IV

152 26 6
                                    

Pagi hari. telah tiba, matahari yang menerangi , burung burung yang ber terbangan. Di pagi hari itu Delynn terbangun lalu melihat ke arah Lily yang masih saja tertidur pulas dengan wajah imut, Delynn hanya tersenyum beberapa saat lalu dia mengambil baju di tas nya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah Delynn selesai mandi ia pun membangun Lily.

"Ly ly bangun yuk udah pagi, jangan mentang mentang libur kamu jadi ga bangun loh yaa!! " ucap Delynn cetus kepada Lily.

"Eumm sedikit lagii" ucap lily nada ngantuk lalu mengurung diri nya dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya dan tertidur kembali.

"hadeuhh"

Delynn pun turun ke bawah dan di sana terlihat seperti kertas yang terancam di kulkas, surat tersebut tertulis.

Pagi anak anak, maaf ibu tidak bisa membangunkan kalian berdua terlebih dahulu yaa.... Ibu nitip pesan ini di karenakan ibu pindah ke kota tanggerang karena beberapa pekerjaan kemungkinan selama 2/3 tahun jadi ibu dan ayah berharap kalian berdua bisa akrab dan juga tidak saling berantem yaa.

Form : Ibu Dan Ayah
To : Lily Dan Delynn

Setelah Delynn membaca pesan itu ia pun melipat kertas itu lalu di masukan ke dalam saku celana nya dan Delynn pun mulai memasak, saat di pertengahan masak Delynn tidak sengaja terkena goresan pisau saat memotong cabai.

"Aduh!! Aww" Ucap Delynn tangannya kesakitan.

Delynn pun mencuci darahnya lalu mematikan kompor yang tadi menyala, lalu datang lah Lily yang sudah mandi dan ganti baju, Delynn pun reflek menyembunyikan tangannya di belakang nya agar tidak ketahuan bahwa tangan Delynn terluka.

"Hmm? Kenapa Del? " ucap Lily kebingungan.

"Oh gapapa kokk hehe" ucap Delynn cengengesan.

"Serius? Jangan bercanda ah sini tangan kamu aku liat" ucap Lily lalu memegang lengan Delynn tapi Delynn masih saja sembunyikan tangannya di dalam kantong tangannya.

"Enggaa kok ly gapapa" ucap Delynn cengengesan dan mengharukan kepala padahal tidak gatal.

"Gak aku tau ini ada sesuatu" ucap Lily menarik paksa tangan Delynn dan terlihat bahwa Delynn terkena luka goresan.

"Ini apa? Kok di sembunyiin? " ucap lily menatap sinis ke arah Delynn di karenakan Delynn tidak mengaku bahwa dirinya terluka di bagian tangan.

"Heem, maafin Lily" ucap Delynn dengan nada manja lalu menundukan kepalanya.

"Hadeh yaudah yaudah gapapa kok tapi lain kali kalau misalkan ada luka lagi kami harus kasih tau sebelum aku khilaf Ya" ucap Lily kepada Delynn dan mengusap kepala Delynn.

"Yaudah ayo sini aku obatin kamu duduk aja dulu di ruang tamu oke aku ambil kotak P3K dulu" ucap lily lalu mengambil kotak P3K tersebut lalu mengobati luka yang berada di tangan Delynn.

Saat selesai mengobati luka luka Delynn, lalu Lily pun pergi ke kamarnya untuk bermain game dan di saat itu Delynn hanya melihat lily bermain game, Lily yang Peka pun langsung menyuruh Delynn untuk duduk di samping nya bermain game bareng.

"Del sini del di samping aku main bareng ayo" ucap Lily mengajak Delynn bermain game bareng.

"Eh boleh nih? " ucap Delynn dengan ekspresi senang.

"Boleh kok ayo sini duduk di samping ku" ucap lily mengajak Delynn duduk di sampingnya.

"Yeyyy makasiii sayanggg" ucap Delynn keceplosan yang membuat muka Lily memerah seketika.

"E-eh i-iya sama sama " ucap Lily dengan gugup.

Delynn pun duduk di samping Lily dan Membuka HP nya untuk bermain game online bersama Delynn, beberapa jam kemudian Delynn baru ingat bahwa ayah dan ibu nya Delynn pergi ke tanggerang, dan mereka berdua harus tinggal bersama selama 2/3 tahun.

Matahari yang menyilaukan hatiku ( Lilyn ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang