BAB SATU

6K 111 13
                                    

Hai^^
Aku bawa bab satu nih.
Ini cerita waktu Almira masih muda ya, jadi prolog kemarin adalah pertengahan cerita. Beberapa bagian aku ambil plot maju-mundur. Selamat membaca^^ Ditunggu vote dan commentnya ya, berarti banget lho buat aku, hehe.

STUCK ON YOU
BAB SATU

Almira menatap bangku kosong di sebelahnya dengan raut cemas. Sudah memasuki jam pelajaran kedua, namun teman sebangkunya itu tidak kunjung datang. Sisca memang sering terlambat, tapi tidak pernah selama ini.

"Permisi," kata seseorang dari balik pintu dan kini semua orang sedang fokus menatapnya. Oh, ternyata Pak Suep, salah satu satpam di SMA Cendrawasih.

"Ada apa, Pak?" tanya Pak Agus yang saat ini sedang semangat sekali mengajarkan bab reproduksi.

"Saya mengantarkan surat dari orang tua Sisca, Pak Agus. Katanya, Sisca mengalami kecelakaan saat berangkat ke sekolah," jawab Pak Suep yang membuat Almira menegang di tempat duduknya.

Pak Agus menghampiri Pak Suep, lalu mengambil amplop yang ada pada genggaman lelaki tua itu.

"Terima kasih banyak, Pak Suep," kata Pak Agus, yang disebut namanya hanya mengangguk sopan lalu dengan tangkas mundur perlahan.

"Ya, begini ini, kalau kalian yang belum cukup umur sok-sokan bawa motor ke sekolah," kata Pak Agus sambil membaca isi surat dari orang tua Sisca.

"Dirawat dimana Pak?" tanya Rudi, ketua kelas X-IPA-1 ini.

"Di Pelita Harapan. Kalau kalian lagi kosong, sempatkan menjenguk, ya. Ini sepertinya parah sekali," jawab Pak Agus sambil melipat surat itu lalu meletakkannya pada meja guru. Semua siswa bergidik ngeri, termasuk Almira. Pikirannya tiba-tiba melayang kemana-mana. Ia sama sekali tidak menyangka, karena tadi pagi, sahabatnya itu masih sempat mengomelinya panjang lebar karena belum bangun padahal jam sudah menunjukkan pukul lima.

Pelajaran kembali dilanjutkan. Saat ini, Pak Agus tengah menjelaskan bagian-bagian reproduksi wanita yang disambut dengan semangat oleh semua siswa laki-laki.

"Ah, apanya pak yang sensitif?" tanya Leo dari pojok ruangan. Pak Agus mendelik galak, namun disambut dengak tawa para siswa yang menggelegar. Tak lama, tanda pengumuman berbunyi. Kelas mendadak sunyi.

"Diberitahukan kepada Almira Dhiska Geolandra kelas X-IPA-1 untuk ke Ruang Guru sekarang,"

Almira meletakkan pulpennya ketakutan. Suara pengumuman barusan membuat pelajaran biologi Pak Agus kembali terhenti. Bukan masalah itu, tapi dipanggil melalui pengeras suara bukanlah pertanda yang baik. Gadis itu buru-buru bangkit, merapikan seragam dan rok kotak-kotak merahnya lalu memohon izin kepada Pak Agus untuk memenuhi panggilannya.

"Jangan-jangan, lo di DO, Al!" celetuk Alex yang dihadiahi oleh tatapan tajam Almira. Cowok tengil itu segera menciut nyalinya, ia tidak mau menjadi korban bogem Almira jika menggoda gadis itu terus-terusan.

- stuck on you -

Almira membuka pintu ruang guru dengan penuh ketakutan. Keringat dingin sudah mengucur dari pelipisnya sedari tadi. Sambil komat kamit, merapal segala macam doa yang ia bisa, ia mengungkit knop pintu dan masuk ke dalam. Baru saja masuk, ia sudah disambut dengan puluhan guru yang sedang menatapnya, kombinasi intimidasi yang sempurna jika ditambahkan dengan angin pendingin ruangan yang saat ini tengah berhembus teratur.

"Eh, Bu, ini ada apa?" tanyanya pada jejeran guru-guru terdekat, yang salah satunya adalah Bu Sofia.

"Kamu sudah tahu kalau Sisca baru saja kecelakaan?" tanya Bu Sofia berbalik. Almira mengangguk.

"Kamu juga tahu, kan, kalau bulan depan, seharusnya Sisca menjadi salah satu peserta Jakarta Teen Model?" tanya Bu Sofia lagi. Almira berkerut sebentar, sebelum akhirnya mengangguk. Ia ingat betul bahwa sahabatnya pernah sedikit bercerita tentang ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Stuck On YouWhere stories live. Discover now