GUARTICE 16

13 3 0
                                    

"Eh ada bang Rui,"

Mingrui yang sedang memesan makanan di kantin rumah sakit menoleh. "Haihai? Kok lo sama adek gue? Ngapain kalian?" tanya Mingrui.

Haihai menunjukkan cengirannya. "Gue di suruh tante Mira ajakin Mingza beli jajan, katanya tadi Mingza pengen beli susu." jelas Haihai.

"Abang!" seru Mingza berlari memeluk Mingrui. "Abang lagi ngapain disini?" tanya Mingza.

Mingrui membawa Mingza ke bangku yang telah di sediakan dan membawanya ke pangkuannya. "Kakak mau beli makanan buat mama sama tante Ai, mereka pasti laper 'kan udah nungguin kak Anne dari kemarin," Mingza mengangguk setuju. "Ngomong-ngomong, Hai, Yuan gak ikut sama lo?"

Haihai ikut duduk di hadapan Mingrui. "Ikut, tadi pas gue mau kesini sama adek lo tadinya mau gue ajak tapi pas diliat dia lagi asik main sama bang Ruto sama bang Yoshi juga," Haihai menatap Mingrui lekat. "Bang, makasih udah selalu ada buat kakak gue ya,"

Mingrui mengerutkan keningnya bingung. "Hah?"

"Lo selalu ada buat jagain dia, bahkan lo rela pura-pura meninggal dan terlibat dalam kasusnya. Gue salut sama lo,"

Mingrui tertawa renyah. "Lo kenapa sih?"

Mingza mengangguk setuju. "Abang Hai tiba-tiba aneh,"

"Hehe... nggak kok, cuman tiba-tiba aja gue ke inget dialog novel yang pernah kak Anne pinjemin, hehe..."

"Hayo! Gue pikir kemana kalian, ternyata lagi nongkrong di sini," ucap Jaehyuk menepuk bahu Mingrui dan duduk di sebelahnya.

"Ngapain lo disini?" sinis Mingrui.

"Galak amat bang," kesal Jaehyuk. "Hai cantik, kamu lagi jajan?" tanya Jaehyuk pada Mingza yang saat ini sedang melahap jajanan yang baru saja di belikan Haihai untuknya.

Mingrui memeluk Mingza seolah menyembunyikan adiknya itu. "Jangan genit ke adek gue! Geli!" ucap Mingrui setelah menutup kedua telinga Mingza agar tidak mendengar ucapannya yang berkesan kasar.

Jaehyuk mendengus kesal. "Jahat lo mas..." ucapnya mendramatisir.

Mingza melepas tangan Mingrui. "Abang, Zaza pengen ke toilet," bisik Mingza.

Mingrui mengangguk mengerti, ia menggendong adik perempuannya dengan hati-hati. "Gue anter adek gue ke toilet dulu, kalau pesenan gue udah jadi langsung bawa aja ke kamar Octa, biar mereka bisa langsung makan." pesan Mingrui.

"Oke!"

Hening setelahnya. Haihai yang mendengar nama Mingrui di panggil yang menandakan pesanannya sudah siap langsung bangkit untuk mengambil pesanan itu. Setelahnya ia langsung kembali duduk di sebelah Jaehyuk. "Gimana?" tanya Jaehyuk tiba-tiba.

"Apanya yang gimana?" tanya Haihai bingung.

"Lo masuk organisasinya Jihan yang ada di kampus lo 'kan?" tanya Jaehyuk berterus terang.

Uhuk! Uhuk!

Haihai langsung terbatuk seolah tersedak dengan salivanya sendiri saat mendengar pertanyaan Jaehyuk. "Lo tau dari mana bang? Wah! Jangan-jangan bang Dobby yang ngasih tau lo ya?" tuduh Haihai.

Jaehyuk tersenyum miring. "Doyoung? Mana berani dia bocorin rahasia orang lain,"

"Terus lo tau dari siapa?"

"Gue intel nih bos!"

Haihai mendengus. "Intel apaan macam begini,"

Jaehyuk menyengir. "Ya gitulah, jadi gimana? Ada gunanya lo masuk sana?"

𝑮𝒖𝒂𝒓𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒐𝒇 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒊𝒄𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang