikirkan bagaimana semalam Octa memperlakukan harta bendanya yang asal ditinggal di depan pintu apartemen Sania begitu saja. Untung saja, harta benda milik Sania masih aman. Coba kalau raib, percayalah Octa akan lebur di tangan Sania. Ish.

"Kamu katanya pulang, kok jam segini belum pulang?!"

"Ya sabar bunda. Sania kan naik mobil, bukan naik unicorn!"

"Oh, bunda pikir nggak jadi ke sini."

"Kenapa?! bunda kangen kan sama Sania?! makanya tinggal bareng Sania aja."

"Nggak ah, nanti nggak bebas kalau mau cari pacar!"

"BUNDA!!!"

"Bercanda, kamu nih cari pacar sana, cepet bawa pulang kenalin ke bunda."

"Oke bunda, Sania tutup telfonnya. Titip apa ya tadi? oh iya, buah melon ya."

"Kan, selalu kayak gitu, menghindar tiap dikasih topik gitu."

"Ya makanya, bunda jangan kasih aku tekanan macam itu. Atau aku putar balik ini mobilnya, nggak jadi pulang aja."

Mungkin kehidupan semacam ini rasanya sudah sangat normal menerpa perempuan usia seperempat abad seperti Sania. Sebenarnya, kalau tidak karena rindu bunda, rindu masakan bunda, dan menyayangi bunda setulus hati. Rasanya Sania enggan sekali menyambangi bundanya yang rumah mereka saling berdekatan dengan tante-tante Sania yang lain. 

Pernah suatu waktu, Sania tengah menikmati weekendnya dengan minum kopi di teras rumah. Tiba-tiba saja, bunda dan tantenya yang paling tua datang menghampiri Sania. 

Mother: Be There For Us (Jaehyun Ft. Eunseo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang