𝕾𝖎𝖝 6

304 27 1
                                    

╔.★. .═══════════╗
🄷🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶
╚═══════════. .★.╝



























































































































Setelah dae-su menyelesaikan lagu yang dia nyanyikan semuanya teerdiam tanpa tau apa yang harus mereka bahas, mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing masing

"Aku sangat mengantuk " gumam fa-ya meski masih bisa didengar oleh yang lain, fa-ya menyandarkan kepalanya di bahu Nam-ra sedang kan si empedu hanya diam,

Mereka kembali diam sampai hyorung membuka suara dan mulai membahas bahasan yang sempat mereka bahas

" Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai banjang ____ kupikir kau tidak mau berbicara dengan kami karna kami lebih rendah dari mu " ujar hyorung.

"Sebenarnya, aku pernah berharap kau menghilang, " sambung junyeong

"Bukan kah kalian dekat, peringkat satu dan dua" ujar ji-min membuat yang lain menatap nya

"Itulah sebabnya karana aku menjadi peringkat kedua karnanya ____ tapi sekarang tak masalah kurasa aku bisa berada di peringkat kedua karana banjang" sambung junyeong

"Hey, peringkat dua juga bagus bagaimana dengan ku yang peringkat ke 20" ujar dae-su

"Berhenti membahas peringkat bagaimana dengan ku, peringkat 3 terakhir dikelas" ucap fa-ya yang sadari tadi mendengar apa yang dibicarakan teman temannya,

"Heyy, kau sebenarnya pintar hanya saja kau seperti berpura-pura" ujar ji-min

"Meskipun kau tidak terkenal dengan peringkat tetapi kau terkenal dengan mendali emas" ujar dae-su.

"Bagaimana dengan sekarang, apakah aku juga masih terkenal dengan mendali emas" ujar fa-ya

"Ya sampai kapan pun kau akan dikenang dengan itu" ujar cheong-san

"Kuharap",

"Heyyy dae-su kau menyukai siapa" tanya junyeong.

"Dia benar-benar gila kurasa" ujar wujin

"Dia menyukai kakaknya wujin" ujar su-hyeok.

"Hey benarkah."
"Dasar gila"

"Aku menggila karena cinta, dia terlihat seperti kopido dimataku" ujar daesu mendapat pukulan di kepanya

"Jika kita selamat akan ku beri tau kakak ku" ujar wujin," kau ingin memberi taunya untuk apa" balas Dea-su

"Untuk memanah dan membunuh mu,"

"Hey yang benar saja jangan seprti itu kepada ku adik ipar"

"Dasar babi" balas wujin

Mereka terus mengadu mulut sesekali memukul, setidaknya itu membuat mereka sedikit lebih bahagia dan melupakan sedih mereka walupun hanya sedikit

Fa-ya berdiri lalu gadis itu mendekat kearah pembatasan dia memutus kan duduk diatas meja yang tersisa disana,

"Mengapa kau duduk disini" ujar su-hyeok yang ikut duduk dimaja lainnya disamping fa-ya

"Mwo? --- hanya ingin saja, ini hanya kebiasan ku, sudah lama aku tidak melakukannya" ujar fa-ya

Memang gadis itu sangat menyukai sesuatu tentang langit apalagi malam, fa-ya sering ke rooftop kamar nya hanya untuk menikmati serpihan angin malam dengan bulan yang bersinar dan bintang yang melengkapi,

Life or   ̶d̶e̶a̶d | all of us are dead X readers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang