tiga

2 2 0
                                    

tamparan yang baru saja berhasil dilayangkan oleh dewa itu berhasil membuat vano terhenti

sarah pun langsung memeluk anak laki lakinya itu

"jangan menghakimi seperti ini vano"
"kontrol emosi kamu"
"kenzo, tolong obati luka arka"

"ah iya baik om"
"ayo ka"

*

"ken gua bego banget ngga si"
"gua bodoh"
"ngga seharusnya hal ini terjadi"
"harusnya gua bisa jagain jihan setiap saat"
"dan seharusnya gua ngga akan ngebiarin hal semacam ini terjadi lagi ke jihan"

"ka udah ka"
"udah"
"stop nyalahin diri lo sendiri"
"semua ini bukan salah lo"
"ngga usah disesalin ka"
"semuanya udah terjadi"

"tapi gua bego banget ken"

"ka udah"
"stop ngehakimin diri lo sendiri"
"mau lo ngecaci maki diri lo sendiri sampe mampus juga percuma ka"
"semuanya ngga akan membalikkan keadaan seperti semula kan"
"udah"
"biarin"
"lo istirahat dulu aja"
"tenangin diri lo"
"kita tunggu kabar baik tentang jihan"

*

sudah hampir satu jam jihan ditangani oleh dokter

sunyi...
sangat sunyi...
namun tidak dengan pikiran orang orang yang saat ini tengah memikirkan masalah yang saat ini terus berdatangan pada jihan

sungguh semuanya seperti berkecamuk sekali
rasanya seluruh hal yang ada didalam pikiran saling beradu dan be'argumentasi antara satu sama lain
sangat sulit untuk menenangkan semua keberisikan yang ada dikepala

ditengah kesunyian itu tiba tiba salah satu pintu ruangan terbuka, yang tentu berhasil memecahkan keheningan pada sore itu

"dok bagaimana kondisi anak kami dok"

"allhamdulilah pak, buk, anak bapak dan ibu keadaannya saat ini perlahan mulai membaik"
"namun anak bapak dan ibu masih belum sadarkan diri, mungkin karena masih terlalu kelelahan terhadap apa yang terjadi pada hari ini, karena putri bapak dan ibu cukup kekurangan cairan"
"jadi tolong dijaga dan lebih diperhatikan dengan baik lagi ya putrinya"
"pasien sekarang sudah boleh dijenguk, tapi satu orang satu orang ya pak, buk, karna kondisi pasien yang masih lemah, jadi takut malah menggangu pasien"
"kalo begitu saya permisi"

"baik dok, terimakasih banyak"

*

"tan"
"gimana kondisi jihan?"

"allhamdulilah nak jihan udah siuman"

"terus arka sendiri, gimana kondisi kamu? udah mendingan?"

"arka udah baik baik aja kok tan"

"maafin vano ya ka, dia ngga bermaksud buat nyakitin kamu kok"

"gapapa tante, ini kan memang salah arka, jadi mungkin dia kesal sama arka"

"engga kok nak, kamu ngga salah"
"eh iya itu kalo kamu mau jenguk jihan boleh kok"

"oh yaudah makasi tan, kalo gitu arka izin masuk ya"

*

arka pun memasuki ruangan dimana tempat gadisnya itu beristirahat
sesampainya ia didalam, sungguh rasanya sangat sakit sekali ketika ia selalu melihat gadis itu berulang kali terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit

ARKA & JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang