Dirumah...
"Adel...." panggil seseorang paruh baya yang sedang di dapur memanggil anak bungsunya.
"Iyaa.... Apaa ma" Teriak sang anak yang masih terdiam di sofa sambil menggerakkan control PS.
"Kalo dipanggil.... Itu disamperin ADEL" balas sang ibu dengan nada tinggi.
"Iya ma bentar maa" Teriak sang anak yang masih setia duduk di sofa, dan mempercepat permainannya.
Tak berselang waktu....
"KAMUU KALO, DIPANGGIL GA NYAMPERIN PS NYA MAMA BUANG!!!" Teriak sang mama kencang sehingga anaknya menutup telingannya rapat, ia pun langsung berdiri dan berlari ke dapur untuk menemui ibunya.
"Kenapa sih maa?? " tanya adel, duduk di kursi makan dan menaruh kepalanya di meja dan di beri bantal oleh tangan.
"Hadehh... Dipanggil lama banget, kebiasaan kamu del!! " jawab sang ibu yang bernama shani.
Lalu shani menghampiri anaknya dan setelah itu..... Ia mencubit adel namun tak terlalu begitu keras.
"AKHHH.. ADUH IYA IYA MA MAAF" Rintih adel kesakitan memegang area lengan yang dicubit oleh shani.
"Sekali lagi kalo dipanggil ga disamperin, mama ga segan segan buang tu ps. Ga sopan kayak gitu adel!! " Tutur shani, membuat adel takut akan kemarahan mamanya. Sering adel dituturi oleh shani tapi selalu tak di dengar.
"Aku minta maaf ma" Ucap adel menghampiri shani lalu menciumnya 'cup' dan memeluk shani dari belakang.
"Hmm iyaa, mama mau nyuruh kamu ke pasar..."
"Mau beli apa emang ma"
"Beli in ikan lele, hari ini mama mau masak kesukaan kamu. Uangnya ada di meja makan tuh"...
" Okee, yaudah aku berangkat maa!! "Teriak adel sambil berlari untuk menuju garasi mengambil motor kesayangannya.
Motor kesayangan dimaksud
•≈•
Disertai dengan memakai helm shark berwarna hitam. Memakai baju oversize warna putih dan celana pendek warna hitam.
••••
Saat dipasar....
Saat adel sampai dipasar ia menjadi pusat perhatian orang orang terutama remaja remaja yang seumuran dengannya. Semua orang melihat motor adel.
"Ya Tuhan semoga kebeli motor kayak gitu" ...
"Keren banget motornya abang itu yaa"...
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan Harapan (delshel)
Novela Juvenil"Aku mampu berdiri sendirian tanpa bantuan orang lain"katanya sambil tersenyum.... "Nyatanya tak ada satupun bahagia yang datang padaku, datang namun hanya sesaat dan tak selamanya" katanya sambil memeluk batu nisan seseorang yang ia sangat sayangi...