MASA LALU

54 5 0
                                    

  Hari ini seperti biasanya seorang alialeandres darthes kembali sibuk dengan setumpuk berkas yang selalu ada di atas meja kerja miliknya. Tak sehari pun mejanya kosong setelah perusahaan miliknya berada ditingkatkan teratas sebagai agensi musik ternama.

"Hai lia" seorang yang masuk tanpa permisi dan terus duduk di kursi yang berada di depan lia

"Vel, apa yang kau lakukan?" Lia bertanya, namun matanya tetap fokus pada berkas yang berada di tangannya.

"Sudah ada yang masuk jebakan ku" veldra menatap intens kepada satu figur wajah yang selalu saja terpampang bagus di dalam ruangan itu.

"Aku tau, orang-orang itu emang pantas mati. Lagi pula kau lah yang menyantap mereka" lia melirik veldra sebentar dan kembali fokus pada berkas miliknya.

Mulut veldra terbuka dan mengeluarkan sebuah tawa yang menggema didalam ruangan itu "aku ingin bertanya sesuatu" pernyataan yang hanya dijawab dengan dehaman oleh lia.

"Dia dan kau, kenapa menciptakan verse? Kenapa harus bagian verse yang berada disini?" Tanya veldra dengan tangan menunjuk figuran tersebut.

"Ingin tau?" Lia menutup berkas miliknya dan melihat kearah veldra yang menganggukan kepalanya.

Flashback

"Lia, seberapa jauh lagi kita akan lari? Aku sudah lelah" ucap seorang gadis cantik yang sudah mulai merasa lelah karna berlari sedari tadi.

"Bertahan lah, Aku akan carikan hewan untuk kau santap. Tunggu lah sebentar jangan kemana-mana" Lia berlari lebih dalam lagi kedalam hutan untuk mencari hewan santapan.

Sudah lebih dari sejam Lia baru saja kembali ketempat dimana dia menyuruh gadis cantik tadi menunggu dengan seekor rusa dipunggung nya.

"Lihat aku bawa rusa untuk mu" Lia menjatuhkan rusa dipunggungnya dan tampak wajahnya terkejut serta cemas melihat tempat yang seharusnya ada orang yang sangat ia sayang.

"MANUSIA SIALAN, KAMI HANYA TINGGAL DIHUTAN DAN MENJAUH DARI KEHIDUPAN KALIAN, KENAPA KALIAN MASIH MEMBURU KAMI" Lia terjatuh, ia pemimpin tapi tak bisa melindungi golongannya. Bahkan sekarang ia harus kehilangan orang yang sangat ia sayang, ia kehilangan saudaranya sekarang.

Flashback off

"Tapi bukannya sekarang kau bertemu dengannya? Mengapa hubungan kalian tak tampak saling menyayangi seperti itu? Justru kau terlihat lebih dekat kepada ceo" meski sudah mendengar dengan jelas semua cerita nya veldra tetap penasaran kenapa akhirnya malah menjadi begini.

"Dia bukan saudara ku, dia hanya... " ucapan Lia terhenti di tengah

"Ya, aku tau" veldra sudah tau jelas siapa orang yang sekarang menggunakan wajah milik saudara Lia itu.

"Vel, bantu aku bunuh seseorang" Lia mengatakan sebari memberikan sebuah data pada veldra dan langsung di sambut dengan baik oleh veldra.

"Oke, aku suka mengundang seseorang untuk datang" senyuman seperti baru saja mendapatkan kemenangan dikeluarkan veldra.

*
*
*
*
*

"Katanya ada trainee yang sudah mengakhiri kontrak trainee ya" ucap celline kepada teman-temannya yang lain.

"Aneh, kenapa mereka mau mengakhiri kontrak? Kan ini run verse entertainment, sebuah agensi besar yang bahkan buat masuk kesini aja susahnya minta ampun" gaeun salah satu yang berada disana menjawab pertanyaan celline tadi.

"Bagus dong, saingan kita jadi kurang" ucapan yang cukup mengagetkan trainee lain terdengar.

"Tau sen, tapi aneh aja gitu mau keluar padahal perjuangan nya nggak gampang masuk run verse" gaeun menjelaskan kejanggalan yang ada di otaknya kepada arsen.

"Eh tapi ya, ada yang lebih aneh dibandingkan sama hilangnya trainee tau" alana bergabung dalam percakapan para trainee.

"Aneh kenapa?" Hyeji, si anak yang selalu penasaran dengan keadaan dalam agensi menyambung.

"Masak kemaren gua liat chaeun matanya merah gitu, vampire kali ya?" Ungkapan alana membuat mata semua orang yang berada disana melebar.

"Yang bener aja? Emang ada vampire jaman sekarang? Nggak mungkin sih, serem juga kalo ada" arsen sedikit takut membayangkan jika semua yang dikatakan alana adalah benar.

"Tapi, mungkin aja ada kan. Aku aja kemaren liat quin minum cairan aneh gitu kayak darah" alexxa yang ikut bergabung dalam percakapan kali ini.

"Woy, jangan ngasal lu alexxa. Quin itu temen gua dan nggak mungkin dia vampire, paling juga sirup atau soda" vampire tidak Terima karna teman dekat nya dituduh sebagai seorang vampir.

"Tapi, gua nggak percaya juga ada makhluk begitu di dunia ini" ungkap die-z yang ikut angkat bicara setelah lumayan lama diam.

"Tuh dengerin kata si ekor buntu" vampire mengatakan sambil menunjuk ke arah die-z

"Vampire kenapa sih selalu ngatain die-z ekor buntu? Padahal die-z kan nggak punya ekor" hyeji mengatakan pada vampire karna merasa panggilan itu akan kurang cocok digunakan pada orang yang nggak ada ekornya.

"Die-z mah nggak berekor cuma punya buntut aja" ucap alana sebari tertawa, yang membuat trainee lain pun ikut tertawa.

"Punya butut, berarti lo dah ada anak ya die-z? " arsen dengan terus tertawa mengatakan itu pada die-z.

"Punya, kan kalian anak beda spesialis yang gua punya. Si arsen licik-licik tapi penakut, si vampire yang rambutnya kek nenek-nenek, alana yang doyannya warna cerah, hyeji yang kurang ngomong ke orang bisu takut gua lu aslinya licik, evelyn yang suka ngebug entah apalah isi pikiran dia ini? Mau nyuri lo ya?, ada si celline yang kadang suka menyendiri aja kayak mau ritual, ada chaeun yang mendadak suka teriak nggak jelas, ada alexxa yang doyannya senyum-senyum nggak jelas, terakhir ada si quin yang kayak kodok" jelas die-z cukup panjang.

"Heh, ngatain gua kodok lu ya?" Quin yang baru saja datang malah mengamuk karna mendengar dia dikatai kayak kodok.

"Buset quin, jangan ngamok dulu lo. Abis dari mana?" Tanya vampire pada teman dekatnya itu.

"Abis nyatap, santapan gua tadi dibawah" quin menjawab dan bergabung dengan yang lain duduk disana.

"Bahasa kamu ambigu quin" hyeji mengatakan itu dan mendapatkan tatapan aneh dari beberapa orang disana.

*
*
*
*
*

"Zeva, Berhati-hatilah" ungkap anna yang baru saja masuk kesebuah ruangan bernuansa biru dan emas itu.

"Hm, mau?" Zeva menawarkan sesuatu kepada anna dan disambut baik olehnya.

"Tidak enak" ungkap anna setelah memakan pemberian dari zeva.

"Setidaknya ada santapan kan ya" zeva tak peduli enak atau tidaknya.

"Aku sudah mengambilnya setelah veldra menaruh nya disini terlebih dahulu makanya jadi terasa kurang enak bagi kalian" Sacha yang juga berada di ruangan aneh itu bicara.

"Pantas saja, selera untuk memakannya jadi berkurang" anna yang tau sekali jika sudah di sentuh Sacha atau sey maka semuanya akan berbeda.

"Hai, aku bawa 2 lagi nih! Ada yang mau?" Venryl yang baru saja datang menaru dua benda yang ia bawa.

"Nah, akhirnya kau ikut bekerja. Aku mau satu" anna sangat senang melihat benda yang datang dibawa oleh venryl.

"Tinggalkan untuk sey satu, dia. Belum dapat tadi" ucap Sacha karna melihat anna yang ingin mengambil dua benda itu.

"Iya" anna mengembalikan benda yang ia ambil tadi satu pada tempat nya.

"Kemana veldra?" Tanya zeva kepada venryl yang biasanya selalu berdua.

"Ke ruangan Lia, sepertinya kalian akan dapat lagi setelah ini" menjawab dengan santai nya pertanyaan zeva.

"Lia tidak menginginkan nya?" Sacha mengeluarkan pertanyaan dari mulut nya.

"Lia tidak akan mau, karna yang dia inginkan adalah orang itu" anna yang sedang sibuk pun masih menjawab pertanyaan dari Sacha.

Oke segini, silahkan cari clue nya dan jangan lupa rc saya

RUN VERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang