1. Perubahan Identitas

360 58 20
                                    

~Happy Reading~

***

2 tahun kemudian...

Suasana cukup tegang menghiasi ruang keluarga dengan sang ibu yang duduk di single sofa dan menatap datar anak serta menantunya. Telinganya masih panas pasca mendengar keinginan menantunya untuk mengadopsi seorang anak dari antah berantah yang hadir di tengah-tengah keluarga mereka sejak dua tahun lalu.

Hyeonmi menarik napas samar dan kembali menyiapkan kalimat di ujung lidah. Berharap kalau ibu mertuanya akan mengerti niat baiknya untuk seorang anak yang sudah dua tahun ini kehilangan keluarga dan sama sekali tidak menemui titik terang tentang di mana keluarganya berada.

Memangnya apa yang bisa diharapkan dari seorang anak berusia tiga tahun? Kumpulan memorinya tentu belum terlalu banyak. Bahkan, untuk mengingat wajah orang terdekat saja mungkin masih tergolong sulit.

"Ibu, kami hanya ingin memberikan Kookie jaminan masa depan seperti anak-anak yang lain. Kookie adalah anak baik yang begitu penurut selama tinggal di rumah kami, Bu." Hyeonmi mencoba bersuara dengan lembut dengan harapan kalau sang ibu mertua akan mengerti.

"Jeondae, kenapa kau selalu membawa sampah ke dalam keluarga kita? Setelah membawa perempuan rendahan ini menjadi istrimu, sekarang kau juga ingin mengadopsi seorang anak yang tidak jelas asal-usulnya?" Tatapan Ibu Lee menyorot tajam ke arah Jeondae.

Jeondae mengeratkan genggamannya pada jemari Hyeonmi. "Kami datang ke sini dengan maksud baik, Bu. Kami memohon doa restu dari Ibu untuk mengadopsi Kookie menjadi anak kami. Tapi, kenapa Ibu selalu saja merendahkan istriku? Tidak cukupkah baktinya selama ini pada Ibu?"

"Jaga bicaramu Jeondae. Ibu sama sekali tidak sama dengan ayahmu yang bisa luluh hanya dengan wajah manis perempuan ini. Kehadirannya di keluarga ini mencoreng nama baik. Kau tentu tidak lupa bagaimana para kolega membicarakan tentang rendahnya istrimu, kan?"

Hyeonmi menunduk ketika diingatkan pada hari itu. Hari pernikahan yang sebenarnya menjadi hari bahagia, tapi justru membuat beberapa anggota keluarga Lee merasa tidak nyaman karena menjadi perbincangan banyak orang. Semua itu hanya karena Lee Jeondae—sang pewaris—menikahi gadis biasa kenalannya sewaktu menuntut ilmu di universitas.

Kasta tidak setara antara keluarga Lee dan Choi membuat keduanya menjadi perbincangan hangat. Bahkan, hingga beberapa bulan setelah hari pernikahan terlaksana.

Jeondae yang melihat perubahan ekspresi wajah Hyeonmi lantas beranjak dari duduknya. Menarik tangan Hyeonmi sebagai isyarat agar sang istri juga ikut berdiri bersamanya dan bersiap pamit, karena menurut Jeondae urusan mereka dengan sang ibu sudah selesai.

"Maaf Bu, tapi dengan atau tanpa persetujuan Ibu, aku dan Hyeonmi akan tetap mengurus berkas adopsi untuk Kookie dan memberinya identitas baru yang sah sebagai putra bungsu kami," ujar Jeondae dengan nada tegas.

Ibu Lee tentu geram mendengarnya. Tidak ingin lagi nama keluarga tercoreng seperti yang sudah-sudah hanya karena ulah putra bungsunya itu.

"Berani kau, Jeondae?!"

Jeondae mengangguk mantap. "Aku akan selalu berani untuk keputusan yang menyangkut keluargaku."

Setelah mengatakan itu, Jeondae menarik tangan Hyeonmi untuk segera keluar dari rumah besar keluarga Lee. Dengan napas memburu dan wajah memerah, Lee Jeondae membuat keputusan yang sama besarnya dengan keputusannya menikahi Hyeonmi bertahun-tahun yang lalu.

°°°

Jeondae dan Hyeonmi tidak main-main dengan keputusannya mengadopsi anak bernama Kookie. Meski, butuh waktu beberapa bulan dan melalui proses yang rumit karena Kookie bukan berasal dari sebuah panti asuhan, Jeondae tidak mau menyerah. Ia dan Hyeonmi sudah menyiapkan sebuah nama baru untuk Kookie dan akan mereka berikan setelah proses adopsi itu berhasil mereka lalui.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dissipate [Hujan & Januari Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang