Matahari mulai tenggelam di balik gedung-gedung tinggi. Di salah satu sudut kota, ada sekolah SMA yang udah mulai sepi. Cuma segelintir anak yang masih nongkrong di depan gerbang, nunggu jemputan atau sekedar ngobrol sambil nunggu macet reda.
Balqis, Rehan, Kenzo, Sarah, dan Dito duduk di bangku taman sekolah, ngumpul setelah jam pelajaran terakhir. Hari itu, pembicaraan mereka lebih serius dari biasanya. Semua ini gara-gara rumah tua peninggalan nenek buyut Balqis yang katanya berhantu.
"Nah, gue udah nyari info tentang rumah tua lo, Balqis,"
kata Kenzo sambil ngeluarin buku catatan kecil dari tasnya.
"Di sini katanya rumah itu sering dipakai buat ritual aneh-aneh jaman dulu."Balqis menghela napas.
"Iya, gue juga denger cerita dari nyokap. Katanya ada pocong yang suka gentayangan di sana. Makanya gue selalu males buat ke sana."Sarah yang lagi ngemil keripik langsung nyengir.
"Halah, pocong? Serius, Balqis? Itu kan cuma cerita horor buat nakut-nakutin anak kecil."Rehan setuju sambil nyenggol Sarah. "Tapi bisa jadi beneran.Gue pernah denger cerita-cerita dari tetangga sekitar. Katanya sering ada suara-suara aneh dan bayangan putih di sana."
Dito yang dari tadi diem akhirnya buka suara.
"Kalau menurut gue, kita mesti cek langsung. Kita nggak bisa percaya cuma dari cerita orang. Lagian, kalau emang ada yang aneh, kita bisa cari tahu buat ngilangin gangguannya."Balqis menatap teman-temannya satu per satu. "Seriusan nih? Kalian beneran mau ke sana?"
Kenzo mengangguk mantap. "Beneran, Balqis. Gue yakin kita bisa ngebantu lo buat ngejelasin misteri rumah tua itu. Lagian, kapan lagi kita bisa ngerasain petualangan horor kayak gini?"
Sarah tertawa kecil. "Gue sih oke-oke aja. Selama ada lo semua, gue nggak takut."
Akhirnya, dengan sedikit ragu tapi juga penasaran, Balqis setuju. "Oke, kita ke sana besok malam. Tapi kalian harus janji nggak bakal ninggalin gue sendirian di sana."
Rehan, Kenzo, Sarah, dan Dito serempak menjawab, "Janji!"
Malam itu, mereka pulang dengan pikiran penuh. Rasa takut dan penasaran bercampur jadi satu, membayangkan apa yang akan mereka temui di rumah tua itu.Besok malam, mereka akan menghadapi ketakutan terbesar mereka di rumah tua yang penuh misteri itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Rumah Tua
Horror"Sumpah gue nggak bohong, Dito! Mukanya serem banget, dan liat nih baju gue," kata balqis sambil nunjukin bajunya yang udah berlumuran darah.