Hyung! Kamu mau kemana? Namjoon berteriak sambil ngejar Yoongi.
Karyawan yang langsung berdiri dari tempat duduknya ketika melihat bosnya"Hyung!" Namjoon meraih lengan Yoongi dan menghentikannya
Mata yoongi kesana kemari
Namjoon merasa kesal dan membalikkan badan Yoongi agar menghadapnya"Apa yang telah terjadi?" Dia bertanya
Itu pizza joonie gumam yoongi sambil menunduk
Namjoon menghelas nafas berat
Kau sungguh luar biasa hyung! Ucapnya lalu matanya melembut saat melihat Yoongi menatapnya dengan mata berkaca-kaca
"Tolong tanyakan pada mereka" kata Yoongi.
Namjoon menghela nafas dan menatap para karyawan lalu bertanya
Di mana kotak pizzanya?Maaf Pak saya susah membuangnya karena sudah ada yang menginjaknya
kata salah satu karyawanNamjoon mengangguk mengerti Tentu saja dia tidak akan membiarkan Yoongi memakan pizza itu meskipun tidak ada yang menginjaknya Dia menatap Yoongi dan melihat air mata jatuh dari matanya.
"Hyung jangan " sebelum dia sempat mengatakan sesuatu, Yoongi berlari kembali ke keruangan
Namjoon mengacak rambutnya dengan frustrasi lalu dia melihat kedua karyawan itu yang menjadi penyebab apa yang terjadi sekarang
"Kalian berdua dipecat" ucapnya lalu pergi ke keruangannya tanpa mendengarkan karwanya apa yang akan mereka berdua katakan
Dia masuk dan melihat Yoongi sedang berbaring di sofa dengan punggung menghadap ke arahnya
Dia mengeluarkan ponselnya dari sakunya dan mengirim pesan sesuatu kepada sekretarisnya
Aku pikir seseorang sedang mengalami hari yang buruk hari ini ya? Dia berkata sambil berdiri di dekat sofa.
Yoongi menangis Itu satu-satunya kesempatannya agar bisa makan pizza namjoon mau jungkook sangat jarang membiarkannya makan sesuatu dari luar
Namjoon berlutut di samping sofa dan mengusap punggung Yoongi
“Hyung?”
Yoongi hanya terus menangis
*Tok tok*
Mendengar ketukan itu, Yoongi segera mengelap air matanya dan menoleh ke belakang Dia melihat Namjoon berlutut di dekatnya dan menatapnya sambil tersenyum
"Kamu tidak apa-apa?" Namjoon bertanya
Yoongi hanya menganggukan kepalanya sambil duduk di sofa
"Tapi menurutku tidak" ucap Namjoon sambil duduk di samping Yoongi
"S-seseorang menunggu di luar Namjoon" ucap Yoongi sambil mengelap air matanya yg masih turun
Namjoon bangkit dari sofa dan kembali ke kursinya
Masuklah katanya sambil mengetik laptopnya
Yoongi melihat sekretaris Namjoon memasuki ruangan sambil memegang kotak pizza di tangannya
"Pizza Anda, Tuan," katanya meletakkan kotak pizza di atas meja.
Itu adalah pizza yang sama yang dipilih Namjoon dan Yoongi sebelumnya
"Terima kasih" ucap Namjoon
Setelah membungkuk hormat sekretaris itu pergi dari sana
Namjoon melihat ke arah Yoongi dan bertanya
Masih ingin makan atau moodmu berubah?Yoongi bangkit dari sofa dan berdiri di samping kursi Namjoon kedua tangannya membuka kotak pizza dan menatap Namjoon
"Ini untukku?" Dia bertanya
"Tentu saja hyung itu milikmu" kata Namjoon lembut.
Yoongi tersenyum lebar dan memeluk saudaranya sambil berkata dengan senang
Terima kasih joonie aku mencintaimu, kamu yang terbaik
Namjoon membalas pelukannya sambil terkekeh Jangan pernah katakan ini di depan Jungkook pantatnya akan terbakar karna akan merasa cemburu
Yoongi terkikik
Oke sekarang kamu nikmati pizzamu dan aku harus pergi dan menjumpai pertemuanku kata Namjoon melepaskan pelukannya
Kedua Mata Yoongi melebar
Oh astaga Kamu melewatkan pertemuanmu sambil menundukan kepalanya karena rasa bersalah"Tidak apa-apa hyung, aku bos disini jadi jangan khawatir"
Yoongi memelototi Namjoon dan bertanya Lalu siapa aku ini?
Namjoon terseyum menarik Yoongi ke pangkuannya dan mencium pipinya Kamu adalah bos dari bos
Yoongi terkekeh dan mencium pipi Namjoon juga
OMG seseorang terlalu bahagia saat ini Kata Namjoon mengambil beberapa file dari meja.
Iya dan itu karena kamu ucap Yoongi sambil memegang sepotong pizza di tangannya.
Ya Tuhan kalau begitu aku diberkati hari ini ucap Namjoon bangkit dari kursi
Baiklah Hhung duduk dan nikmatilah Aku berangkat ucapnya
Ok joonie, aku sangat mencintaimu ucap yoongi sambil duduk kembali di kursi.
Love you a lot too kitkat" ucap Namjoon lalu pergi dari sana
Yoongi kemudian menikmati pizzanya sambil menonton film di laptop Namjoon Dia tiba-tiba melihat ponsel Namjoon di atas meja
Joonie lupa membawa ponselnya di meja kerjanya Kata Yoongi karena Namjoon selalu membawa ponselnya
Dia bangkit dari kursi dan keluar dari ruangan
Permisi Ucapnya saat melihat sekretaris Namjoon
"Ya, Tuan? Anda menginginkan sesuatu?" Dia bertanya kepada yoongi
Tidak sebenarnya Namjoon lupa membawa ponselnya di ruangan ucap Yoongi sambil ngasih ponselnya ke sekretaris.
“Oh, saya juga ingin ke ruangan untuk mengambil ponselnya, terima kasih Pak” katanya sambil membungkuk.
Tidak masalah ucap Yoongi lalu kembali menuju ruangan
Namun ketika dia hendak berbalik tiba-tiba ada seseorang berlutut di depannya dan meraih kakinya.
Astaga A-apa yang kamu lakukan? Lepaskan tanganmu dari kskiku!!" Teriaknya berusaha menjauh dari orang itu namun cengkeraman pada kakinya terasa kuat.
Tuan tolong jangan pecat kami mohon tuan itu adalah karyawan yang menabrak Yoongi sebelumnya.
Yoongi bingung tidak tahu apa yang terjadi tapi kemudian dia mengerti.
Bukan aku yang memecatmu jadi tinggalkan aku dan pergi ucapnya sambil berusaha menepis tangan pegawai itu.
Gadis lain yang berdiri di samping pegawai itu juga berlutut dan memegang kaki Yoongi yang lain.
tapi Tuan Bos namjoon memecat kami karena kami menabrak Anda kami sangat menyesal atas hal itu Tolong katakan pada bos namjoon untuk tidak jadi memecat kami Tuan katanya dengan nada memohon
Yoongi melihat sekeliling dan melihat orang lain sedang menatapnya Dia menatap mereka dengan perasaan tidak enak.
"O-oke aku akan bicara dengan namjoon" ucapnya
Para karyawan segera berdiri dengan senyum di wajah mereka.
Terima kasih banyak tuan ucap mereka.
Yoongi tersenyum dan pergi ke ruangan
Kedua karyawan itu saling memandang lalu tersemyum licik
dasar yoongi bodoh Mereka berkata sambil tertawa
Ah, benarkah?
🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
hyung tersayang(NAMGIKOOK)
Ficción Generalkehidupan yoongi bersama kedua saudara laki-lakinya yang tegas untuk demi kesehatan KIM yoongi