Part 1

474 79 6
                                    

.

.

Beberapa hari ini cuacanya tak menentu, banyak aktivitas yang terhambat seperti sekarang di mana Reine sedang berdiri dari salah satu halte bus yang tak jauh dengan kantornya menunggu hujan reda karena dia tak membawa payung atau pun jacket membuat tubuhnya mengigil kedinginan. Jam sudah menunjukan pukul setengah enam dan pada akhirnya ia memutuskan untuk menaiki taxi karena dia harus segera pulang ke rumah, ia harus memberi makan beberapa kucing nya.

"Kasihan sekali orang itu". Reine langsung menatap sang supir sambil menujuk ke arah depan, taxi nya berhenti di lampu merah sambil melihat seorang perempuan sekitar umur 30-an sedang menari menari tak jelas di sisi jalan dengan rambut yang kusut dan baju yang sudah sangat kotor, bicara sudah melantur bahkan tertawa cukup keras membuat beberapa pengendara padanya.

"Bapak kenal orang itu?". Bapak supir itu mengangguk "Namanya Lastri, rumahnya gak jauh dari sini, katanya dia jadi gila karena di tinggal sama calon suaminya... padahal dia dulu sangat cantik dan banyak sekali yang suka padanya namun karena satu lelaki dia jadi seperti itu, kehilangan bisa membuat manusia berubah ternyata bahkan sedrastis itu". Setelah sang supir berkata seperti itu lampu sudah berubah hijau dan Reine melihat ke arah perempuan itu untuk beberapa saat dan tatapan mereka bertemu, tatapannya benar-benar kosong dan seperti sudah tak ada pengharapan di sana tapi ia bisa merasakan sebuah kesedihan yang sungguh dalam. Ketidakwarasan adalah satu hal yang terkadang menjadi salah satu alasan ketika kehilangan seseorang yang sangat di cintai.

Jatuh cinta terkadang memang semenakutkan itu sampai otak pun ikut bekerja sedemikian rupa hingga ke warasan itu menjadi akibat dari resiko dari mencintai itu sendiri.

Perjalan dari kantornya menuju rumah Reine sekitar 20 menit dan kini ia sudah sampai dan hujan pun sudah berhenti lalu ia pun segera masuk dan benar saja kedua kucingnya sudah sangat berisik karena merasa lapar.

"Hai Nebu". Sapanya pada kucing yang putih itu yang sudah menghampirinya sedangkan kucing coklat satunya lebih aktif dan tak mau diam membuat Reine harus segera memberi makan kepadanya sedangkan Nebula hanya mengikutinya.

"Di makan ya kalian, aku mau mandi dulu". Ucap Reine lalu ia berdiri setelah itu masuk ke dalam kamarnya, helaan nafas terdengar setelah ia melihat dirinya di depan cermin.

Hari ini sungguh melelahkan untuknya, kerjaan yang menumpuk dan juga banyak hal yang harus ia lakukan.

Ia terduduk di sisi ranjang lalu matanya melihat ke arah pas foto yang terpajang di atas meja yaitu sebuah foto seseorang yang sangat ia rindukan, Zee yang memberikannya saat itu bersamaan dengan surat terakhir yang di tulis untuknya.

Vienna seseorang yang menyukai bulan. Sosok perempuan cantik yang menyimpan banyak luka, seseorang yang membuat Reine belum bisa melupakannya hingga detik ini.

"Vienn, kamu lagi apa sekarang?". Tanyanya pada foto itu dan Reine hanya bisa menghela nafas lalu ia pun membuka jendela kamarnya sambil menatap bulan yang sekarang menerangi malamnya, Reine tersenyum sambil berkata "Makasih untuk cahaya indah itu". Setelah itu ia segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

.

.

Reine POV

Kinan terus bicara soal hal hal yang terkadang tak masuk akal seperti sebuah hal yang mistis sampai dia percaya bahwa alien itu benar-benar ada di dunia ini membuat aku sadar bahwa teman yang baru aku kenal hampir setahun ini memang unik, aku senang dia bisa menceritakan hal itu semua sampai aku paham bahwa ada manusia unik lain yang bisa mengerti aku.

"Lo percaya sama orang yang bisa menjelajah waktu?". Aku menggeleng lalu kembali bertanya "Kenapa gitu?".

"Jawaban sederhananya adalah bahwa perjalanan waktu gak mungkin dilakukan karena kalo iya, kita udah lakuin itu dari dulu". Kinan langsung mengangguk dan tampak berpikir kemudian ia berkata sambil menatap lurus ke depan ke arah sebuah kolam ikan di halaman rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Selenophile 2.0 'Moonlight'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang