satu

6K 256 0
                                    


Prolog.

Semua orang di dunia ini menggunakan topeng untuk menutupi kelakuan mereka yang sebenarnya.

Mereka yang menurutmu baik, bisa saja bertindak buruk di belakangmu.

Mereka yang menurutmu pendiam, bisa saja mereka ternyata adalah seorang psikopat profesional.

Mereka yang menurutmu berkelakukan anggun layaknya cinderella, bisa saja berkelakuan layaknya nenek sihir yang punya seribu rencana untuk mencelakaimu.

Dunia ini penuh dengan monster berwajah menarik seperti teman. Jangan percaya siapa pun, jika kamu tidak ingin tersakiti.

***

"Masih lama, ya?"

Pertanyaan itu membuat seorang gadis menoleh lembut ke arahnya. Lalu tersenyum simpul yang terlihat menarik bagi siapa pun yang melihatnya.

(Namakamu) Kayonna tahu jika kekasihnya itu pasti sangat bosan duduk di sini selama hampir 2 jam hanya untuk menemaninya memasukkan daftar nilai anak tk yang ia didik selama ini.

Terlebih lagi (Namakamu) selalu mengabaikan ucapan kekasihnya itu jika ia bertanya sesuatu.

Kepala Iqbaal yang ditaruh di atas meja dengan posisi wajah menghadap ke (namakamu) membuat rambutnya menghalangi sebagian wajahnya.

(Namakamu) tertawa kecil dan mencoba menyingkirkan rambut itu dari wajah menarik Iqbaal.

Tawa (Namakamu) semakin lebar ketika melihat Iqbaal memasang wajah bosannya dengan bibir yang mengerucut manja.

"Iya masih. Kamu bosen?" Sebenarnya (Namakamu) tidak perlu bertanya ini, toh ia sudah tahu jawabannya. Tapi (Namakamu) hanya ingin mendengarnya secara langsung.

"Iya bosen." Iqbaal mengubah posisinya menjadi duduk dan mengusap kasar wajahnya. "Masih lama?"

(Namakamu) kembali meneruskan kegiatannya. Ia mengetikkan sesuatu pada laptopnya sembari sesekali matanya menoleh ke kertas yang berada di laptop yang berisi nilai-nilai anak didiknya mulai dari ulangan harian dan yang lain.

(Namakamu) menjadi guru tk? Bisa dibilang begitu. Ia mengajar di sebuah taman kanak-kanak tidak jauh dari sekolahnya. Kebetulan, Ibunya bersahabat dekat dengan kepala sekolah di sana dan inilah yang membuat (Namakamu) bisa mengisi waktunya yang kosong dengan mengajar anak anak tersebut.

Statusnya saat ini adalah sebagai siswi kelas tiga di salah satu SMA terkenal di Jakarta.

(Namakamu) tidak bekerja setiap hari di sana. Hanya jika kebetulan sekolahnya libur saja. Ia suka anak-anak, maka dari itu (Namakamu) lebih memilih menjadi guru tk.

Terkadang mereka menghibur (Namakamu) dari semua rasa lelahnya.

Pipi mereka yang berisi serta wajahnya yang lugu bisa membuat (Namakamu) tersenyum lebar ketika melihat seringaian imut mereka dan kelakuannya yang menggemaskan.

Lagipula menurut (Namakamu) ini sama sekali tidak akan menganggu sekolahnya.

(Namakamu) adalah seorang gadis dengan cita-cita menjadi seorang psikolog nantinya. Lagipula ini bisa menjadi tambahan wawasannya dengan cara pengamatan langsung.

(Namakamu) tidak punya adik. Hanya punya seorang kakak yang sudah berumah tangga. Ryzki. Yang sudah menikah dua tahun lalu dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang menggemaskan. Sayangnya, Ryzki lebih memilih tinggal di Surabaya bersama istrinya.

"Masih lama?" Pertanyaan itu kembali terlontarkan dari mulut Iqbaal yang kini semakin mengerucut.

(Namakamu) menggelengkan kepalanya perlahan.

INVISIBLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang