Nathan's Melody: Chapter 2

0 0 0
                                    

Nathan tidak bisa berhenti memikirkan pesan yang dia temukan di kotak gitarnya. Kata-kata itu, "Dalam setiap nada yang kamu mainkan, ada cerita yang menunggu untuk ditemukan. Jangan berhenti mencari," terus berputar-putar di pikirannya. Siapa yang menulisnya? Dan mengapa?

Nathan memutuskan untuk berbicara dengan sahabatnya, Ben, yang juga seorang musisi jalanan. Mereka sering bermain bersama di berbagai sudut kota, berbagi musik dan impian.

Ben sedang menyetel gitarnya ketika Nathan menemukannya di sudut Covent Garden, tempat yang sering mereka kunjungi untuk bermain musik. "Ben," panggil Nathan, suaranya penuh kekhawatiran.

Ben menoleh dan tersenyum. "Oi, Nathan. Kenapa? Kau terlihat gelisah."

Nathan menyerahkan catatan itu kepada Ben. "Aku menemukan ini di kotak gitarku tadi malam."

Ben membaca pesan itu dengan alis berkerut. "Ini menarik. Ada yang mencoba memberi pesan kepadamu."

"Aku tahu," kata Nathan. "Tapi siapa? Dan mengapa?"

Ben memandang Nathan dengan serius. "Mungkin seseorang melihat sesuatu dalam musikmu yang kita belum sadari. Mungkin ini adalah petunjuk untuk sesuatu yang lebih besar."

Nathan mengangguk perlahan. "Mungkin kau benar. Tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana."

Ben tersenyum dan menepuk pundak Nathan. "Mulailah dengan melanjutkan apa yang kau lakukan. Bermain musik. Mungkin jawaban akan datang ketika kau tidak mengharapkannya."

Nathan merasa sedikit lega dengan nasihat Ben. Dia memutuskan untuk terus bermain dan melihat apa yang akan terjadi.

Di tempat lain, Lily duduk di meja dapurnya, memandangi surat misterius yang dia temukan di apartemennya. "Musik adalah kunci untuk membuka hati yang tersembunyi. Ikuti melodi dan temukan jawabanmu," bunyinya.

Lily berpikir keras. Siapa yang bisa mengirimkan surat ini? Dan apa maksudnya? Dia teringat percakapannya dengan Nathan malam sebelumnya. Mungkin dia bisa membantu menemukan jawaban.

Lily memutuskan untuk mencari Nathan lagi. Dia tahu Nathan sering bermain di sekitar tepi Sungai Thames, jadi dia menuju ke sana.

Nathan sedang memainkan sebuah lagu baru ketika Lily menemukannya lagi di tempat yang sama. Suaranya lembut di udara malam, menarik perhatian para pejalan kaki. Lily berdiri di sana, menikmati musiknya sebentar sebelum mendekat.

"Nathan," panggil Lily, menghentikan alunan musiknya.

Nathan menoleh dan tersenyum melihat Lily. "Lily! Senang melihatmu lagi. Apa kabar?"

"Aku baik," jawab Lily dengan senyum. "Sebenarnya, aku punya sesuatu untuk ditunjukkan kepadamu."

Lily mengeluarkan surat itu dari tasnya dan memberikannya kepada Nathan. Nathan membacanya dengan seksama, alisnya berkerut.

"Ini aneh," kata Nathan akhirnya. "Aku juga mendapat pesan aneh tadi malam."

Nathan menunjukkan catatan yang dia temukan di kotak gitarnya kepada Lily. Lily membaca pesan itu dan merasa ada sesuatu yang menghubungkan kedua pesan tersebut.

"Apa kau tahu siapa yang mengirimkan ini?" tanya Lily.

Nathan menggeleng. "Tidak. Tapi rasanya kita harus mencari tahu bersama."

Lily mengangguk setuju. "Ya, kita harus. Mungkin ada petunjuk lain di sini."

Mereka berdua duduk di bangku dekat sana, mencoba memecahkan misteri ini. Mereka memutuskan untuk menggabungkan usaha mereka untuk mencari tahu lebih lanjut tentang pesan-pesan ini.

Hari-hari berikutnya, mereka terus bertemu di tepi Sungai Thames, saling berbagi cerita dan informasi. Mereka menjadi semakin dekat, dan meskipun misteri itu belum terpecahkan, mereka menemukan kenyamanan dalam kehadiran satu sama lain.

Suatu malam, saat Nathan sedang bermain gitar, sebuah surat lain muncul di kotak gitarnya. Kali ini lebih panjang dan lebih spesifik: "Di dalam hatimu ada melodi yang belum kau mainkan. Temukan tempat di mana semua suara bersatu, di bawah bintang-bintang London, dan kau akan menemukan jawabannya."

Nathan membaca surat itu dengan hati-hati, kemudian menunjukkannya kepada Lily yang sedang duduk di dekatnya. "Apa maksudnya ini?" tanya Nathan bingung.

Lily memandang surat itu dengan penuh perhatian. "Tempat di mana semua suara bersatu... Mungkin itu adalah tempat di mana musik selalu mengalun. Mungkin sebuah tempat pertunjukan atau suatu tempat ikonik di London."

Nathan berpikir keras. "Mungkin Royal Albert Hall atau Trafalgar Square?"

Lily mengangguk. "Bisa jadi. Kita harus memeriksa tempat-tempat itu."

Mereka berdua memutuskan untuk memulai pencarian mereka keesokan harinya, berharap menemukan petunjuk yang bisa mengungkapkan siapa yang mengirim pesan-pesan ini dan mengapa. Mereka tidak tahu apa yang menunggu mereka, tapi satu hal yang pasti, mereka akan menghadapinya bersama-sama.

Ketika malam semakin larut, Nathan dan Lily berjalan menyusuri tepi Sungai Thames, obrolan mereka dipenuhi dengan antisipasi dan kegembiraan. Mereka berdua merasa ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi, sesuatu yang bisa mengubah hidup mereka.

Di bawah langit malam London yang penuh bintang, Nathan memainkan sebuah melodi yang baru dia ciptakan, dan Lily mendengarkannya dengan penuh perhatian. Di sana, di tepi sungai yang tenang, mereka merasa seolah-olah dunia telah menyatukan mereka untuk suatu tujuan yang belum mereka pahami sepenuhnya.

Nathan berhenti bermain dan menatap Lily. "Apakah menurutmu kita akan menemukan jawaban?"

Lily tersenyum lembut. "Aku tidak tahu. Tapi aku tahu bahwa perjalanan ini akan menjadi sesuatu yang tidak akan kita lupakan."

Nathan mengangguk, merasakan keyakinan yang sama. Di tengah misteri dan pertanyaan yang belum terjawab, satu hal yang jelas, mereka tidak lagi sendirian dalam pencarian ini.

Apa yang akan mereka temukan? Siapa yang mengirimkan pesan-pesan misterius itu? Perjalanan mereka baru saja dimulai, dan di bawah langit London, segalanya mungkin terjadi.

"Guided by the alluring melody, Nathan and Lily traverse the trails of mystery amidst the bustling streets of London, embarking on a fate-altering adventure."























⋆ ˚。⋆୨୧˚"With every line unveiled, we find ourselves increasingly ensnared in the tantalizing puzzle, urging us to ponder further and prepare to embark on the adventures awaiting in the upcoming chapters."˚୨୧⋆。˚ ⋆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two Hearts in the Heart of LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang