empat

3 2 0
                                    

ceklek
suara pintu yang dibuka dengan dua sepasang kekasih paru baya, yang datang membawa beberapa tentengan ditangan mereka

"assalamu'alaikum"

"assalamu'alaikum sayang"

"waalaikumsalam"

"jia, gimana keadaan kamu sayang?"

"allhamdulilah, jia udah mendingan kok mah"

"ah syukur deh, oh iya ini mama sama papa ada bawain makanan buat kalian berdua"
"nanti kalian makan ya"

"ngga usah repot repot ih, kan jia bisa nyuruh mama jia"

"jangan bilang gitu nak, ngga ada yang ngerasa direpotin kok, papa sama mama malah seneng banget kalo direpotin sama jia"

"denger tuh kata papa"

jihan tersenyum hangat melihat respon kedua orang tua arka itu

"makasih ya mah...pah..."

"sama sama sayang"

"yaudah jia istirahat dulu gih"
"arka mandi gih kamu"
"bau badan kamu nak"

"dih mana ada bau"
"ketek papa tuh bau"

"eh"
"kok jadi bawa bawa papa"
"papa diem aja padahal"

"tauk ih kualat nanti kamu, ngatain papa sendiri"

"dih jia kok jadi belain papa sih"

"loh tapi apa yang jia bilang bener ka"

"dibully mulu perasaan arka sama kalian bertiga ini"

"iyalah, kamu kan ngga masuk geng kita"

"dih dih dihh apalah mama ini"

suara tawa pun kini hadir dalam menghiasi ruangan itu
sungguh indah
namun entahlah, rasanya sangat menyedihkan berada di dua fase sekaligus seperti ini
rasanya benar benar membingungkan
tak jelas apa inti dari semua permasalahan yang tengah mereka alami

*

dret... dret...

suara deringan telfon itu pun berhasil mengacaukan semua pikiran vano

"halo"
"van lo dimana"
"ada beberapa hal yang perlu kita bahas"
"ke basecamp sekarang"
"kita butuh lo"
"sekarang"

"gue otw sekarang"

suara panggilan itu pun berakhir
dengan cepat vano pergi ke parkiran rumah sakit itu, dan sesegera mungkin menancapkan gas motornya itu

*

sesampainya vano di basecamp
vano pun langsung disambut dengan wajah wajah ketegangan di seluruh anggota vlicious

"kenapa?"
"jelasin sekarang"

"van"
"anak dracken tadi nyerang basecamp kita yang dipuncak"
"anak anak yang jaga disana posisinya masih sepi karna sebagian yang jaga pada belum pulang sekolah"
"tapi beberapa ada yang berhasil ditangani sama mereka"
"dan disana ada arbani sama arhan"
"mereka bilang kalo mereka bakalan ngehancurin jihan adik lo, lewat arka"

"dan satu lagi yang perlu lo tau van"
"jadi, alasan arka mutusin ade lo sebelah pihak itu, semuanya karna dia diancem sama anak dracken"
"si arbani sialan itu yang udah buat arka jadi se-ngga berguna ini dimata lo"

"DRACKEN BANGSAT!!!!"
"TUNGGU PEMBALASAN GUE"
teriak vano begitu lantang, dengan amarahnya yang sangat sangat berkecamuk

*

ARKA & JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang