sang penguasa pasar gelap

38 4 0
                                    

"Hai cantik apa kabar mu?" Seorang pria memasuki ruangan dengan nuansa biru laut dengan atapnya yang berwarna merah darah.

"Anda siapa? Kenapa anda bisa masuk ruangan ini? " cantik yang dimaksud terkejut dengan kehadiran pria tersebut berhasil memergoki tingkah lakunya.

"Kurashuu, gadis pemilik verse tercantik dunia, trainee dengan poin lumayan dalam masa trainee nya, adalah gadis yang kau santap sekarang bukan wahai sang verse tertinggi?" Pria itu berjalan mendekati si cantik dengan sunggingan pada bibir sebelah kirinya.

"Lalu kenapa? Apa pedulinya kau? Ingin menjadi santapan ku juga?" Mata si cantik berubah, menampilkan warna merah darah pada sebelah kiri dan abu-abu pada sebelah kanannya.

"Aku? Jadi santapan mu? Apa tidak salah? Bukankah harusnya sebaliknya?" Suara pria itu mulai menggelegar diseluruh ruangan.

"Cih, ternyata verse mu itu? Hanya verse bawah yang tak memiliki kekuatan apapun di tempat seperti ini" si cantik meremehkan pria tersebut dengan cara menjadikan matanya seperti biasa, menandakan wanita itu bukan tandingan sang pria.

"Oh ya? Mari buktikan" pria itu mulai menatap sicantik yang perlahan seperti merasa kesakitan.

"Sial, apa yang kau lakukan?" Si cantik mengerang kesakitan dan mulai mengeluarkan jarinya yang lebih tajam dari pisau itu.

"Kau menantang ku pria sialan" si cantik menaikan nada bicara nya dan siap melakukan penyerangan.

"Apa sakit?" Pria itu mulai tertawa melihat si cantik yang kesakitan dan telah melaju kencang ingin menyerang nya.

" 1,2,3 dan pang" setelah pria itu berkata sicantik yang ingin menyerang nya mati dengan bolongan pada perutnya.

"Verse setinggi apapun kalau kau bukan dia, dan sigadis tersembunyi itu tak mungkin aku gagal membunuh" pria itu mulai menyeret mayat si cantik.

*
*
*
*
*
*

"Quin kau tau tidak?" Seorang yang ingin mengatakan sesuatu itu terhenti karna quin yang langsung mengatakan tidak.

"Ih, dengerin dulu napah" orang itu merasa sedikit jengah karna quin tidak mau mendengar nya.

"Yaudah apa vampire? Banyak gosip sih kamu mah" quin ini sebenarnya sudah tau vampire akan memulai gosipnya jika sudah mengatakan kata tersebut.

"Itu si Celline menghilang" vampire mendengar kabar ini karna tadi para staf seperti sibuk mencari keberadaan celline.

"Oh" jawaban simpel milik quin buat vampire membesarkan bola matanya.

"Oh doang? Celline ilang! Sahabat kita ilang dan jawaban lu oh doang?" Sungguh vampire tak habis fikir dengan quin.

"Si cell nggak ilang kalik, dia palingan lagi di tempat itu. Lagian nih ya vampire, giliran cell ilang aja lu heboh yang lain ilang biasa aja tuh. " dengan mukanya yang di buat seakan sedang merasa aneh.

"Biarin aja yang lain mah ilang, asal bukan di antara kita bertiga. Karna kamu kan tau sendiri kita tuh pengen nyelidikin ni tempat" mungkin vampire tidak sadar ada telinga lain disana, mendengar dan mengamati percakapan mereka.

*
*
*
*
*

"Sen dancenya tuh dari kiri ke kanan bukan malah sebaliknya" nada kesal terdengar pada si manis chaeun.

"Gua susah kalo dari kiri ke kanan mah, tapi dari aku kamu menjadi kita mah bisa" arsen senyum dengan menampakkan gigi nya.

"Chaeun dalam hati langsung blike, di kira kamu veldra apa sen" evelyn yang berada di ruangan itu bergabung dalam candaan arsen.

RUN VERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang