konferensi pers

62 6 1
                                    

"Sepertinya semua berjalan dengan lancar?" Alia yang baru saja memasuki ruangannya mendapatkan surai suara dari seseorang.

"Tentu saja, jika hal ini dilakukan oleh seorang  Alialeandres darthes pasti akan berjalan dengan sangat lancar tanpa ada hambatan sedikit pun" jawaban yang terlontar dari mulut lia dengan sombongnya.

"Alia, ingat semua harus sesuai dengan rencana awal" orang itu berkata dengan tangan yang terus sibuk dengan memainkan pena.

"Kau lupa? Run verse mempunyai seorang ceo utama yang kelicikan nya tak tertandingi? Apa yang kau takut kan? Kembalilah kepasar gelap mu dan lakukan saja tugas mu disana" Kata-kata lia bukanlah usiran tapi perintah atasan terhadap bawahannya.

"Memangnya, ceo yang bahkan kehadirannya tak diketahui dunia itu bisa melakukan apa?" Remeh orang tersebut.

"Jangan meremehkan kan ku, kau juga tidak dikenal dunia. Ah, lupa kalo kau dikenal dunia maka kau akan hancur dasar penunggu pasar gelap" seorang yang baru tiba, tidak menerima dirinya dihina oleh orang lain.

"Kau, jika aku ingin aku bisa menghancurkan mu ya! " geram orang tersebut.

"Kau itu ingin menghancurkan ku atau menghancurkan kehidupan semua verse hah? " matanya yang menjadi lebar dalam mengatakan itu seakan menegaskan hal yang akan terjadi.

"Sudah, kau kembalilah kepasar gelap. Dan kau, kumpul kan mereka aku ingin mengadakan rapat" lia akan sangat pusing jika dua orang tak dikenal ini berada dalam kurun waktu yang sama.

"Oke" menuruti perintah hanya meraka lakukan untuk Alia seorang, entah siapa Alia hingga mampu melakukan nya.

****************

Ruang rapat

Rapat direksi, mungkin bisa dikatakan begitu atau mungkin tidak. Rapat yang hanya dilakukan oleh 8 orang dari banyaknya staf di perusahaan ini menyangkut pada rahasia terbesar perusahaan.

"Kenapa nih mendadak disuruh kumpul? Gua sibuk! " ucap satu-satunya pria disana.

"Wahai bapak veldra yang terhormat, anda hanya sibuk mencari setan ya" seorang wanita dengan paras sangat cantik menjawab.

"Heh, jangan salah kamu Sacha. Mencari setan adalah pekerjaan yang paling sulit didunia ini, iya nggak ven" veldra melihat ke arah wanita yang dituju dan melihat orang tersebut mengangguk.

"Udah, coba kalian diem dulu. Kita ini akan melakukan rapat direksi permasalahan trainee yang baru saja kita terima" salah satu wanita manis menghentikan perdebatan tak masuk akal yang terjadi.

"Trainee tahun ini cukup banyak sey, tapi aku dengar hanya beberapa orang saja yang diterima verse" wanita dengan perawakan bak seorang pemimpin yang sangat kuat menjelaskan hal yang baru saja ia baca di dalam dokumen pemberian seseorang.

"Itu perintah Alia, kita hanya bisa menurut saja tentang masalah ini anna" wanita imut yang tengah sibuk dengan laptop miliknya ikut bergabung dalam pembicaraan.

"Ya, zeva I know. Tapi aku ingin bertanya, siapa ratu? " anna agak bingung ketika melihat daftar dokumen ditangan nya.

"Hanya orang yang menganggap dirinya yang terhebat" jawab sey dengan cukup santai, jujur saja ia sangat tau tentang masalah ini.

"Itu adalah sebuah keharusan untuk aku kami" ucap seorang wanita manis.

"Ya, kaum kalian kan kepedean" Sacha menjawab dengan cukup sinis.

"Tapi apakah kalian tau jika yang ternama adalah orang yang sekaum dengan Alia" ujar veldra yang saat ini seperti nya lumayan happy melihat tandingan seseorang akan hadir.

"Veldra kau harus lebih mengapresiasi manusia, karna banyak verse yang tertolak tapi mereka diterima" Alia yang baru tiba dengan seseorang.

"Oh ya? Tapi apa dia bisa mengalahkan keambisiusan yang berekor itu?" Jawab veldra yang seakan menantang.

"Kita lihat nanti, siapa yang lebih ambisius disini! " ujar Alia dengan sedikit menaikan ujung bibir nya.

*
*
*
*
*
*
*

  Sebuah ruangan dengan nuansa merah dan perpaduan warna biru bulan, terlihat ada beberapa orang di dalamnya sedang melakukan sebuah gerakan yang disebut dance.

"Quin" teriak seorang yang sedang melakukan gerakan dance nya. Yang dipanggil hanya mengeluarkan sedikit deheman.

"Menurut lo kenapa kita keterima?" Pertanyaan muncul masih oleh orang yang melakukan gerakan dance.

"Kalo menurut gua? Ya karna gua cakeplah, suara bagus siapa yang nggak mau nerima gua. My name is quin nggak ada yang berani nolak"  ujaran membanggakan diri keluar dari mulut gadis itu.

"Kepedean lu tinggi banget dah quin, gua liat anteng banget si vampire temenan ama lu" ucap gadis lain yang berada dalam ruangan tersebut.

"Karna aku vampire adalah orang yang baik hati dan suka menolong, makanya mau temenan ama quin" jawab gadis yang sedang melakukan gerakan dance itu mengakui namanya sebagai vampire.

"Nggak ada vampire yang suka nolong, suka gigit yang ada" sebuah lontaran keluar dari gadis cantik yang baru saja memasuki ruangannya.

"Ye, emang lu kira gua vampire kelelawar itu, ini nama gua vampire bukan makhluk ya" terdengar sedikit naik nada suara vampire ketika menjawab.

"Eh, tapi biasanya kan ya orang yang pake nama menggunakan identitas lain itu, buat nutupin keasliannya" sindir salah satu gadis yang berada di sana.

"Bener tuh, ngaku lo identitas lo bukan manusia kan?" Gadis cantik itu menyambung kata dari lawan bicara tadi.

"Eh, die-z ekor buntu diem loh. Gua ini manusia tulen" jawab vampire dengan tegas kepada gadis cantik itu.

"Emang ada yang bukan manusia tulen disini?" Tanya seorang gadis lainnya yang sedari tadi diam.

"Lu bisa ngomong hyeji" tanya gadis yang berada di sana.

"Goblok ni si alexxa, gimana bisa dia bilang orang yang jelas ada di perusahaan musik, hadir buat jadi penyanyi tapi kagak bisa ngomong" ujar quin yang agak geram soal pernyataan alexxa tadi.

"Emang dongo tu orang" vampire mengatakan itu dengan santai sekali.

"Jawab dong" ujar hyeji, yang jujur dia sangat penasaran dengan pembahasan para trainee tadi.

"Ya kita kan ada di perusahaan verse nih, nggak jauh dari mitologi makhluk aneh gitu" ujar dei-z menjawab rasa penasaran dari hyeji yang dijawab dengan anggukan.

"Tapi kalian percaya emangnya? Mana ada makhluk begitu jaman sekarang" quin, jujur saja tidak percaya keberadaan makhluk aneh seperti itu di dunia ini.

"Aku percaya aja" jawaban hyeji membuat yang lain membuka mulut tak percaya.

"Aneh lu" die-z mengatakan itu sebari ingin pergi.

"Ekor buntu jangan gitu lah njir, jahat lu ngatain dia aneh" ujar vampire karna melihat raut wajah hyeji yang berubah setelah ucapan die-z

"Lu sama aja dongo, ngapain ngatain die-z ekor buntu? Emang dia mermed apa" alexxa sebari menoyor kepala vampire.

"Bagus dong suara lo die-z" quin melontarkan pertanyaan pada die-z yang sudah berada di pintu akan keluar ruangan.

"Kagak, soalnya gua bukan mermaid gua kan........

Udah cukup sudah, silahkan temukan kejanggalan nya

RUN VERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang