RITUALS

553 62 2
                                    

Rion saling berhadapan dengan Caine, mereka saling menghadap satu sama lain. Di hadapan bulan purnama yang begitu terang serta bintang bintang yang menghiasi langit, Serena selaku tetua di sini mengambil p*sau yang sering digunakan untuk ritual.

Serena mengambil tangan Rion lalu menggoresnya dengan p*sau. D*rah segar mengalir di telapak tangan Rion, lalu beralih pada Caine dan melakukan hal yang sama.

Kemudian mereka menyatukan kedua tangan mereka dan membiarkan darah itu jatuh, menetes ke dalam air yang berada di dalam sebuah wadah dengan ukiran yang rumit. Serena lalu menutup matanya dan mengucapkan sebuah mantra. Perlahan air itu mengeluarkan cahaya keunguan yang lama-kelamaan semakin terang.

Kedua tanda di tangan mereka juga ikut bereaksi. Tanda mawar Caine mengeluarkan cahaya merah dan tanda ular Rion mengeluarkan cahaya biru.

Semua orang yang berada di sana memegang pundak mereka, satu sama lain. Dan ikut menutup mata mereka, mereka seolah-olah menyatukan semua kekuatan mereka dan mengalirkannya kepada Rion dan Caine.

Ketiga cahaya itu semakin terang, menandakan kekuatan mereka yang lama kelamaan semakin membesar. Tak berselang lama, muncul sepasang burung Phoenix biru dan merah yang terbang memutari semua orang dan sekitar desa.

Itu masih awal, yang membuat semua orang terkejut dan melepaskan pegangan pundak mereka adalah kemunculan naga ungu yang terbang di antara Caine dan Rion. Naga itu memutari tubuh Caine dan Rion, lalu terbang mengitari tempat itu.

Ritual itu secara tidak langsung berhenti, semua orang fokus melihat ketiga hewan yang paling di agung agung kan itu terbang mengelilingi desa.

Salah satu Phoenix mendekat kearah Key dan Echi, dan memutari keduanya. Souta dan Mia pun tersenyum senang melihat burung Phoenix itu.

Burung Phoenix lainnya tiba-tiba bertengger di atas kepala souta dan hal itu membuat souta kaget. Krow dan Jaki yang melihat itu tertawa puas, Mia pun ikut tertawa sambil mencoba memegang burung Phoenix biru itu.

Yang lain melihat hal itu juga ikut tersenyum, mereka yakin kehadiran kedua burung Phoenix dan naga itu adalah pertanda bahwa sang Dewi agung selalu bersama dengan mereka dan memberkati kehidupan mereka.

Bagaimana dengan Rion dan Caine? Mereka berdua sedang memperhatikan anak-anak mereka, sesekali mereka tersenyum dan tertawa melihat tingkah anak anak mereka yang sedang bermain dengan kedua Phoenix itu.

Tak lama Naga ungu menghampiri mereka, dan menatap keduanya.

"Kalian harus lebih waspada setelah ini" sang naga berbicara kepada mereka berdua.

"Kamu... Berbicara pada kita?" Tanya Caine dengan kebingungan.

"Ya.. hanya kalian yang dapat mendengar suara ku. Aku hanya ingin memperingatkan kepada kalian, ada sesuatu hal yang buruk akan menghampiri kalian."

"Apa itu?" Tanya Rion

"Aku tidak dapat memberitahu kalian lebih jauh. Aku di kirim sang Dewi hanya untuk memperingati kalian. Dan mulai saat ini aku akan menjadi pelindung kalian dan semua keturunan kalian"

"Dan namaku adalah seraphim. Aku adalah naga terakhir yang masih hidup setelah perang 2000 tahun silam dan kamu cantik sekali" kata seraphim sambil memperkenalkan diri pada Caine dengan sedikit gombalan di akhir.

"Aku Caine dan suami ku Rion. Lalu anak-anak yang sedang bermain dengan kedua burung Phoenix itu adalah anak-anak kami. Dan juga burung Phoenix itu adalah hewan takdir kami" jawab Caine sambil tersenyum.

"Salam kenal cantik.. kamu begitu sempurna dibandingkan dengan sang Dewi yang menyebalkan itu" dengan senyuman naga nya, ia mencoba menggoda Caine.

ALTANTA [ RIONCAINE✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang