preparation for tradition?

524 64 0
                                    

Keesokan harinya...

Suasana desa hari ini cukup ramai. Semua warga desa berkumpul untuk merayakan acara yang rutin mereka lakukan.

Mereka akan berkumpul bersama untuk berdoa kepada Dewi agung, lalu mereka akan berpesta, mereka akan memakan daging rusa yang sehari sebelumnya mereka buru.

Saat itu lah anak-anak yang sudah berusia 18 tahun akan mengetahui mate mereka melalui tanda di pergelangan tangan mereka. Tanda itu akan mengeluarkan cahaya yang warnanya hampir sama, atau bisa dibilang perpaduan dua warna miliknya dengan milik mate mereka.

( Contoh : Rion dan Caine yang memiliki tanda berbentuk ular dan Mawar, lalu saat bercahaya tanda itu mengeluarkan warna biru dan merah yang di padukan menjadi warna keunguan )

Acara itu kemudian di tutup dengan pelepasan lampion di atas perahu oleh pasangan yang baru ataupun yang sudah lama mengetahui mate mereka.

Caine sebagai istri dari pemimpin desa juga punya tanggung jawab sendiri, sama hal nya seperti Rion.

Contohnya sekarang, Caine dan para istri ( omega, Beta dan alpha ) sedang menyiapkan makanan untuk acara malam ini dan altar untuk berdoa. Caine yang mengatur semua hal yang berhubungan dengan tugas istri di desa ini.

Sedangkan Rion selaku pemimpin desa bersama para suami ( alpha dan beta ), mereka menyiapkan tiang-tiang untuk menaruh lentera lentera malam.

Lalu perahu yang akan di gunakan saat pelepasan lampion. Jangan lupakan jika mereka juga yang melindungi desa dari semua kejahatan. Mereka juga mengeluarkan sedikit kekuatan mereka untuk membuat barrier tak terlihat.

Lalu beralih pada anak-anak. Di saat seperti ini, Key dan anak-anak yang usianya sudah di atas 10 tahun akan selalu di amanat kan oleh para orang tua untuk menjaga adik-adik mereka.

Seperti sekarang, Key bersama sepupunya Krow, Mako dan Jaki sedang menjaga adik-adik mereka yang sedang bermain kejar-kejaran.

"Kak!!! Mia nangis!!!" Teriak Echi yang tidak jauh dari Key berdiri. Key yang mendengar hal itu langsung berlari menghampiri Mia yang tampak sesenggukan.

"Kak! Mia berdarah!!" Kata Souta, dia jadi panik sendiri melihat lutut kembarannya berdarah.

"Kak Key.. Sakit" Key pun menenangkan adiknya dan menggendong nya menuju nenek mereka.

"Gak papa kok, nanti kita minta nenek obatin.. Mia jangan nangis ya... Cup cup.."

"Papa... Mau papa" kata Mia dengan sesenggukan.

"Iya nanti ya.. kita obatin dulu.."

"Nenek~ Lutut mia luka" panggil Key saat menghampiri nenek mereka yang sedang berbicara dengan para orang tua lainnya.

"Eh?? Astaga... Sini sini, nenek liat lukanya.." Key pun menurunkan Mia dari gendongannya dan mendudukkannya di sebelah neneknya. Souta, Echi dan sepupu sepupu mereka lainnya dari tadi mengikuti key seperti anak itik.

"Nenek sakit~, mau papa!!" Kata Mia sambil menangis.

"Cup cup sayang, iya nanti ke papa ya.. sekarang di obatin dulu.." lalu nenek mereka menyentuh luka Mia, dan menutup matanya.

Cahaya berwarna hijau muncul di luka Mia yang lama-kelamaan memudar dengan sendirinya, darah nya pun ikut menghilang seiring lukanya memudar.

"Nah.. sudah sembuh, masih sakit?" Mia menggeleng dan memeluk neneknya.

"Udah yah.. jangan nangis lagi.. Key?"

"Iya?"

"Udah kamu main lagi aja ya? yang lain juga, biar Mia sama nenek aja"

"Baik nek!!" Lalu key dan yang lainnya pergi dari sana.

~~~~~§∆§~~~~~

"Ibu? Mia kenapa?" Caine yang baru saja datang bertanya kepada ibu mertuanya, Serena. Serena yang mendengar suara Caine pun menoleh.

"Sudah selesai Caine?"

"Sudah Bu.. Mia kenapa? Matanya sembab.."

"Mia tadi terjatuh, ibu sudah menyembuhkan nya dengan sedikit sihir ibu. Sekarang dia tertidur pulas karena terlalu lelah menangis, Mia dari tadi manggilin kamu.. 'mau sama papa.. nek.. mau sama papa~' katanya"

"Oh astaga... Sini Bu, biar Mia sama Caine aja sekarang.. ibu sekarang istirahat, malam nanti pasti kita sibuk sampai tengah malam.." Jawab Caine sambil mengambil alih Mia dari pelukan Serena dan menggendong nya.

Caine menyempatkan untuk mencium pipi tembam putri bungsunya yang tertidur pulas.

"Baiklah.. kamu juga ya.. key, Echi sama souta sedang bermain bersama krow, Jaki dan Mako di sana" kata Serena sambil menunjuk kumpulan anak-anak yang sedang bermain kejar-kejaran.

"Baik Bu.. sampai jumpa nanti malam Bu.." Caine pun berlalu menuju kumpulan anak-anak yang sedang bermain kejar-kejaran.

"Key, Echi, souta??" Panggil Caine, suaranya yang lemah lembut tertangkap di indra pendengaran Key, Echi dan Souta.

Mereka pun berhenti berlari dan menghampiri Caine yang sedang menggendong adik mereka.

"Iya papa?" Jawab souta.

"Udah dulu ya? tidur siang dulu.. nanti malam pasti sibuk, Nanti kalian ngantuk kalo tidak tidur sekarang"

"Baik papa!!"/"Baiklah papa!!"/"Baik!!" Jawab mereka serempak. Lalu mereka berlalu setelah berpamitan kepada teman-teman mereka.

Sesampainya di rumah, Caine membaringkan Mia di tempat tidurnya. Caine juga menyuruh yang lainnya untuk segera berbaring di tempat tidur mereka masing-masing dan menutup jendelanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terimakasih sudah membaca~
Jangan lupa berikan feed back yah!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


ALTANTA [ RIONCAINE✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang