08

117 18 2
                                    

Udah lama nggak up, baca part sebelumnya dulu yah kalau lupa 😁

























Hampir satu jam Elsa menunggu. Rasanya ia ingin cepat-cepat keluar dari tempat ini. Tapi entah mengapa ia merasa tidak enak kalau main pergi begitu saja.

Satu jam itu pun hanya ia habiskan dengan berpikir mengenai hal apa yang harus dirinya lakukan jika nanti Chate sudah di sini bersamanya.

Dan ketika presensi Chate kembali terlihat, Elsa tak melakukan hal lain selain menegakkan posisi duduknya.

Chate pun akhirnya duduk di sebelah Elsa. Posisi rambut perempuan itu sudah sedikit acak-acakan. Entah apa yang Chate lakukan sampai bisa "seberantakan" Itu.

"El, maaf saya lama." Chate menatap Elsa dengan pandangan sayu tanpa mempedulikan penampilannya sendiri.

Sementara Elsa terlihat menahan nafas. Pemandangan yang ia lihat sekarang betul-betul seperti mengharuskan dirinya terlihat tak terkejut.

"Jadi mau mulai sekarang atau-"

"Maksudnya?" Elsa memotong ucapannya, bertanya. Chate mengerutkan alis.

"Apa yang maksudnya? Kamu ke sini mau cari kesenangan, kan? Ayo, saya bantu." Ujar Chate.

"Tapi tadi kata temenmu..." Chate menggeleng.

"Cuekin aja. Tugas kami ya ngikutin maunya pelanggan. Kalau pelangannya memang perempuan, ya mau gimana?"

Elsa tertegun mendengar ucapan Chate. Bukan ini yang dimaksud Elsa. Dia hanya ingin mencari teman bicara, bukan melakukan hal-hal lain.

Apalagi ketika ia tahu bahwa ternyata orang yang melayaninya adalah Chate. Ia semakin tidak terima.

"Kayaknya gue... Mau pulang aja..."

Chate menarik nafas. Kemudian membuangnya kasar.

"Saya tau kalau kamu syok. Saya juga sebenarnya syok pas tahu orang kayak kamu pergi main ke tempat kayak gini." Ujar Chate.

"Tapi saya mau ini jadi kali terakhir kamu untuk pergi ke tempat-tempat beginian. Jangan lagi. Dan saya bersedia kalau saya adalah orang terakhirnya." Lanjut Chate, penuh kekhawatiran. Entah mengapa.

Sementara Elsa terdiam. Ia semakin bimbang.

Mengapa Chate berbicara seperti itu?

"Gue ke sini bukan mau ngelakuin hal-hal yang kayak lo pikirin, Chate. Gue... Gue cuma mau cari temen ngobrol aja."

Chate terlihat terkejut ketika mendengar ucapan Elsa. Ia mengerutkan alis. Bertanya-bertanya.

"Terus ngapain kamu ke sini? Emangnya kamu nggak punya teman atau apa yang bisa dengerin kamu?"

Mungkin karena Elsa sudah terlalu pusing untuk menjawab pertanyaan Chate itu, jadi ia memilih untuk berkata bahwa ia tak mempunyai teman.

"Nggak."

Chate menghela nafas.

"Yaudah. Kalo gitu kamu bisa cerita sama saya. Sini, kita cari tempat yang lebih sepi."



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Belong With Me | ENGLOT AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang