Melodie : 05

8.6K 734 25
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Aloisia pergi bertemu salah satu Professore nya. Professore Tecla— Mengajar tentang teknologi. Professore Tecla si ahli analisis system. Di sebut sebagai professore paling jenius di akademi. Karena dia tidak hanya mengajar tentang jaringan komputer tetapi juga dengan mesin. Professore Tecla adalah Robotic Engineer. Professor Tecla adalah mantan intelejen Italy. Dia menghabiskan waktunya untuk mengajar bibit-bibit unggul yang akan  membuat masa depan negara menjadi cerah. Namun, tidak ada yang mengetahui jika Professore Tecla adalah seorang Robotic Engineer. Itu adalah bakat terpendamnya. Hanya Aloisia yang mengetahui hal itu karena Professore Tecla adalah guru yang melatih ayahnya.

Professore Tecla, membawa benda yang di buat oleh Aloisia dan dirinya. Sebuah kamera pengintai terbang seperti drone. Namun, berbentuk hewan kecil, yaitu lebah. Alat ini di namakan Scout bee -01. Ukurannya yang kecil namun penglihatannya begitu besar. Ini adalah alat yang di rancang oleh Aloisia. Gadis itu sudah mempersiapkan segalanya dengan matang.

Professore Tecla bangga melihat putri temannya tumbuh sehebat ini. "Kau terlihat seperti seorang mata-mata. Middora, Sia."

Aloisia tersenyum. "Detektif bisa menjadi apapun. Tidak hanya menyelidiki, namun memata-matai dan menangkap!"

"Kau yakin tidak ingin minta bantuan Intelejen Italy. Middora Sia?"

Badan intelijen Italia terbagi menjadi dua. Yang pertama di sebut Agenzia Informazioni e Sicurezza Esterna (AISE). Badan intelejen ini berfokus pada intelijen asing. Mereka adalah orang-orang terpilih yang keberadaannya tidak berada di dalam negri. Menerima tugas lebih berbahaya. Mati demi menyelamatkan negara adalah suatu kehormatan bagi mereka. Lalu yang kedua, Agenzia Informazioni e Sicurezza Interna (AISI), berfokus pada keamanan dalam negeri. Keduanya memiliki kesamaan. Bergerak di dalam bayangan. Tidak ada yang tahu identitas mereka sebenarnya. Karena sangat di rahasiakan. Bahkan ada beberapa dari mereka yang merahasiakannya dari orang-orang tersayang.

Aloisia menghela napas berat. "Aku tidak percaya dengan siapapun. Selain orang di akademi aku tidak mempercayai siapapun Professore. Aku yakin ada seorang pengkhianat. Pasti ada yang membantu para pelaku. Kalau mereka hanya sekolompok teroris yang ingin mencari masalah. Maka seharusnya salah satu dari mereka sudah tertangkap. Ini sudah puluhan tahun dan tidak ada kemajuan dalam kasus ini. Pemerintah bahkan lebih mementingkan privasi warga dari pada penangkapan pelaku!"

Professore tersenyum tipis. "Jika di bayangkan memang itu sangat mudah. Tapi sebenarnya tidak sesimpel itu, Middora Sia. Seperti yang pikirkan. Tidak ada yang dapat di percaya. Mereka bisa ada di mana saja. Warga sipil atau petugas pemerintah. Salah satu langkah saja, itu akan lebih menguntungkan mereka. Untuk ukuran pemula seperti mu, kau sudah cukup berpikir kritis Middora, Sia. Aku tahu, kau adalah anak yang cerdas di usia detektif muda. Tapi satu hal yang juga harus kau perhatikan!"

Melo-die [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang