05

54 12 19
                                        

PERINGATAN: CERITA INI HANYA DAPAT DINIKMATI UNTUK USIA 17 TAHUN KE ATAS. BEBERAPA ALUR, KATA-KATA KASAR DAN TIDAK PANTAS AKAN HADIR DI CERITA INI. DIHARAPKAN PEMBACA BISA BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI.

CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA.

Jangan lupa untuk follow, vote, komen, dan simpan book ini di perpustakaan favorit kalian yaaw❤️❤️❤️💙💙💙

Jangan lupa untuk follow, vote, komen, dan simpan book ini di perpustakaan favorit kalian yaaw❤️❤️❤️💙💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


05
||• SOSOK YANG TELAH HILANG •||

.

.

.

"Em, sebenarnya laki-laki itu mantan pacarku. Beberapa bulan lalu, hubungan kita ada masalah dan aku mutusin dia karena dia mau macam-macam. Selama ini, aku berpikir kalau dia orang yang baik dan selalu bisa diandalkan. Aku sama sekali nggak nyangka kalau dia bisa begitu dan sekarang malah ngejar-ngejar aku begini."

"Iyakah? Dia ngejar kamu cuma karena pengin balikan sama kamu ya? Hhh, bisa-bisanya ya." Setelah mendengar cerita Maya, Rudi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir.

"Iya, sekaligus nggak terima juga. Soalnya aku mutusinnya juga secara sepihak. Menurut kamu, gimana? Apa aku salah?"

Rudi menggeleng. Jika posisinya seperti itu, maka Maya tak sepenuhnya bersalah. Menjauh dari orang yang berbahaya dan tidak membuat nyaman itu adalah perkara yang biasa. Sudah seharusnya juga dilakukan untuk menghindari diri dari bencana.

"Enggak kok, tindakanmu udah bener. Kan jadi keliatan aslinya juga," kekehnya.

Mendengar jawaban dari Rudi, itu sedikit membuat hati Maya merasa tenang. Setidaknya keputusan yang dia ambil tidak sepenuhnya salah, walau sebenarnya Maya juga masih mencintai Zayyan. Rasa yang dia rasakan. Rasa yang dia taruh pada lubuk hatinya tetaplah sama.

Maya masih tetap mencintai Zayyan seutuhnya. Sosok lama yang telah hilang dari dalam kenangannya akan tetap Maya sukai.

"Iya sih, sayang banget ya. Waktu yang udah kita habisin bersama langsung lenyap karena masalah seperti ini. Padahal aku juga masih suka tapi kalau dia begitu kan jadi seram. Ngomong-ngomong aku mau kuenya, bisa minta tolong ambilin pisau di dapur nggak?"

Tatapan datar terlempar kepada Maya, sepertinya Maya itu Gadis yang aneh. "Seleramu itu kok suka sama yang begitu sih." Lalu berdiri, bangkit dari tempat duduk.

"Sebentar, aku ambilin dulu." Rudi pun berlalu menuju dapur, mengambil pisau serta sendok dan piring untuk memudahkan Maya dalam menyantap kue pemberiannya. 

Malam yang Gemerlap [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang