That dream again

860 58 3
                                    


Plakk

"Diam atau saya tampar huh?!"

"Hikss i-iya maaff hwahh"

Wanita berambut ungu panjang itu bersedekap dada saat melihat gadis kecil itu mengerang kesakitan sambil meringkuk ketakutan di sudut tembok.

"ganggu aja dasar anak kurang ajar!!"

Wanita itu melihat tangannya yang terdapat bekas gigitan akibat ulah gadis kecil yang diculiknya selama dua minggu terakhir ini.

"Mau Tante bunuh terus Tante mutilasi kalian?!!" Gertaknya.

"Hikss jangan Tante jahat!" Gadis kecil yang mengenakan gaun putih lusuh itu menangis semakin keras. ia benar-benar ketakutan.

"HEI DIAM!!"

"HIKSS NO! TANTE JAHAT...AKU MAU PULANG HIKS TOLONG LEPASIN AKU."

Wanita itu jadi semakin marah. Dengan emosinya yang memuncak, ia segera mengambil cambuk yang ada di atas meja sampingnya dan segera menghampiri gadis kecil yang sedang mengamuk itu.

"Gak Ayahnya, gak anaknya sama-sama bikin muak-"

"Tante jangan sakitin dia tan plisss...."

CTAR

Ujung cambuk itu berhasil mengenai punggung seorang anak kecil lainnya yang langsung berlari memeluk gadis kecil itu yang sedang ketakutan hebat.

"Shhh." Ia meringis pelan sambil memastikan jika seseorang di depannya tidak melihat kejadian tersebut.

CTAR

"Akhhh!!"

"Ka Gitaaa!!!"








"KA GITA!"

Gadis itu terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk tegak dengan nafas yang tak beratur. bahkan AC di kamar itu tidak dapat membantu gadis tersebut untuk terbebas dari keringat yang kian menetes membasahi sekujur rambutnya serta seluruh wajahnya yang basah akibat keringatnya.

"Heii sayang kamu udah bangun?"

Pandangan gadis itu jatuh pada sesosok orang yang sudah melahirkannya, yang kini tengah menatapnya dengan mata yang berair.

"Mah..." bibir gadis itu bergetar.

"A-aku takut mah." Akhirnya lirihan itu lolos juga.

"Maafin mama sayang, mama di sini sama kamu." Ucapnya menenangkan seraya memeluk putrinya agar bisa tenang dalam dekapannya.

Wanita berkepala empat itu meneteskan air matanya yang sudah sejak tadi ia tahan. jika ia bisa menukar jiwa nya untuk ketenangan putrinya, maka ia akan melakukan hal tersebut.

"Semalaman kamu demam sampai buat khawatir kita semua." Wanita berumur itu mengusap surai rambut putrinya dengan sayang.

"Aku mau ketemu Ka gita mah." Gumam nya di sela pelukan mereka.

LOOK AT ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang